Hasegawa 1/200 Airbus A320 |
Airbus A320 adalah saingan terberat Boeing
737, mampu membawa 220 penumpang sejauh 3100-12000km. Airbus adalah konsorsium,
sehingga fasilitas final assembly-nya tidak di satu tempat saja. Fasilitas ini
berada di Perancis , Jerman, China, bahkan di Amerika, daerah kekuasaan rival
terbesarnya, Boeing. Fasilitas final assembly menerima komponen dari banyak
sekali pabrikan di seluruh dunia. Sistem produksi tersebar seperti ini berguna
untuk membagi jatah produksi bagi semua anggota konsorsium dan mempermudah pemasaran
pesawat ke negara yang ikut berpartisipasi membuat komponen Airbus.
A320 ditenagai oleh sepasang mesin turbofan,
bisa dipilih antara CFM56 atau V2500. Selain itu A320 juga punya mesin jet
ketiga yang tidak terlihat dari luar. Mesin jet ketiga ini berukuran kecil,
tersimpan dengan rapi di dalam ekor dan berfungsi sebagai APU (Auxiliary Power
Unit). APU memang tidak menyediakan daya dorong, tapi berfungsi menyediakan
daya darurat bagi sub sistem pesawat jika main engine bermasalah.
Konsumsi bahan bakar sangat mempengaruhi biaya
operasional pesawat, bisa ditekan dengan mereduksi drag. Salah satu sumber drag
yang cukup besar adalah wingtip vortex. Di area wingtip, udara cepat bertekanan
rendah diatas sayap akan bertemu dengan udara lambat bertekanan tinggi dibawah
sayap, menghasilkan pusaran udara atau vortex. Dengan teknologi saat ini vortex
adalah konsekuensi dari lift, tidak bisa dihilangkan, tapi bisa diminimalisasi
dengan wingtip devices yang tepat. Beberapa pabrikan punya resep yang berbeda.
Boeing lebih menyukai disain blended wingtips dan raked wingtips. Sementara
Airbus banyak memakai sistem wing fences. Sistem ini berbentuk seperti segitiga
kecil yang dipasang vertikal di ujung sayap. Bidang wingtip fence memanjang ke
bawah dan atas sayap, meregulasi aliran udara di area ini secara efektif dengan
device yang relatif kecil.
A320 adalah pionir aplikasi digital FBW dan
side stick controller pada airliner. FBW dan side stick mungkin mengingatkan
anda kepada F-16, namun keberadaan kedua sistem ini tidak bertujuan untuk
meningkatkan kelincahan A320. Dalam FBW input dari pilot akan dibaca oleh
komputer. Lalu komputer akan menggerakkan bidang kontrol yang sesuai secara presisi
untuk memastikan pesawat melakukan manuver yang diperintahkan pilot. FBW memungkinkan
implementasi flight envelope protection dengan mudah dan efektif. Komputer bisa
diprogram untuk mencegah pilot melakukan manuver yang diluar flight envelope,
menjamin pesawat selalu terbang dalam kondisi aman. Mencegah stall atau spin
dengan efektif selama sistem terpelihara sesuai standar.
Sistem komputer semakin murah, kecil, dan
ringan. Sehingga pemakaian digital FBW bisa mengurangi bobot pesawat,
menggantikan koneksi mekanik/hidrolik yang berat. Bobot yang ringan akan
mereduksi konsumsi bahan bakar secara signifikan atau menambah kapasitas angkut
pesawat. Hal ini akan mereduksi biaya operasional sekaligus menigkatkan profit.
Dengan sistem FBW tidak perlu tenaga besar dari
pilot untuk mengontrol A320. Sehingga airbus memutuskan untuk memakai side
stick controller, menggantikan yoke yang biasa ada di pesawat besar. Feeling
menerbangkan pesawat dengan side stick pastinya berbeda dengan yoke, akan
tetapi side stick menawarkan keuntungan ergonomis tersendiri. Layout kokpit
airliner membawa tantangan tersendiri bagi implementasi side stick. Pada A320
dan airliner lainnya, throttle dipasang di tengah agar bisa diakses oleh pilot
dan co-pilot, sehingga side stick untuk kursi kiri dipasang di kiri dan untuk
kursi kanan di kanan. Hal ini
menyebabkan layout kontrol yang berbeda cukup jauh antar kursi kiri dan kanan.
Selain harus menghemat bahan bakar, airliner
modern juga perlu menyelesaikan trip dengan waktu sesingkat mungkin. Masalahnya
trip yang lebih singkat biasanya butuh bahan bakar lebih dan sebaliknya flight
pattern dengan bahan bakar paling irit biasanya bukan yang paling cepat. Diperlukan
analisa mendalam untuk menyeimbangkan dua faktor ini. Untungnya pilot A320
sangat dibantu oleh flight management computer. Pilot perlu menginput beberapa
parameter yang merepresentasikan target waktu dan konsumsi bahan bakar ke
komputer. Lalu flight management computer akan membuat flight pattern yang
sesuai target tersebut.
Saat mendekati tujuan komputer akan menghitung
timing yang tepat untuk mulai mengurangi engine power dan rate of descent yang
sesuai. Pendaratan bisa dilakukan dengan aman dan kecepatan yang tepat. Bonus
tambahannya adalah keausan ban dan brake pads bisa dikurangi, mengurangi biaya
operasional lebih jauh lagi.
Hasegawa 1/200 A320
Hasegawa 1/200 A320 fuselage |
Bentuk airliner memang lebih sederhana dari
pesawat militer, untungnya Hasegawa menyediakan detail permukaan yang sangat
baik dalam bentuk recessed panel line yang tajam dan konsisten. Breakdown utama
kit ini cukup sederhana, fuselage dibelah kanan-kiri, sayap, elevator, dan
sepasang engine. Jendela penumpang dan pilot direpresentasikan dengan decal,
menghasilkan tampilan yang akurat di 1/200 dengan mudah. Wing fence dicetak dalam part terpisah dengan
tajam, cukup realistis untuk skala 1/200.
Hasegawa 1/200 A320 parts |
Hasegawa menyediakan ballast berupa baut yang
ditempatkan di posisi yang sudah disediakan. Ballast dengan berat dan posisi
yang tepat adalah sesuatu yang esensial mengingat landing gear dicetak cukup
tipis agar terlihat realistis di 1/200. Landing gear juga dicetak dalam
beberapa part untuk menangkap detil landing gear A320 dengan lebih baik. Tantangannya
adalah bagaimana mengecat ban dengan rapi.
Hasegawa 1/200 A320 exhaust detail |
Mesin merupakan pusat detil di model airliner.
Hasegawa menyediakan 4 part untuk mesin : sisi kiri, sisi kanan, fan face, dan
exhaust. Breakdown seperti ini memang menimbulkan tantangan pada saat
menyambung sisi kiri dan kanan, terutama merapikan sambungan di area depan fan
face. Akan tetapi dengan part terpisah lebih banyak detail yang bisa dicetak di
engine. Engine exhaust merupakan area yang cukup sulit di cat, ada beberapa
shade metallic disini dan relatif kotor. Untungnya box art Hasegawa
memperlihatkan area ini dengan sangat jelas. Sisanya tinggal keahlian modeller
untuk mengoplos berbagai shade warna metallic dan weathering.
Hasegawa 1/200 A320 decal |
Overall Hasegawa 1/200 A320 adalah kit kecil
yang terlihat sederhana. Dibalik kesederhaannya, kit ini menyimpan detil cukup
impressif di area wing fence, landing gear, dan mesin.
Silahkan kunjungi toko kami, www.rumahmokit.com untuk memiliki kit ini dengan mudah, terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar