Perbedaan AV-8B Harrier II versi Plus dengan versi
sebelumnya adalah bentuk nose cone yang mancung seperti F/A-18 Hornet. Itu
karena didalamnya memang terpasang radar APG-65 milik Hornet. Radar mampu
mendeteksi musuh lebih jauh dalam segala cuaca, menambah situational awareness.
Tampilkan postingan dengan label Hasegawa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hasegawa. Tampilkan semua postingan
Review : Hasegawa 1/200 Airbus A320
The Airbus A320
Hasegawa 1/200 Airbus A320 |
Airbus A320 adalah saingan terberat Boeing
737, mampu membawa 220 penumpang sejauh 3100-12000km. Airbus adalah konsorsium,
sehingga fasilitas final assembly-nya tidak di satu tempat saja. Fasilitas ini
berada di Perancis , Jerman, China, bahkan di Amerika, daerah kekuasaan rival
terbesarnya, Boeing. Fasilitas final assembly menerima komponen dari banyak
sekali pabrikan di seluruh dunia. Sistem produksi tersebar seperti ini berguna
untuk membagi jatah produksi bagi semua anggota konsorsium dan mempermudah pemasaran
pesawat ke negara yang ikut berpartisipasi membuat komponen Airbus.
Review : Hasegawa 1/200 P-8 Poseidon
Walau tidak se-terkenal fighter ataupun bomber, peranan
pesawat maritim sangat penting. Di masa damai dan terutama saat perang, laut
adalah jalur logistik utama. Tanpa jalur laut yang aman, ekonomi bahkan
keamanan sebuah negara bisa terancam. Jangkauan dan endurance pesawat maritim bisa jadi lebih kecil dari
kapal. Akan tetapi dari ketinggian
terbang beragam sensor pesawat maritim mampu mengcover area yang sangat luas. Dengan kecepatan tinggi, pesawat maritim mampu sampai ke trouble spot
dengan cepat dan menetralisir ancaman dengan persenjataan yang dibawanya.
Review : Hasegawa 1/72 X-29
Pada awalnya sayap dipasang tegak lurus terhadap fuselage. Teknolgi
berkembang, mesin jet ditemukan, pesawat bisa terbang mendekati kecepatan
suara. Di kecepatan tinggi akan
timbul shock wave di beberapa area sayap. Shock wave akan meingkatkan drag secara
signifikan, sangat membatasi kecepatan pesawat dan meningkatkan konsumsi bahan
bakar. Para ahli aerodinamika menemukan bahwa
kemunculan shock wave bisa ditunda dengan memasang sayap dengan sudut miring
dari fuselage atau swept wing.
Review : Hasegawa 1/72 F/A-18F Super Hornet
Sejarah Super Hornet berawal dari F/A-18 A/B/C/D Hornet.
Kode F/A berarti kemampuan untuk melaksanakan fungsi Fighter dan Attack
sekaligus. Sebenarnya F-4 Phantom dan F-14 Tomcat sudah berhasil melaksanakan
kedua fungsi diatas. Tapi kondisi politik dunia berubah sehingga budget
pertahanan dipotong dan pola ancaman berubah. US NAVY ingin F/A yang mengakomodasi
teknologi terbaru, efektif di pertempuran modern, tapi dengan biaya operasi
rendah.
Review : Hasegawa 1/200 Boeing 737-400 Solaseed Air 2in1
Boeing 737 adalah twin engine single aisle jet airliner yang
sangat populer. Seri original (-100 dan -200) airliner ini diluncurkan pada tahun
60an. Pada tahun 80an Boeing mengaplikasikan beberapa teknologi terbaru untuk
menyempurnakan 737 menjadi seri Classic (-300, -400, dan -500). Seri Classic kemudian
disempurnakan menjadi seri NG di tahun 90 an.
Perbedaan paling mencolok antara seri Classic dengan Original
adalah mesinnya. 737 Original menggunakan low bypass turbofan JT8D, sementara seri
Classic memakai high bypass turbofan CFM56.
Review : Hasegawa 1/200 Boeing 737-800 JAL Express
Krisis bisa menghasilkan berkah jika dihadapi dengan baik.
Itulah yang terjadi saat krisis minyak tahun 1973. Saat itu harga minyak dunia
meroket, para saintis dan engineer putar otak untuk mengurangi konsumsi minyak.
Untungnya banyak dari mereka yang sukses menghasilkan penemuan revelusioner.
Salah satunya adalah Richard Whitcomb yang menemukan winglet. Jika dipasang
dengan benar winglet mampu mereduksi drag, mengurangi konsumsi bahan bakar
pesawat. Temuan ini masih valid sampai sekarang dan sukses mereduksi konsumsi
bahan bakar beberapa tipe pesawat, salah satunya adalah Boeing 737-800.
Review : Hasegawa 1/72 F20 Tigershark
Hasegawa 1/72 F20 Tigershark |
a F-5 Tiger successor
Pada tahun 60an Northrop memproduksi
pesawat yang sangat cost effective, yaitu F-5 Tiger. F-5 adalah pesawat kecil,
murah, dan handal, membuatnya dipakai oleh banyak negara dengan budget terbatas
tapi butuh fighter dalam jumlah besar. Tidak hanya murah, performa F-5 juga
membuatnya dipakai oleh negara yang paling pemilih dalam urusan senjata, yaitu
Swiss. Sebagai catatan, Swiss adalah negara netral yang harus punya cukup kekuatan
untuk mempertahankan diri sendiri. Jadi Swiss hanya memilih sistem senjata
paling tepat untuk militernya.
Melihat kesuksesan F-5 diatas, wajar kalau
Northrop ingin melahirkan generasi berikutnya dari pesawat ini. Northrop ingin
mempertahankan harga rendah, kehandalan, dan kelincahan F5 Tiger. Selain itu
Northrop ingin memperbaiki akselerasi dan menambahkan kemampuan BVR.
Review : Hasegawa 1/200 C47 Skytrain 2in1
Hasegawa 1/200 C47 2in1 box |
Jika
dilihat sepintas, apa sih istimewanya pesawat transport? Kecepatan biasa saja,
manuverabilitas nol, tongkrongan kalem.
Tapi
jangan salah, lihatlah lebih dalam lagi. Dengan pesawat transport, logistik
vital bisa dikirim dengan cepat nyaris kemana saja. Pasukan kawan dimanapun
bisa mendapat logistik yg cukup di waktu yg tepat, membuat mereka menjadi
kekuatan tempur yg memadai. Tidak hanya logistik, penggelaran pasukan pun bisa
lebih fleksibel. Pasukan para bisa diterjunkan di belakang garis lawan, mengacaukan
strategi lawan dan menetralisir kekuatan massif lawan.
Langganan:
Postingan (Atom)