Dragon 1/700 HMS Liverpool |
HMS Liverpool
HMS Liverpool termasuk salah satu TYPE 42 Destroyer milik
Royal NAVY. Kapal ini memiliki fungsi utama untuk menangkis serangan udara.
Pada saat Type 42 ini didisain, ancaman udara paling menakutkan adalah bomber
nuklir Soviet. Bomber ini diprediksi akan terbang di ketinggian tinggi untuk
menghindari sergapan lawan. Oleh karena itu Type 42 dipersenjatai dengan rudal
Sea Dart untuk menghajar bomber di ketinggian.
Walaupun fungsi utamanya sebagai anti pesawat, Type 42 juga
dibekali kemampuan menghadapi kapal permukaan dan kapal selam. Tersedia 3
peluncur torpedo di setiap sisi kapal untuk menghajar kapal selam. Kapal Permukaan
dapat dihadapi dengan sepucuk meriam 4.5 in di halauan. Target yang lebih jauh
bisa dilayani dengan rudal sea dart. Akan tetapi senjata anti kapal paling
efektif yang dibawa adalah sebuah helicopter Lynx beserta ASM nya. Hal ini
sudah terbukti di beberapa pertempuran yang melibatkan Type 42. Pengoperasian
helicopter di Type 42 bisa lebih fleksibel karena tipe ini sudah dilengkapi
dengan hangar. Fasilitas hangar helicopter ini adalah salah satu poin plus dari
Type 42. Sebagai perbandingan, AEGIS Destroyer Alreigh Burke flight I milik US
NAVY yang memiliki peran serupa dengan Type 42 belum memiliki hangar.
Selain untuk menghajar kapal lain, Akurasi, rate of fire,
dan daya ledak meriam 4.5 in Type 42 juga sesuai untuk shore bombardment.
Type 42 didisain sebagai destroyer yang murah agar dapat
tersedia dalam jumlah yang cukup dengan budget yang tersedia. Sayangnya
pengiritan dilakukan dengan membatasi ukuran kapal. Type 42 berukuran cukup
kecil. Ukuran kecil ini mempunyai beberapa kelebihan (salah satunya menjadi
mokit yang oke banget, kecil tapi sangar hehehe). Tapi sebagai Destroyer yang
bertugas di samudra, ukuran kecil ini juga mengandung kelemahan yang berbahaya.
Ruang yang terbatas dan keterbatasan teknologi pada waktu itu membuat otomasi
di kapal ini sulit dilakukan. Akibatnya jumlah awak kapal yang dibutuhkan pun
membengkak. Hal ini mengakibatkan ruang yang tersedia lebih sempit lagi. Ruang
yang sempit berarti kenyamanan berkurang. Kenyaman berkurang artinya kelelahan
mengingkat. Manusia yang lelah rawan melakukan kesalahan. Oleh karena itu
diperlukan pelaut yang bermental kuat dan berdisiplin tinggi untuk mengawaki
Type 42.
Selain berpengaruh terhadap kenyamanan, ruang yang sempit
juga membatasi perlengkapan yang dapat dibawa. Salah satu sistem yang tidak
dibawa Type 42 versi awal adalah pertahanan udara jarak dekat, baik itu dalam
bentuk rudal Sea Wolf atau kanon Phalanx 20mm. Padahal sistem ini sangat dibutuhkan untuk menutupi kekurangan
Sea Dart untuk menghajar target jarak dekat. Kekurangan ini terbukti fatal
dengan tenggelamnya HMS Sheffield di perang Falkland/Malvinas. Di kasus ini HMS
Sheffield telat mendeteksi Super Etendard Argentina . Pesawat tersebut
berhasil memanfaatkan celah untuk meluncurkan rudal anti kapal Exocet. Rudal
ini keburu masuk dibawah jarak minimum Sea Dart dan meluncur bebas tanpa
halangan ke lambung Sheffield .
Menyadari hal ini, Royal Navy kemudian mengubah taktik.
Mereka mengoperasikan Destroyer Type 42 dengan Fregat Type 22 secara berpasangan.
Teorinya Sea Dart milik Type 42 akan menghajar target dari jauh, sementara
target yang lolos mendekat akan menjadi mangsa rudal jarak dekat Sea Wolf milik
Type 22. Pada awalnya taktik ini berhasil. Tapi hukum Murphy tetap berlaku,
what can go wrong will go wrong. Pada suatu waktu ada 4 A4 Skyhawk Argentina
menyerang pasangan HMS Coventry (Type 42) dan HMS Broadsword (Type 22). Flight
Skyhawk tersebut lolos dari sergapan Sea Dart HMS Coventry. Menyadari hal itu,
HMS Coventry mengubah halauan untuk memperkecil kemungkinan terkena bom dari
Skyhawk. Sayangnya perubahan halauan HMS Coventry ini menghalangi jalur tembak
rudal Sea Wolf milik HMS Broadsword. Hasilnya Skyhawk Argentina berhasil melepaskan
beberapa bom jatuh bebas dengan akurat ke kedua kapal itu. HMS Broasdword
mengalami kerusakan di heli deck, sedangkan HMS Coventry bernasib lebih buruk,
kapal itu tenggelam. Ironisnya kapal yang didisain sebagai tameng udara armada
malah tenggelam karena serangan udara. Dan bukan tenggelam karena rudal
supersonic anti kapal canggih, tapi terkena beberapa bom jatuh bebas yang
dilepas dari jarak sangat dekat oleh Skyhawk.
Dari kedua kasus diatas, apakah Type 42 adalah air defense
destroyer yang buruk? Apakah Sea Dart adalah rudal yang buruk?
Disain Type 42 memang memiliki berbagai kelemahan. Sea Dart
juga bukan senjata yang optimum untuk menembak sasaran dekat. Akan tetapi
kehadiran Type 42 beserta rudal Sea Dart nya telah berhasil memaksa pesawat Argentina
untuk terbang di ketinggian rendah. Pola terbang seperti ini memang aman dari
sergapan Sea Dart, tapi cukup boros bahan bakar. Akibatnya jangkauan pesawat Argentina
pun tereduksi. Selain itu bahan bakar yang tersedia untuk dogfight melawan Sea Harrier Inggris pun terbatas.
Hasilnya operasi armada Royal Navy di Falkland sukses dan Inggris memenangkan
perang tersebut.
Menang di Falkland bukan berarti inovasi Type 42 berhenti
disana. Menyadari kelemahan fatal di jarak dekat, Type 42 kemudian
dimodifikasi. Ukuran lambung yang terlalu kecil tidak memungkinkan pemasangan
rudal Sea Wolf. Akan tetapi masih ada tempat untuk memasang sepasang CIWS
Phalanx 20mm.
Di akhir masa tugasnya Type 42 masih bisa unjuk gigi. Di
perang teluk 1991, sebuah Type 42 Destroyer berhasil meluncurkan Sea Dart untuk
menembak jatuh rudal Silkworm yang diarahkan ke armada koalisi. Silkworm
mungkin bukan rudal anti kapal modern, tidak terlalu cepat, dan terbang di
ketinggian medium saja. Tapi pada saat itu Type 42 adalah satu satunya kapal
yang dapat mendeteksi rudal Silkworm tersebut. Kemudian Destroyer tersebut
meluncurkan Sea Dart dan menembak jatuh Silkworm. Ini adalah kejadian pertama
dan satu-satunya sebuah kapal dapat
menembak jatuh rudal dengan rudal dalam pertempuran
sebenarnya. Prestasi tersendiri untuk akhir masa tugas Destroyer Type 42.
Dragon 1/700 HMS
Liverpool
Dragon 1/700 HMS Liverpool box |
Mokit ini bisa didapatkan dengan harga yang bagus, hanya
sekitar 200ribu an. Isi kotak mokit ini sangat memuaskan. Type 42 memang kapal
yang kecil sehingga plastic parts di mokit ini juga relatif sedikit. Biarpun
sedikit, detil dan kualitas molding di mokit ini memuaskan.
Yang lebih bagus lagi, mokit ini termasuk dalam Dragon Premium
Series. Artinya kit ini menyediakan PE parts yang cukup ekstensif untuk membuat
model yang realistis. Bagi yang tidak suka dengan medium ini tidak perlu
kawatir, Dragon tetap menyediakan plastic parts nya. Akan tetapi hati hati
dalam memotong parts dari sprue. Ukuran sprue gate yang relative besar
dikombinasikan dengan part plastik yang tipis adalah kesulitan tersendiri.
Dragon 1/700 HMS Liverpool PE parts |
Proses perakitan dimulai dari hull. Saya berencana
menampilkan sosok HMS Liverpool sedang berlayar. Jadi konfigurasi waterline
display akan digunakan disini. Untungnya Dragon menyediakan opsi ini. Hull sudah dibagi dua atas-bawah
di waterline. Selain itu Dragon juga menyediakan waterline plate. Modifikasi
yang perlu dilakukan hanya memasang dua baut 4mm di waterline plate dan membuat
water base. Proses pembuatan water base bisa dilihat disini.
Bolt on waterbase |
Saya sangat menyukai cara Dragon mendisain mokit ini. Part
breakdown cukup baik sehingga detail di dek dan bulkhead cukup ekstensif dengan
perakitan yang relatif mudah. Karena perakitan mudah, tidak terasa sebagian
besar parts sudah terpasang. Sisanya tinggal sedikit.
Dragon 1/700 HMS Liverpool parts |
Dibawah ini adalah foto komponen dasar hull dan superstructure.
Dragon 1/700 HMS Liverpool basic hull |
Dragon 1/700 HMS Liverpool basic superstructure simulated on waterbase |
Ooopppsss
Saya menyukai tampilan Type 42 Destroyer yang sudah dilengkapi
dengan sepasang CIWS Phalanx 20mm. Phalanx ditempatkan di posisi strategis di
tengah tengah kapal. Posisinya di depan komponen superstructure yang paling
besar dan panas, exhaust.
Box art di mokit ini menunjukkan versi Type 42 yang sudah
dilengkapi Phalanx.
Dragon 1/700 HMS Liverpool box art showing Phalanx CIWS |
Sepasang Phalanx juga sudah tersedia dengan detail yang
bagus untuk 1/700.
a pair of good Phalanx in 1/700 |
Dengan polosnya saya mengikuti instruction manual apa
adanya. Termasuk memotong sebagian dek di superstructure.
Instruction to remove Phalanx mounting deck |
Hasilnya seperti ini
Superstructure without Phalanx deck |
Setelah saya potong dan saya buang scrap nya, saya baru
sadar kalau yang dibuang itu adalah dek tempat mounting Phalanx. Saya masih
positif thinking kalau Dragon mengganti deck itu dengan parts lain yang lebih
detail. Ternyata setelah meneliti instruction manual sampai akhir, Dragon tidak
mengganti deck itu dengan parts lain. Dragon menyediakan versi HMS Liverpool
saat belum dipasangi Phalanx. Tempat untuk Phalanx diisi dengan sekoci.
Mehh, ini adalah kekecewaan terbesar saya di mokit ini. Box
art sudah oke, parts sudah detail, tapi instruction manual tidak sesuai. Ini
adalah pelajaran berharga bagi saya, jangan pernah percaya mentah-mentah sama
instruction manual. Biarpun mengecewakan, tapi parts yang lain sangat memuaskan,
show must go on.
Painting
Bagi saya, mokit kapal adalah salah satu yang paling susah
di cat. Warna dasarnya biasanya hanya tiga: underwater hull hitam atau merah, sisi
vertical light grey, dan sisi horizontal Dark Grey. Ukuran mokit kapal yang
kecil dan dijejali detail menyulitkan masking. Untuk menyederhanakan masalah
ini, saya biasanya mulai mengecat setelah struktur utama kapal jadi dan sebelum
detail parts dipasang.
Untuk mempermudah pengecatan, saya memulai dengan lapisan
Tamiya surface primer. Lapisan ini mempunyai dua manfaat. Yang pertama adalah
warna surface primer akan menonjolkan cacat di permukaan plastik. Cacat ini
bisa dengan mudah diidentifikasi dan dikoreksi. Yang kedua adalah lapisan ini
meningkatkan adhesi cat. Meminimalkan jumlah cat yang akan dipakai untuk
membentuk warna yang solid dan rata.
Sewaktu membuat Italeri 1/72 Tomcat, saya menyadari satu
cara untuk membuat warna dark gray yang menarik. Caranya dengan overspray light
grey diatas flat black. Cara ini menghasilkan warna dark gray yang sedikit
random. Dengan metode ini saya bisa meminimalisasi masking step.
Jadi rencana pengecatan saya adalah:
- Overall light grey
- Masking vertical side/bulk head
- Overall light grey diatas masking untuk menambah kerapatan masking
- Flat black di dek dan sisi horizontal.
- Pemasangan detail parts yang memang berwarna light grey
- Overall light grey untuk membuat warna dek menjadi dark grey.
- Pemasangan detail parts sisanya yang berwarna selain light grey.
Step pertama adalah melabur overall Light grey. Saya
menggunakan Revell Aqua untuk warna ini. Cat ini dikemas dalam kemasan kotak
yang mudah dibuka, mudah ditumpuk, dan cukup kedap udara. Cat ini juga cukup
diencerkan dengan air bersih biasa. Beberapa lapisan tipis sudah cukup untuk
membuat warna yang solid.
Dragon 1/700 HMS Liverpool first layer grey |
Setelah kering, seluruh permukaan vertical/bulkhead di
masking menggunakan kombinasi masking tape Tamiya (kuning) dan masking tape
biasa (putih). Masking tape Tamiya memiliki beberapa kelebihan. Yang pertama
adalah mudah dipotong dengan presisi, bisa di potong pas sesuai area yang di
masking. Masking tape ini juga memiliki daya rekat bagus di permukaan kecil dan
tidak rata. Kelemahan masking tape ini (bagi saya hehehe) adalah harganya yang
cukup mahal. Maka untuk menutupi permukaan yang luas dan datar (seperti sisi
hull) saya menggunakan masking tape biasa. Masking tape biasa ini dapat dibeli
di toko cat mobil. Beberapa toko tidak menyebut barang ini dengan masking tape,
tapi dengan nama kertas lem. Kualitasnya memuaskan dan harganya cukup ekonomis.
Superstructure masked with Tamiya masking tape |
Untuk menghasikan demarkasi yang tajam, masking tape perlu
menempel rapat ke model. Tusuk gigi bisa digunakan untuk menekan masking tape
rapat ke model, istilah nya adalah burnishing. Tusuk gigi cocok untuk
burnishing karena material ini cukup lentur, dapat dipakai untuk menekan
masking tape rapat tanpa menyobek tape nya. Kerapatan masking bisa lebih
ditingkatkan dengan melabur satu lagi lapisan overall light grey diatas masking.
Dibawah ini tampilan model setelah pelaburan flat black. Terlihat
demarkasi warna yang cukup tajam. Tidak ada flat black yang merembes ke area
light grey.
Flat black deck |
Setelah itu detail parts yang berwarna light grey dipasang. Part
fitting Dragon cukup memuaskan, tidak ada problem berarti di step ini. Cukup
perlu hati hati sewaktu part cleanup.
Railing juga dipasang di tahap ini. Disinilah salah satu
keunggulan Dragon premium series. Biarpun mokit ini harganya relative murah,
Dragon dengan baik hati menyediakan PE parts untuk railing dengan lengkap,
bahkan masih ada sisa. Railing cukup halus, dan dengan teknik pemotongan yang
tepat cukup mudah dilepas dari fret. Lem plastik tidak akan kuat menahan PE
parts, jadi disini superglue/Cyanoacrylate digunakan. Cukup tuang superglue
secukupnya ke karton bekas, lalu aplikasikan dengan tusuk gigi. Di mokit ini
saya melakukan kesalahan dengan terlalu banyak memakai superglue. Kerak
superglue meleber ke luar dan perlu dirapikan lagi dengan hobby knife.
Seharusnya sedikit superglue sudah cukup. Aplikasikan se sedikit mungkin, lalu
tahan sebentar di tempatnya, railing akan terpasang dengan kuat.
Lalu semprot light grey overall. Lapisan light grey ini
cukup tipis saja sehingga warna flat black akan berubah jadi dark grey yang
bagus. Setelah itu baru detail parts lain dipasang. Di tahap ini dipasang laras
kanon 5 inch, antenna mast, exhaust, dan sekoci karet.
Light grey overall to convert flat black deck into weathered dark grey |
HMS Liverpool versi awal seharusnya dipersenjatai dengan
sepasang senapan mesin manual di sisi anjungan. Bentuk dasar senapan mesin ini cukup
oke, tapi ukurannya terlalu besar. Memperkecil ukuran senapan mesin ini
sepertinya sangat rumit, jadi saya memutuskan untuk tidak memasang part ini.
Langkah rumit selanjutnya adalah mengecat warna kaca
anjungan. Kaca anjungan ini perlu di cat gloss black. Dragon juga sudah
memberikan raised relief detail yang cukup bagus di area ini. Masalahnya adalah
bentuknya yang tipis dan kompleks cukup menyulitkan proses masking. Kombinasi
kuas halus dan tusuk gigi digunakan untuk melabur gloss black disini.
Terakhir adalah pemasangan decal. Kualitas decal Dragon
terlihat bagus, sehingga saya tidak menyemprot overall clear gloss di mokit
ini. Decal di mokit ini bisa terlepas dengan mudah saat direndam air. Dan bisa
menempel dengan baik di permukaan model dengan sedikit bantuan future.
Dragon 1/700 HMS Liverpool with decal |
Overall ini adalah mokit yang bagus dari Dragon. Kelemahan
terbesar mokit ini adalah instruction sheet yang tidak konsisten dengan box
art, bahkan tidak konsisten dengan gambar di depan instruction sheet itu
sendiri. Tapi detail dan kualitas part mokit ini sangat memuaskan. PE fret yang
disediakan juga cukup membantu untuk menghasilkan model yang realistis.
Jika anda tertarik menggeluti hobby ini, kami menyediakan mokit berkualitas di toko kami, www.rumahmokit.com. Terimakasih.
Finished Dragon 1/700 HMS Liverpool on water base |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar