Krisis bisa menghasilkan berkah jika dihadapi dengan baik.
Itulah yang terjadi saat krisis minyak tahun 1973. Saat itu harga minyak dunia
meroket, para saintis dan engineer putar otak untuk mengurangi konsumsi minyak.
Untungnya banyak dari mereka yang sukses menghasilkan penemuan revelusioner.
Salah satunya adalah Richard Whitcomb yang menemukan winglet. Jika dipasang
dengan benar winglet mampu mereduksi drag, mengurangi konsumsi bahan bakar
pesawat. Temuan ini masih valid sampai sekarang dan sukses mereduksi konsumsi
bahan bakar beberapa tipe pesawat, salah satunya adalah Boeing 737-800.
Winglet adalah salah satu jenis wingtip devices, berupa
airfoil yang dipasang secara vertikal di ujung sayap. Boeing 737-800
menggunakan blended winglet, ujung sayap melengkung halus keatas sampai nyaris
vertikal.
Kenapa lengkungan ujung sayap yang terlihat sederhana ini
bisa mereduksi drag? Salah satu jawabannya ada di aliran udara di sekitar
wingtip. Gaya
angkat sayap berasal dari kombinasi tekanan udara rendah di atas sayap dan
tekanan tinggi dibawahnya. Di wingtip, kedua udara dengan tekanan berbeda ini
bertemu, bercampur menjadi vortex. Wingtip vortex ini adalah salah satu
komponen terbesar drag pesawat. Winglet memodifikasi aliran udara di sekitar
wingtip, mereduksi vortex yang dihasilkan dan pada akhirnya mereduksi drag.
Walau reduksi drag hanya sekian persen, tapi efeknya cukup
signifikan. Dengan reduksi drag, daya dorong mesin yang dibutuhkan untuk
mencapai performa terbang tertentu bisa dikurangi. Ada banyak hal positif yang bisa didapat jika
daya dorong mesin bisa dikurangi. Efek langsungnya adalah konsumsi bahan bakar
bisa dikurangi. Selain itu kebisingan mesin juga berkurang. Mesin juga
menjadi lebih awet karena bebannya
berkurang, Mesin mendorong airframe kedepan sementara drag menyeretnya ke
belakang, airframe mengalami stress karena ditarik ke dua arah. Dengan drag dan
daya dorong yang lebih kecil, stress yang diterima airframe pun mengecil,
menambah umur airframe. Semua hal ini menguntungkan bagi operator karena
mengurangi biaya operasional dan maintenance. Selain itu yang tidak kalah
penting adalah adanya winglet juga mengurangi polusi udara.
Walau memiliki banyak manfaat, pemasangan winglet ternyata
cukup rumit. Yang pertama adalah soal bentuk dan sudutnya. Aliran udara di
wingtip sangat rumit, perlu analisa, simulasi, dan pengujian ekstensif untuk
mendapat bentuk winglet yang ideal. Jika bentuk sudah didapat bukan berarti
masalah selesai. Winglet dipasang di ujung sayap, daerah yang sangat sensitif
terhadap perubahan berat. Struktur sayap harus dipastikan mampu menahan bobot
dan tekanan aerodinamis dari winglet. Selain itu titik berat winglet harus
didisain dengan presisi agar tidak menimbulkan flutter. Jika salah menempatkan
titik berat maka frekuensi osilasi natural sayap bisa beresonansi dengan
dorongan udara. Sayap bisa bergetar hebat saat terbang, akibatnya bisa fatal. Walaupun
menghadapi kesulitan diatas, para disainer Boeing suskses memasang winglet pada
Boeing 737-800, memberikan banyak manfaat teknis dan juga tampilan modern bagi
Boeing 737, meningkatkan prestise Airline yang mengoperasikannya.
Hasegawa 1/200 Boeing 737-800 JAL Express
Skala 1/200 mungkin dirasa terlalu kecil bagi sebagian besar
modeler. Memang kecil, tapi ini adalah kit keluaran Hasegawa, salah satu
pabrikan mokit terbaik. Mokit keluaran Hasegawa biasanya terlihat sederhana di
kotaknya. Packaging biasa saja, bahkan sedikit ketinggalan zaman dengan
membungkus semua part dalam satu plastik. Ditambah lagi dengan Boeing 737 yang
memang kecil dan sederhana, part count
di mokit ini juga relatif sedikit.
Anda akan bisa mengapresiasi kejeniusan Hasegawa saat
melihat kit ini dari dekat. Semua part dicetak bersih nyaris tanpa cacat. Recessed
panel line dicetak sangat halus dan konsisten, akan terlihat sangat realistis
setelah di cat. Belum lagi part fitting Hasegawa yang terkenal presisi,
mempermudah perakitan.
Perakitan dimulai dari sepasang mesin CFM56. Perlu
modifikasi khusus agar CFM56 dengan diameter fan cukup besar bisa muat di bawah
sayap 737 yang rendah. Engine accessory dipindah dari bawah ke sisi lainnya
sehingga dari depan bentuk inlet mesin ini cukup unik, tidak sirkular tapi
sedikit gepeng dibawah. Hasegawa berhasil menangkap bentuk unik mesin CFM56 di
kit ini. Tidak hanya detail eksternal, komponen internal mesin pun tidak luput
dari perhatian Hasegawa. Tersedia detail fan blade dan core nozzle yang cukup
tajam, terlihat sangat bagus di skala 1/200.
Langkah kedua adalah merakit fuselage. Bagian ini terdiri
dari tiga part kiri, kanan, dan bawah tengah. Semua sisi diperkaya recessed
panel line yang halus dan konsisten. Hasegawa menyediakan sebuah bulkhead di
dalam fuselage untuk memperkuat sambungan. Bulkhead ini juga berfungsi sebagai tempat
sebuah pemberat berupa baut untuk mencehag tail sitter. Walau sederhana, proses
penyatuan fuselage ini harus dilakukan dengan benar. Finishing airliner
biasanya glossy, gap halus akibat penyambungan yang kurang presisi akan
terlihat jelas. Jendela boeing 737 di skala 1/200 terlalu kecil dan banyak,
Hasegawa menyediakan semua jendela dalam bentuk decal untuk mempermudah
perakitan.
Langkah berikutnya adalah pemasangan elevator dan sayap.
Sambungan sayap dan elevator ke fuselage cukup mudah dan presisi, jika
dilakukan dengan benar akan menyatu rapat tanpa perlu putty. Sama seperti
pesawat aslinya, pemasangan winglet perlu dilakukan dengan hati-hati dan
presisi. Mungkin perlu sedikit sentuhan amplas dan putty untuk menghasilkan
blended winglet sempurna. Teknologi injection molding Hasegawa sudah cukup
bagus untuk menghasilkan winglet yang tajam dan presisi.
Dengan kit ini Anda bisa membuat Boeing 737-800 sedang
terbang atau sedang di darat.
Hasegawa punya beberapa fitur yang bisa mempermudah
pembuatan pose Boeing 737-800 sedang terbang. Tersedia part plastik untuk
menutup landing gear bay dengan akurat. Anda perlu melubangi bagian bawah
fuselage untuk menancapkan display stand. Posisi dan besarnya lubang sudah
disediakan dalam bentuk relief di sisi dalam.
Jika anda lebih menyukai pose Boeing 737-800 di darat, fitur
yang disediakan juga tidak kalah menarik. Landing gear disediakan dengan ukuran
dan detail yang cukup akurat untuk skala 1/200. Walau kecil, demarkasi antara
velg dan ban cukup jelas, mempermudah pengecatan. Terakhir landing gear door
dicetak cukup tipis dan mudah dipasang.
Paint scheme JAL Express cukup sederhana. Mungkin bagian
paling susah dipasang adalah decal untuk jendela. Decal kaca kokpit perlu
dipasang dengan hati hati agar bisa mengikuti kontur kompleks hidung pesawat. Selain
itu jendela penumpang disediakan dalam satu decal panjang. Pastikan decal ini
terpasang horizontal pada posisi yang tepat. Agar decal bisa menyatu dengan
baik, pastikan permukaan model dalam kondisi glossy.
Overall Boeing 737 ber-winglet ini akan memberikan variasi
yang bagus dalam koleksi mokit Anda. Selain itu 737 adalah airliner modern
terkecil dan pain scheme JAL Express relatif sederhana, cocok bagi modeler yang
ingin mulai membuat model airliner.
Silahkan kunjungi toko kami, www.rumahmokit.com untuk memiliki kit ini dengan mudah, Terimakasih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar