Review : Meng 1/35 T-90 Russian MBT

Meng 1/35 T-90 box

Build Review Meng T-90A bisa Anda baca disini

A Russian new Main Battle Tank

Pada awalnya Russia menggunakan dua jenis MBT, T-72 dan T-80. T-72 adalah tank yang relatif murah sehingga bisa dibeli dalam jumlah banyak. Selain murah, T-72 juga handal dan mudah dimaintain sehingga bisa dioperasikan oleh seluruh divisi tank Russia. Kekurangan T-72 adalah umurnya. Tank ini canggih pada masanya tapi kekurangan teknologi terbaru untuk dapat bersaing di era modern. Salah satu kekurangannnya adalah tidak adanya sensor dan fire control terbaru yang setara dengan milik barat.

Kekurangan T-72 tadi akan dikomplemen oleh T-80 yang lebih baru. Tank ini dilengkapi dengan sensor dan fire control yang lebih canggih. Selain itu performa T-80 pun terdongkrak dengan pemakaian mesin turbin. Masalahnya T-80 harganya mahal sehingga tidak bisa dibeli dalam jumlah besar. Selain itu pemeliharaan T-80 cukup rumit, hanya bisa dilaksanakan oleh unit elit saja.

Russia berharap akan mendapatkan armada tank kuat dengan harga ekonomis dengan kombinasi high-low ini. Sayangnya harapan Russia tidak terkabul. Performa T-80 di lapangan kurang memuaskan. Sistem fire control T-80 memang bagus, tapi mesin turbin yang digunakannya tidak memuaskan. Mesin ini boros bahan bakar dan sulit dimaintain. Perlu kapasitas logistik besar untuk mendukung operasi T-80 di lapangan, sesuatu yang cukup sulit untuk Russia yang punya wilayah sangat luas. Selain itu biaya untuk memproduksi dan mengoperasikan dua jenis tank ternyata sangat mahal.

Solusinya Russia butuh tank baru. Pertama-tama tank baru ini harus lebih ekonomis dari T-80, baik pembuatannya ataupun operasionalnya. Lalu tank ini harus punya kehandalan setara T-72, bisa dioperasikan dengan fleksibel di pedalaman Russia ataupun medan perang lain dengan dukungan logistic secukupnya. Selain itu tank ini juga harus dilengkapi sensor dan fire control secanggih atau bahkan melebihi T-80. Russia berhasil membuat tank seperti ini, yaitu T-90.

Review : Aoshima 1/12 Kawasaki GPZ900R

Aoshima 1/12 Kawasaki GPZ900R

a Movie that starts it all.

Sebagai anak laki-laki yang lahir di tahun 80an, ada satu film favorit saya, bahkan sampai saat ini, Top Gun. Film ini sangat membekas di hati. Karena film ini saya jadi menyukai dunia dirgantara, bercita-cita menjadi pilot atau engineer pesawat, dan berkenalan dengan hobby model kit.

Selain pesawat, ada adegan lain di film Top Gun yang juga sangat membekas di hati. Adegan Tom Cruise memacu motornya di sisi runway seakan akan balapan dengan F-14 Tomcat. Selain itu juga kagum dengan cara Tom Cruise memikat instruktur cantiknya dengan motor tersebut.

Review : Revell 1/72 Horten Go229

Revell 1/72 Horten Go229 


Flying Wing.

Pesawat yang sedang terbang pasti akan dihambat oleh hambatan udara atau drag. Drag ini perlu diatasi oleh dorongan mesin agar pesawat dapat mempertahankan kecepatan terbangnya. Reduksi drag adalah salah satu tujuan utama disainer pesawat. Jika drag lebih kecil, maka daya dorong mesin yang diperlukan untuk mencapai performa yang sama juga lebih kecil. Mesin dengan daya yang lebih kecil bisa dibuat lebih kecil, ringan, dan irit bahan bakar. Irit bahan bakar berarti perlu lebih sedikit bahan bakar untuk mencapai jarak yang sama. Lebih sedikit bahan bakar artinya bobot bahan bakar yang perlu dibawa lebih ringan. Bobot bahan bakar lebih ringan artinya struktur pesawat bisa dibuat lebih sederhana dan ringan. Secara keseluruhan ukuran dan berat pesawat bisa diminimalisir dengan reduksi drag. Ukuran yang kecil dan ringan ini pun mereduksi drag lebih jauh lagi. Reduksi drag ini kemudian bisa memperkecil ukuran dan berat, dan seterusnya. Iterasi ini berlanjut terus sampai tercapai parameter yang diinginkan. Jadi sedikit saja reduksi drag bisa mengingkatkan efisiensi atau performa secara signifikan.

Review : Hasegawa 1/72 F20 Tigershark

Hasegawa 1/72 F20 Tigershark

a F-5 Tiger successor

Pada tahun 60an Northrop memproduksi pesawat yang sangat cost effective, yaitu F-5 Tiger. F-5 adalah pesawat kecil, murah, dan handal, membuatnya dipakai oleh banyak negara dengan budget terbatas tapi butuh fighter dalam jumlah besar. Tidak hanya murah, performa F-5 juga membuatnya dipakai oleh negara yang paling pemilih dalam urusan senjata, yaitu Swiss. Sebagai catatan, Swiss adalah negara netral yang harus punya cukup kekuatan untuk mempertahankan diri sendiri. Jadi Swiss hanya memilih sistem senjata paling tepat untuk militernya.

Melihat kesuksesan F-5 diatas, wajar kalau Northrop ingin melahirkan generasi berikutnya dari pesawat ini. Northrop ingin mempertahankan harga rendah, kehandalan, dan kelincahan F5 Tiger. Selain itu Northrop ingin memperbaiki akselerasi dan menambahkan kemampuan BVR.