Tampilkan postingan dengan label Build review. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Build review. Tampilkan semua postingan

Build Review : Meng 1/35 T-90A

Meng 1/35 T-90A
Sedikit sejarah dan review mokit ini bisa Anda baca disini

The most complicated kit that we ever build

Meng 1/35 T-90A adalah kit paling rumit yang pernah kami buat. Dimensi kotak Meng T-90A sebenarnya sedikit lebih kecil dari tank modern 1/35 lainnya. Tapi yang aneh adalah kotak kit ini lebih berat. Penyebabnya baru ketahuan setelah kotak dibuka, Meng hampir tidak menyisakan ruang kosong didalamnya. Plastik parts dalam jumlah sangat banyak dijejalkan ke dalam kotak kecil tersebut.

The Tale of Two Leopards

Leopard 2A4 and 2A6

Kisah ini berawal dari order yang kami terima untuk membuat model Leopard 2A4 dan 2A6. Kit yang digunakan adalah Hobbyboss 1/35 Leopard 2A4 dan Hobbyboss 1/35 Leopard 2A6. Walau bukan kit terbaru, ketajaman detail plastik dan PE kedua kit ini sudah cukup bagus untuk membuat model yang realistis.

Build Review : Dragon 1/700 HMS Liverpool Type 42 Destroyer

Dragon 1/700 HMS Liverpool

HMS Liverpool

HMS Liverpool termasuk salah satu TYPE 42 Destroyer milik Royal NAVY. Kapal ini memiliki fungsi utama untuk menangkis serangan udara. Pada saat Type 42 ini didisain, ancaman udara paling menakutkan adalah bomber nuklir Soviet. Bomber ini diprediksi akan terbang di ketinggian tinggi untuk menghindari sergapan lawan. Oleh karena itu Type 42 dipersenjatai dengan rudal Sea Dart untuk menghajar bomber di ketinggian.

Build Review : Dragon 1/700 HMS Liverpool water base

Dragon 1/700 HMS Liverpool water base
Saya baru saja membeli mokit kapal murah tapi super detail, Dragon 1/700 HMS Liverpool. Mokit ini termasuk premium series dari Dragon. Artinya di dalamnya sudah ada lumayan banyak PE parts. Cukup untuk membuat model yang akurat jika dirakit dengan benar.

Build Review : Tamiya 1/24 Porsche 911 GT1

Tamiya 1/24 Porsche 911 GT1


Terus terang saya bukan pecinta mobil dan saya hampir tidak tahu apa apa tentang Porsche 911 GT1. Yang saya tahu tentang 911 GT1 adalah ada turnamen antar mobil produksi standar. Turnamen ini seharusnya hanya diikuti oleh mobil produksi standar, dan bukan mobil yang khusus didisain untuk balap. Porsche mengambil celah di aturan turnamen ini. Mereka membuat 911 GT1 khusus untuk balap, dan memproduksinya dalam jumlah kecil agar 911 GT1 dapat mengikuti turnamen itu. Hasilnya adalah mobil ber performa tinggi yang khusus disisain untuk balapan. Biarpun judulnya 911 GT1, tapi mobil ini sebenarnya jauh berbeda dari Porsche 911 standar. Faktor kenyamanan untuk pemakaian harian ditinggalkan untuk mengejar performa di lintasan balap.

Build Review : Italeri 1/72 F14 Tomcat English Version

Italeri 1/72 F14 Tomcat

This is an updated English version of my Italeri 1/72 Tomcat build review. Original Indonesian version can be found here.

The Grumman F14 Tomcat
To be honest, I not used to be a big fan of Tomcat. For me it’s just a big fat expensive interceptor. Tomcats air to air combat record is not impressive. It famous after shot down Libyan Su22, just an attack aircraft, not an agile fighter.   

Then everything changes after I watched Top Gun movie almost six times in a week. I have to admit the ingenuity of this movie displaying agility of a fat Tomcat next to small A4 and F5. I’m very impressed by Tomcat’s agility. Especially when considering its original role as a high speed interceptor, designed to shoot down enemy supersonic bombers before they can launch their missiles. Yes, bombers, not bomber, because Tomcat can track and shoot multiple targets at once with their Phoenix missiles. Even though Tomcat never performs this role, its presence must be put a lot of headache in Soviet naval planners to develop a plan to sink US carriers.    

Build Review : Italeri 1/72 F14 Tomcat

Italeri 1/72 F14 Tomcat
Jujur saja, sebelumnya saya tidak terlalu berminat membuat model Tomcat. Mungkin karena selama ini saya melihat dari sudut yang salah. Tapi setelah nonton film TOP GUN sampai 3 kali dalam seminggu, Tony Scott memperlihatkan aura Tomcat sebenarnya di film itu.

Italeri 1/72 Su32

Italeri 1/72 Su32
Su32/34

Amerika telah sukses mengkonversi pesawat air superiority nya (F14 Tomcat & F15 Eagle) menjadi pesawat penyerang darat (interdiction strike) (F14D Bombcat & F15E Strike Eagle). Russia pun melakukan hal yang sama. Mereka mengambil dasar dari Su27 Flanker family. Pilihan ini masuk akal, karena seperti F14 dan F15, Su27 memiliki jangkauan jauh dan mampu membawa persenjataan berat. Dua karakteristik ini diperlukan untuk misi interdiction strike.

Tidak hanya memodifikasi avionic untuk misi serang darat, Russia melakukan modifikasi besar pada airframe Su27. Modifikasi yang paling prominent adalah mengubah layout cockpit menjadi side by side. Layout ini sudah dipakai di pesawat interdiction strike hebat seperti A6 Intruder, F111 Aardvark dan Su24 Fencer.  Layout ini mampu mengurangi kelelahan kru untuk misi interdiksi yang panjang. Layout ini juga mempermudah kerjasama kru untuk proses penyerangan yang menuntut presisi tinggi. Hasil dari modifikasi ini adalah bentuk hidung yang seperti platypus.