Review : Hobbyboss 1/700 USS Cole Alreigh Burke class AEGIS destroyer

Hobbyboss 1/700 USS Cole

Jika anda tertarik membuat mokit ini, silahkan kunjungi toko kami www.rumahmokit.com

Phased Array Radar

Pejamkan mata anda, dengar suara di sekeliling dan coba tebak posisi sumber suara.

Kemungkinan besar anda bisa memperkirakan posisi sumber suara hanya dengan mendengarnya saja.

Bagaimana anda bisa menebak posisi sumber suara hanya dengan mendengar saja?


Salah satu jawabannya ada di jumlah sensor suara anda, telinga yang berjumlah dua buah. Fungsi utama telinga adalah untuk mendengar. Tapi kalau hanya untuk mendengar, satu telinga saja sudah cukup untuk menangkap gelombang audio. Tapi bersyukurlah kita diciptakan oleh Yang Maha Pemurah. Pencipta kita tidak hanya memberikan kita satu telinga untuk mendengar, tapi dua telinga untuk mendengar sekaligus mendeteksi arah suara. Kedua telinga kita terpisah oleh jarak tertentu. Jarak ini membuat gelombang suara dari sebuah sumber sampai dengan amplitudo dan fase yang berbeda. Perbedaan ini bisa didentifikasi oleh otak sehingga arah datangnya suara bisa diestimasi.

Konsep ini juga bisa diaplikasikan di Radar. Biarpun radio dan audio jauh berbeda, pada dasarnya keduanya adalah gelombang yang punya amplitudo dan fase. Sehingga dua radio receiver yang berdekatan akan menerima gelombang radio dari sebuah sumber dengan amplitudo dan fase berbeda. Karena jarak antara sumber gelombang dan receiver jauh lebih besar dari jarak antar kedua elemen receiver maka perbedaan amplitudo biasanya tidak signifikan. Tapi panjang gelombang radio relative cukup pendek, sehingga perbedaan fase gelombang yang diterima kedua reciver cukup signifikan dan bisa dideteksi dengan mudah. Hal ini diilustrasikan di diagram dibawah ini:

Phased array receiver concept

Pada diagram diatas dua receiver radio menerima gelombang radio dari sumber yang jauh. Jarak yang jauh ini membuat perhitungan lebih sederhana karena kedua gelombang jatuh ke receiver secara parallel. Pi, jarak kedua receiver, frekuensi , dan cepat rambat gelombang adalah konstan. Sehingga arah datangnya gelombang bisa dihitung dari beda fase gelombang yang terdeteksi di kedua receiver.

Selain bisa mendeteksi arah datangnya gelombang radio, sistem Radar juga harus bisa memancarkan gelombang secara terfokus ke titik tertentu. Sistem ini juga mampu melakukan hal itu, masih dengan mengeksploitasi perbedaan fase gelombang. Lebih jelasnya silahkan perhatikan diagram dibawah ini.

Phased array transmitter concept
Pada diagram diatas kedua elemen antenna sekarang di operasikan sebagai transmitter. Gelombang radio ditembakkan untuk mendeteksi objek A dan B. Gambar diatas hanya penyederhanaan. Sebenarnya jarak antara kedua transmitter dengan objek A dan B jauh lebih besar dari jarak kedua transmitter dan ukuran objek A dan B. Jarak yang jauh ini menyederhanakan perhitungan karena gelombang bisa diasumsikan parallel.

Gelombang dari kedua transmitter menempuh jarak yang sama untuk mencapai objek A. Akan tetapi gelombang dari kedua transmitter menempuh jarak yang sedikit berbeda untuk mencapai objek B. Akibatnya kedua gelombang sampai di titik A dengan fase yang sama dan sampai di titik B dengan fase yang berbeda. Dua gelombang di titik yang sama akan ber-superposisi. Superposisi bisa dijelaskan di gambar dibawah.

Superposisi gelombang


Amplitudo kedua gelombang akan dijumlahkan di waktu dan titik yang sama. Jika kedua gelombang memiliki fase yang sama, maka hasilnya adalah sebuah gelombang dengan amplitudo dua kali lipat. Begitu juga sebaliknya, jika kedua gelombang memilki fase berlawanan (selisih 180 derajat) maka keduanya akan saling menihilkan. Hal yang serupa juga terjadi untuk selisih fase diantaranya.

Hasilnya adalah kekuatan gelombang radio di titik A akan maksimum karena kedua gelombang yang sampai ke titik itu dengan fase yang sama. Sementara di titik B dan titik lainnya kekuatan gelombang akan lebih lemah karena kedua gelombang sampai dengan fase yang berbeda. Sehingga pola radiasi dari sistem ini tidak uniform. Kekuatan gelombang akan sangat kuat di area tertentu dan akan melemah dan bahkan hilang di area lainnya. Dengan kata lain sistem ini mampu memfokuskan energi gelombang ke titik tertentu. 

Untuk bisa mengcover area yang luas, gelombang radio terfokus tadi juga harus bisa diarahkan. Sistem radar konvensional mengarahkan gelombang radio tadi dengan mengarahkan fisik antennanya. Pengarahan fisik antenna ini harus dilakukan dengan cepat dan akurat. Sehingga proses ini butuh komponen mekanis yang cukup rumit.

Pada phased array system, pengarahan energi gelombang bisa dilakukan tanpa perlu mengarahkan fisik antenna. Jika kedua transmitter memancarkan gelombang dengan fase yang sama, maka energi akan terfokus kedepan. Jika fase nya sedikit digeser, maka fokus pancaran gelombang ikut tergeser. Untungnya penggeseran fase ini bisa dilakukan secara elektronik, tidak perlu komponen mekanis yang rumit. Sehingga pengarahan gelombang bisa dilakukan lebih cepat dan fleksibel daripada sistem konvensional. Istilahnya adalah electronic beam steering.
  
AN/SPY-1

Dua elemen antenna diatas adalah bentuk dasar dari phased array radar system. Jumlah elemen ini bisa diperbanyak sampai puluhan, bahkan ratusan. Lebih banyak antenna memang membuat sistem menjadi lebih rumit. Tapi dengan lebih banyak antenna, radio beam menjadi lebih tajam. Radio beam yang tajam berarti akurasi dan jangkauan meningkat. Selain itu dengan disain yang tepat, daya yang bisa dipompa ke sistem ini pun bisa lebih besar. Daya lebih besar berarti jangkauan yang lebih jauh.

AN/SPY-1 adalah salah satu sistem radar yang mengaplikasikan disain ini. Antenna AN/SPY-1 terdiri dari ratusan elemen antenna yang disusun dalam sebuah pelat octagonal. Radio beam bisa diarahkan secara elektronik ke titik manapun di depan pelat tanpa perlu mengarahkan fisik antenna. Sehingga antenna AN/SPY-1 ini cukup dipasang mati di dinding superstructure kapal saja. Sistem ini tidak memerlukan mounting rotary yang rumit.

AN/SPY-1 termasuk kategori Passive Electronically Scanned Array (PESA). Dalam sistem ini, gelombang radio di generate oleh satu generator. Lalu gelombang tersebut disalurkan ke semua elemen antenna melalui phase shifter masing-masing. Phase shifter bertugas menggeser fase gelombang radio sehingga setiap elemen antenna bisa memancarkan gelombang radio dengan fase masing-masing. Perbedaan fase ini akan menghasilkan  radio beam dengan bentuk dan arah sesuai dengan yang diharapkan. Sistem ini dapat bekerja lebih cepat dan fleksibel dari sistem konvensional karena phase shifter bisa dikontrol secara elektronis.

USS Cole

Kapal induk adalah salah satu asset strategis US NAVY. Daya serang besar dan fleksibilitas milik kapal induk mampu mengubah jalannya perang. Kapal ini penting bagi pemiliknya, sekaligus penting juga untuk ditenggelamkan oleh lawannya. Saking pentingnya untuk ditenggelamkan, serangan pada kapal induk tidak hanya berasal dari satu ASM (Anti Ship Missile), tapi dari banyak ASM, dari beberapa arah, dan setiap ASM berkemampuan sea skimming, stealth, ataupun supersonic.

US NAVY tidak tinggal diam menagggapi ancaman diatas. US NAVY membuat doktrin pertahanan berlapis. Lapisan terluar adalah CAP (Combat Air Patrol) dari fighter kapal induk. Lapisan ini bertugas menetralisir wahana peluncur lawan sebelum mereka sempat meluncurkan ASM. Jika lapisan ini bisa ditembus, maka pertahanan kapal induk menjadi tugas kapal air defence destroyer. Walaupun lapis kedua, tapi tugas air defence destroyer tidaklah ringan. Satu saja ASM tembus bisa menimbulkan kerusakan signifikan bagi kapal induk. Padahal seperti disebut diatas, serangan ASM bisa datang sekaligus dari beberapa arah, sea skimming, stealth, ataupun supersonic.

USS Cole adalah salah satu air defence destroyer dari Alreigh Burke class. Kapal ini dilengkapi dengan sistem AEGIS untuk melaksanakan misi mengawal gugus kapal induk dari serangan udara. Nama AEGIS berasal dari Yunani kuno, perisai milik dewa, sebuah nama yang merepresentasikan fungsi sistem ini. Cara kerja sistem AEGIS bukan dengan membuat medan energi yang tidak bisa ditembus atau membuat kapal yang sangat kuat sehingga tidak bisa ditenggelamkan walau mendapat hantaman telak. Medan energi memang dipakai di sistem ini, bukan untuk menahan serangan lawan, tapi untuk mendeteksinya. Setelah terdeteksi, sistem AEGIS akan meluncurkan senjata yang sesuai untuk menetralisir ancaman tersebut.   

Tahap pertama adalah mendeteksi ancaman. Sistem AEGIS bisa menggabungkan data dari berbagai sensor untuk menghasilkan situation awareness yang sangat baik. Untuk operasional di permukaan laut, sensor radar masih merupakan pilihan utama. Karena tuntutan tugas yang berat, sistem AEGIS memakai salah satu sistem radar terbaik, AN/SPY-1.

AN/SPY-1 memilki performa yang sesuai untuk destroyer anti serangan udara. Daya output radar ini cukup besar untuk mendeteksi target supersonic dan RCS rendah dari jarak jauh, memberikan sistem cukup waktu untuk bereaksi. Energi radio AN/SPY-1 juga terfokus dengan baik, sehingga mampu mendeteksi sea skimming target dengan akurat. Selain itu electronic beam steering AN/SPY-1 membuatnya mampu mendeteksi dan tracking banyak target sekaligus dari arah yang berbeda.   

Antenna AN/SPY-1 berbentuk pelat oktagonal. Gelombang radio dapat diarahkan secara elektronik ke area di depan pelat tersebut, tapi tidak bisa ke area di belakang pelat. Sehingga diperlukan empat buah pelat antenna untuk mengcover 360 derajat. Keempat pelat ini dipasang mati di sisi diagonal superstructure kapal, memberikan bentuk yang futuristik bagi destroyer ini.

Setelah terdeteksi, tentunya target perlu dinetralisir. Alreigh Burke class destroyer punya sistem pertahanan berlapis untuk melakukan hal ini.

Target yang posisinya masih jauh bisa dihantam dengan rudal SM-2 Standard. Pada kapal generasi sebelumnya, rudal anti pesawat diluncurkan dari peluncur tandem. Dua buah rudal bisa diluncurkan dalam satu salvo oleh satu peluncur. Setelah itu rudal bisa diisi ulang dari magasin kapal.  Proses isi ulang ini sudah cukup cepat, tapi tidak cukup cepat untuk mengimbangi kapasitas deteksi AN/SPY-1 dan terlebih lagi untuk menangani banyak ASM sekaligus.

Hal ini diatasi dengan penggunaan VLS (Vertical Launch System). Pada sistem ini SM-2 Standard diluncurkan secara vertikal langsung dari cell penyimpannya. Alreigh Burke class destroyer membawa puluhan cell VLS ini, di grup dalam dua array di halauan dan buritan. Array VLS ini dikubur di dalam hull sehingga yang terlihat dari luar hanya deretan pintu keluar rudal. Sistem VLS ini memungkinkan peluncuran lebih banyak rudal dalam satu salvo, sehingga bisa mengimbangi kapasitas deteksi AN/SPY-1 dan diharapkan bisa menetralisir semua ancaman yang datang sekaligus.

Untuk target yang berhasil masuk ke jarak lebih dekat, tersedia rudal Evolved Sea Sparrow (ESSM). ESSM ini juga diluncurkan dari array VLS yang sama dengan SM-2 Standard. Bedanya satu cell VLS bisa menampung empat buah ESSM.

Jika target berhasil lolos dari sergapan ESSM, tersedia sepasang Phalanx CIWS (Close-In Weapon System) di sisi depan dan belakang kapal. Senjata Phalanx CIWS ini adalah kanon gatling 20mm. Rate of fire dan daya hantam peluru 20mm ini cukup besar untuk menetralisir ASM dan menembak jatuh pesawat lawan. Kanon ini juga diarahkan dengan cepat dan akurat oleh sistem radar independent milik Phalanx CIWS sendiri.   

Walaupun fungsi utamanya untuk anti serangan udara, Alreigh Burke destroyer juga mumpuni untuk menghajar target di permukaan laut, di bawah laut, dan juga di darat. Tersedia 8 tabung peluncur rudal anti kapal Harpoon untuk menghantam kapal lawan dari jauh. Untuk sasaran yang lebih dekat, tersedia sepucuk meriam 5 inch di halauan kapal. Kapal selam yang membahayakan gugus kapal induk juga bisa dilibas dengan sepasang triple torpedo tube launcher dan ASROC. Selain itu kapal ini mampu mengantam sasaran yang jauh di darat dengan rudal Tomahawk.

Sebagian besar persenjataan Alreigh Burke class diluncurkan via VLS system. SM-2 Standard, ESSM, ASROC dan Tomahawk adalah contoh persenjataan yang bisa diangkut oleh sistem ini. Hebatnya lagi semua rudal ini bisa dikemas dalam cell yang sama. Komposisi persenjataan yang diangkut kapal ini bisa ditentukan secara dinamis di pelabuhan tanpa perlu modifikasi pada kapal. Bahkan beberapa jenis rudal bisa diisi ulang di tengah laut. Sehingga persenjataan Alreigh Burke class destroyer bisa dikonfigurasi dengan cepat dan fleksibel sesuai dengan kondisi pertempuran terbaru.

Selain mengawal gugus kapal induk, Alreigh Burke class destroyer juga memiliki fungsi BMD (Ballistic Missile Defence). Radar AN/SPY-1 memilki daya cukup kuat untuk melacak target di luar atmosfer seperti rudal balistik dan satelit. Target di luar atmosfer yang terseteksi bisa dinetralisir dengan varian khusus rudal Standard. Varian ini punya booster dan motor roket khusus untuk mencapai ketinggian ekstrim. Motor roket ini mampu memberikan kecepatan yang tinggi untuk menghantam target. Kecepatan ini sangat tinggi, sehingga varian rudal ini bisa menghancurkan sasarannya dengan energi kinetic semata, bukan dengan peledak kimia seperti varian standarnya.

USS Cole termasuk generasi awal Alreigh Burke class destroyer. Generasi awal ini disebut juga Flight I. Flight I bisa dikenali secara eksternal dengan Phalanx CIWS di depan anjungan dan 8 tabung peluncur Harpoon di dek. Flight I ini memang punya landasan helicopter, tapi tidak dilengkapi dengan hangar. Sehingga Flight I ini hanya mampu berperan sebagai pangkalan sementara helicopter, tapi tidak bisa mengoperasikannya secara permanen. Generasi awal kapal ini punya performa yang bagus, sehingga dikembangkan lagi menjadi Flight II dan Flight III. Ada beberapa pengembangan di generasi berikutnya ini, tapi yang cukup terlihat dari luar adalah penambahan hangar helicopter dan penambahan cell VLS. Selain itu di generasi berikut ini beberapa sistem dihilangkan, seperti Phalanx CIWS di depan anjungan dan 8 tabung peluncur Harpoon.

Hobbyboss 1/700 USS Cole

Destroyer bukan kapal yang berukuran besar. Kapal ini berukuran kecil agar lincah dan dijejali cukup persenjataan untuk melindungi kapal yang lebih besar seperti kapal induk. Begitu juga dengan mokit ini. Di packing oleh Hobbyboss dalam kotak yang kecil, tapi dijejali cukup parts untuk mensimulasikan detail kapal ini.

Hobbyboss 1/700 USS Cole Hull
Parts paling besar di mokit ini adalah hull. Hull dibagi jadi tiga part, dek, hull atas dan bawah. Dek dicetak terpisah dari hull untuk menampung detail permukaan yang lebih baik. Hull bagian atas di cetak dari styrene abu abu standard dan punya detail permukaan yang cukup oke untuk 1/700. 

Untuk hull bagian bawah kita ditawari dua pilihan, full hull ataupun blanking plate. Dengan opsi full hull kita bisa membuat bentuk utuh kapal ini. Detail bawah air seperti sonar dome, propeller, dan rudder disediakan cukup lengkap. Jika anda lebih menyukai tampilan waterline display, bisa pakai blanking plate yang sudah disediakan.

Hobbyboss 1/700 USS Cole Parts
Hull ini dijejali dengan parts detail. Beberapa detail parts ini berukuran cukup kecil, sehingga Hobbyboss melindunginya dengan foam.

Hobbyboss 1/700 USS Cole PE parts

Hobbyboss 1/700 USS Cole PE parts 2
Untuk detail yang lebih halus lagi tersedia PE parts. PE parts ini digunakan untuk area kecil tapi prominent seperti railing dan antenna di tripod mast. Pelat antenna octagonal AN/SPY-1 juga disediakan dalam PE parts yang detail. Selain itu pintu VLS juga tersedia dalam PE parts yang detail.

Hobbyboss 1/700 USS Cole Seahawk helicopter

Walaupun USS Cole tidak punya hangar helicopter, tapi kapal ini punya heli pad untuk pangkalan sementara Heli. Hobbyboss menyediakan sebuah heli Seahawk bagi modeler yang ingin memodelkan heli ini sedang mampir di USS Cole. Heli ini dibuat dalam bentuk parts transparan. Styrene transparan memang lebih rapuh dari styrene regular. Tapi anda bisa mensimulasikan jendela kokpit lebih baik dengan parts transparan ini. Bentuk Seahawk memang cukup rumit, bisa jadi ada kesalahan sewaktu pengecatan. Untungnya Hobbyboss menyediakan dua fuselage heli ini sebagai cadangan. Heli ini cukup detail dengan landing gear dan torpedo dalam bentuk parts terpisah. Hobbyboss juga menyediakan dua pilihan rotor, dalam kondisi siap terbang dan terlipat.


Overall ini bukanlah mokit kapal yang besar. Bentuk luarnya pun tidak se-ramai kapal lain. Outline kapal ini sederhana, tapi futuristic, dan menyimpan persenjataan massif di lambungnya. Detail ekternal memang sederhana, tapi direpresentasikan dengan sangat baik oleh Hobbyboss dengan parts plastik halus dan PE. Opsi full hull/waterline juga menambah fleksibilitas untuk memajang mokit ini sesuai preferensi anda.        

Jika anda tertarik membuat mokit ini, silahkan kunjungi toko kami www.rumahmokit.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar