Review Hasegawa 1/72 Sea Harrier

Hasegawa 1/72 Sea Harrier

Know your self,
Know your enemy,
A Thousand battles,
A Thousand victory.
Sun Tzu.

Perang Falklands menjadi ajang pertarungan Sea Harrier versus Mirage III dan A-4 Skyhawk. Mirage III adalah supersonic fighter yang sudah terbukti kesaktiannya di tangan israel sewaktu melawan negara-negara Arab. Sementara Skyhawk sejatimya pesawat serang darat. Tapi pesawat luar biasa rancangan Ed Heinemann ini sangat lincah sehingga dipilih menjadi tunggangan para instruktur Top Gun untuk melatih pilot Tomcat sampai ke batas maksimum. Kedua fighter kelas wahid ini akan berhadapan dengan sedikit Sea Harrier yang dibawa oleh 2 kapal induk kecil Royal Navy plus sebuah kapal kontainer yang dimodifikasi. Sea Harrier sendiri adalah fighter dengan kemampuan lepas landas vertikal. Kemampuan VTOL tentu saja harus dibayar dengan reduksi performa, seperti kecepatan subsonic dan kemampuan gotong senjata terbatas. Diatas kertas prospeknya terlihat suram bagi Inggris. Diprediksi akan banyak Sea Harrier yang tertembak jatuh. Tapi sejarah membuktikan sebaliknya. Tidak hanya berhasil menembak jatuh beberapa fighter Argentina, tidak ada satupun Sea Harrier tertembak jatuh dalam dogfight. Iya tidak salah, beberapa Sea Harrier jatuh karena kecelakaan atau tembakan dari darat, tapi tidak satupun Sea Harrier ditembak jatuh pesawat Argentina. Apa sebenarnya kunci kesuksesan Sea Harrier Inggris di Falkland?

Review Fujimi 1/24 Lamborghini Countach

Fujimi 1/24 Lamborghini Countach
Kit keluaran Fujimi ini adalah alternatif yang bagus untuk membuat model Lamborghini Countach. Body dicetak rapi dengan beberapa sprue penguat untuk menjamin window frame tipis sampai utuh ke modeler. Pintu dicetak terpisah dari body, dan didisain agar bisa dibuka-tutup dengan engsel logam. Pintu yang terbuka juga mempermudah modeler menunjukkan detail interior yang disediakan cukup lengkap oleh Fujimi.
Fujimi 1/24 Countach clear parts

Fujimi 1/24 Countach parts 1

Fujimi 1/24 Countach parts 2

Review Academy 1/72 AH-64D Apache

Academy 1/72 AH-64D Apache

Salah satu misi legendaris Apache adalah serangan pembukaan Dessert Storm 1991. Pada masa itu sistem pertahanan udara terpadu Iraq sangat kuat. Pesawat yang nekat menyusup akan terdeteksi oleh satu atau beberapa radar. Informasi ini kemudian digunakan untuk mengarahkan sejumlah besar SAM dan arhanud dengan akurat. Dari hasil analisis selama Dessert Shield diketahui ada dua radar site yang harus dilumpuhkan sekaligus untuk membuka lubang bagi serangan massif pesawat koalisi. Menyerang kedua radar site ini dengan pesawat biasa sama saja bunuh diri. Rudal jelajah bisa ditembakkan dari jarak aman, tapi tidak ada cara untuk memastikan radar site sasaran sudah lumpuh dari jauh. Alternatif lainnya adalah pasukan khusus yang disusupkan lewat darat. Namun banyak variabel dalam operasi darat, dan akan sulit memastikan serangan dilakukan tepat waktu. Akan ada banyak korban di pihak koalisi kalau ternyata radar masih aktif saat gelombang serangan utama masuk.