Review : Heller 1/144 A-10

Heller 1/144 A-10

a F-16 Cousin

Tahukah Anda kalau F-16 dan A-10, dua pesawat yang bentuk, performa, dan fungsinya benar-benar berbeda ternyata dirancang dengan teori yang sama, yaitu E-M (Energy-Maneuverability) milik John Boyd.

Review : Fujimi 1/24 Honda Civic EK-9 Type R

Fujimi 1/24 Civic

Saat membuka kotak kit ini, Anda akan disuguhi oleh body yang dicetak dengan bersih dan sejumlah parts dengan detail yang tajam. Kap mesin dicetak menyatu dengan body, sehingga mempermudah perakitan dan pengecatan body yang mulus. Fujimi memang tidak memberikan detail full engine disini, namun sisi mesin yang terlihat dari bawah dicetak dengan baik. Ditambah lagi dengan detail kontur chassis yang baik. Kaki-kaki yang cukup detil juga tersedia di kit ini.

Review : Jasmine Model 1/72 Ho229

Jasmine Model 1/72 Ho229

Obsesi pangkal prestasi.

Kekalahan Jerman pada WWI mengakibatkan pembatasan kekuatan militer besar-besaran, termasuk penerbangan. Namun mereka tetap bisa mempertahankan spirit dan teknologi aeronautika dengan berbagai klub penerbangan sipil. Banyak pemuda Jerman tertarik program ini, sebagian menjadi pilot dan banyak juga menjadi engineer, termasuk Walter dan Reimar Horten. Namun berbeda dengan yang lain, Horten bersaudara terobsesi dengan flying wing. Walau tanpa background pendidikan aeronautika formal yang lengkap, mereka sukses mendisain beberapa flying wing performa tinggi mulai dari glider sampai jet powered. Suatu prestasi yang luar biasa mengingat flying wing adalah konfigurasi yang tidak umum dan mesin jet baru saja ditemukan. Sebenarnya apa kelebihan flying wing sampai membuat Horten terobsesi?

Review : Revell 1/144 F-14D Super Tomcat

Revell 1/144 F-14D Super Tomcat

The Digital Tomcat

Perbedaan F-14D dengan Tomcat generasi sebelumnya adalah implementasi sistem digital. Ada banyak area yang di upgrade seperti databus, main computer, RWR, ECM, dll. Namun yang paling besar adalah radar baru APG-71 yang punya jangkauan jauh lebih besar dari pendahulunya. Beberapa sumber bahkan menyebutkan jangkauan APG-71 dua kali AWG-9 pendahulunya. Perlu dicatat bahwa AWG-9 bukanlah radar kelas teri, radar ini mampu memandu rudal air-to-air terjauh milik AS, AIM-54 Phoenix. Pertanyaannya adalah inovasi apa yang dilakukan untuk membuat radar dengan jangkauan sampai dua kali lipat AWG-9?

Review Jasmine Model 1/144 SR-71

Jasmine Model 1/144 SR-71

the MACH 3+ cruiser

SR-71 adalah satu-satunya pesawat (yang dibuka ke publik) yang mampu menjelajah pada kecepatan Mach 3+. Pemilihan tipe mesin untuk menjelajah di MACH 3+ ternyata cukup sulit. Mesin roket mampu menyediakan daya dorong besar, terbukti mampu mendorong X-15 sampai ke MACH 5+. Masalahnya daya dorong roket sulit diatur dan endurance nya cukup singkat, sepertinya bukan pilihan yang bagus untuk melintasi Soviet yang luas. Mesin turbojet memiliki efisiensi tinggi, mampu menembus kecepatan suara sampai ke MACH 2. Diatas itu integritas struktur mesin diragukan, bahkan MiG-25 sekalipun hanya bisa melaju pada MACH 3 sebentar saja, jika dipaksakan dalaman mesin akan rontok. Mesin ramjet mampu beroperasi di kecepatan lebih tinggi. Pada mesin ini tidak ada bilah kompressor dan turbin yang rawan rontok di MACH 3+. Kompresi disediakan oleh udara yang masuk dengan kecepatan tinggi melalui jalur yang menyempit dan melebar sedemikian rupa sehingga pembakaran bisa terjadi dengan stabil di dalam combustion chamber. Masalahnya mesin jenis ini hanya bisa beroperasi di kecepatan tinggi.