Revell 1/144 TF104G Starfighter box |
The Widow Maker
Sejarah
F104 Starfighter bermula dari perang Korea . Di perang ini pilot Amerika
berhapan dengan MiG 15 yang simple dan lincah. Pilot Amerika pada masa itu
sudah dilengkapi pesawat yang canggih yang mampu meladeni MiG 15, F86 Sabre.
Tapi untuk di masa depan mereka menginginkan pesawat baru, pesawat yang
sederhana, mudah di maintain, dapat menanjak lebih tinggi dan cepat dari
pesawat lainnya.
Requirement
ini coba dipenuhi oleh disainer legendaris Lockheed, Clerence Kelly Johnson. Berdasarkan
requirement ini Kelly Johnson mendisain F104 Starfighter, sebuah fighter yang
dioptimize untuk beroperasi di Mach 2, ketinggian tinggi, dan punya rate of
climb terbaik di zamannya. Fighter ini juga didisain agar murah dan mudah
dimaintain. Performa tinggi dan harga murah ini bukan tanpa pengorbanan. Efek
sampingnya fighter ini punya kekurangan di sisi handling, manuverabilitas, dan
jarak.
Untuk
mencapai performa setinggi mungkin dengan cost seminimal mungkin, Kelly Johnson
mengawinkan satu mesin turbojet terkuat dengan airframe sekecil mungkin. J79
adalah mesin turbojet terbaru yang dipilih untuk pesawat ini. Fuselage didisain
runcing dan panjang untuk membungkus mesin ini sekaligus mengurangi drag di
mach 2. Udara untuk J79 disuplai dari dua air intake berbentuk D di kiri dan
kanan fuselage. Untuk beroperasi di kecepatan supersonic, pesawat lain biasanya
menggunakan variable intake ramp. Variable intake ramp memang bisa mengoptimasi
performa mesin di rentang kecepatan yang cukup lebar. Akan tetapi penggunaan
sistem ini dirasa terlalu rumit, besar, berat, dan mahal untuk F104. Sehingga
F104 dilengkapi dengan fix shock cone intake yang ringan dan sederhana,
dioptimasi untuk kecepatan sekitar Mach 2.
Selain
fuselage, sayap F104 pun didisain khusus untuk beroperasi di mach 2. Pesawat
lain pada zamannya mengandalkan bentuk swept wing atau delta untuk mereduksi
drag, sedangkan F104 menggunakan sayap trapezoidal. Bentuk ini punya daya angkat
lebih tinggi dari delta. Sehingga hanya diperlukan sayap kecil untuk mengangkat
F104. Sayap yang kecil tidak hanya mereduksi drag, tapi juga mengurangi berat
secara signifikan. Tidak hanya kecil, sayap ini juga sangat tipis untuk
mereduksi drag di kecepatan supersonic. Ujung sayap ini juga sangat tajam, bisa
melukai ground crew yang tidak dilengkapi proteksi khusus. Ukuran sayap F104
hanya sedikit lebih besar dari vertical fin, sehingga perlu dikompensasi dengan
sedikit anhedral.
Fuselage
panjang dan ramping ditambah dengan sayap yang kecil menimbulkan masalah baru.
Masalah yang untungnya sudah di deteksi dari pesawat eksperimental sebelumnya.
Bentuk macam ini mengkonsentrasikan massa
pesawat di sumbu roll. Sehingga momen inersia pesawat di sumbu roll ini jauh
lebih kecil dari momen inersia di sumbu pitch atau yaw. Konsekuensinya pada
saat bermanuver, pesawat rawan terkena inertial coupling. Perubahan posisi
pitch/yaw pada saat maneuver bisa membuat rolling, roll ini kemudian mengubah
posisi sumbu lain juga, sehingga pesawat bisa lepas kontrol. Tendensi intertial
coupling ini bisa direduksi dengan mendistribusikan massa pesawat lebih jauh dari sumbu roll. Kelly
Johnson melakukan hal ini dengan menempatkan horizontal stabilizer diatas sirip
vertical jauh diatas fuselage, sehingga membentuk T tail.
Konfigurasi
T tail ini menimbulkan masalah baru. Kecepatan tinggi ditambah dengan posisi
horizontal stabilizer diatas memberikan ancaman bagi ejection seat. Teknologi
ejection seat pada waktu itu mungkin tidak cukup kuat untuk melontarkan pilot
sebelum terhantam horizontal stabilizer. Solusinya F104 awal dilengkapi dengan
downward firing ejection seat. Awalnya solusi ini terlihat bagus. F104 memang
didisain untuk beroperasi di ketinggian tinggi, sehingga pilot dapat eject ke
bawah dengan aman tanpa takut terbentur horizontal stabilizer. Ejection seat ini
adalah blunder pertama F104. Masalahnya ada banyak kasus dimana pilot terpaksa
eject di ketinggian rendah. Hasilnya ya sudah jelas, F104 bahkan sampai
dijuluki widow maker. Pada versi selanjutnya F104 menggunakan ejection seat
konvensional yang lebih modern. Ejection seat Martin Baker zero zero yang bisa
melontarkan pilot keatas di semua ketinggian dan kecepatan tanpa takut terkena
horizontal stabilizer.
Senjata
utama F104 adalah kanon M61 Vulcan 20mm. Ini adalah kanon bagus yang terus
dipakai Amerika di pesawat generasi selanjutnya seperti F15 dan F16. Kanon ini
bekerja dengan mekanisme gatling. Terdiri dari 6 laras yang diputar dengan
tenaga listrik. Penggunaan 6 laras mereduksi panas akibat penembakan cepat, hasilnya
rate of fire bisa digenjot sampai 6000 rpm. F104 membawa sekitar 700 butir
peluru yang bisa habis hanya dalam waktu 7 detik. Kanon ini ditempatkan dengan
baik di bagian bawah hidung sehingga flash dari penembakan tidak membutakan
mata pilot di malam hari. Menyadari kekurangan manuverabilitasnya, F104
dilengkapi sistem pembidikan yang bisa memprediksi jatuhnya peluru. Dengan
sistem ini diharapkan F104 bisa menembak jatuh sasarannya dalam pass pertama
tanpa perlu terlibat dogfight berkepanjangan.
F104
juga dilengkapi dengan empat pylon, satu dibawah setiap sayap dan satu di
setiap wing tip. Keempat pylon ini bisa dicanteli drop tank untuk mengatasi
jangkauan pendek fighter ini. Atau bisa juga membawa rudal air to air jarak
dekat AIM-9 Sidewinder. Sepasang sidewinder ekstra juga bisa dibawa di sepasang
pylon di bawah fuselage. Akan tetapi posisi sidewinder di pylon bawah ini
beresiko merusak sensor rudal pada saat take off/landing.
Dengan
modifikasi khusus, F104 juga bisa membawa rudal air to air jarak medium. Italia
memodifikasi beberapa F104 nya agar bisa membawa rudal sekelas AIM-7 Sparrow.
Radar pemandu rudal ini menempati posisi yang tadinya dipakai untuk kanon.
Walaupun
bukan fungsi aslinya, F104 juga bisa melakukan misi serang darat. Pesawat ini
bisa membawa bom jatuh bebas berbagai tipe. Bahkan performa pesawat ini
membuatnya didapuk sebagai salah satu fighter pembawa bom nuklir taktis.
Sesuai
disain awalnya, F104 punya kecepatan dan kemampuan menanjak yang sangat baik. Performa
ini menjadikan F104 favorit beberapa pilot uji untuk memecahkan beberapa rekor
kecepatan dan climbing. Tapi pesawat ini sangat sulit diterbangkan, tidak
lincah, dan jangkauannya pendek. Ditambah lagi dengan performa yang tidak
memuaskan di perang Vietnam
membuat F104 tidak disukai USAF.
Harga
F104 yang ekonomis disertai kampanye marketing gencar dari Lockeed membuatnya
laku di negara-negara sekutu AS. Pakistan ,
Taiwan ,
Jepang, dan beberapa negara NATO membeli F104 dalam jumlah besar.
Masuknya
F104 ke berbagai negara bukan tanpa kontroversi, terutama di Jerman Barat.
Seorang mantan ace Luftwaffe di WWII pun sampai mengundurkan diri karena
menolak pesawat ini. Menurutnya F104 sulit untuk diterbangkan pilot
berpengalaman, apalagi diterbangkan oleh pilot junior. Masalahnya pada waktu
itu Luftwaffe memiliki banyak sekali pilot junior. Kekhawatiran ini kemudian terbukti,
F104 memiliki safety record yang sangat buruk di Luftwaffe.
Walau
demikian, Luftwaffe tetap mengoperasikan F104. Pada waktu itu Soviet adalah
ancaman nyata, dan Jerman Barat perlu menyiagakan fighter dalam jumlah yang
banyak. Luftwaffe perlu meminimalisasi loss F104. Setelah dianalisa ada dua
factor utama tingginya loss, yaitu kurangnya pelatihan pilot dan buruknya cuaca
diatas Eropa. Luftwaffe mengadakan pelatihan intensif untuk menerbangkan F104
di cuaca buruk. Pelatihan ini dibantu oleh Starfighter kursi tandem, TF-104G.
Hasilnya memuaskan, tingkat kecelakaan menurun sampai ke level yang bisa
diterima. Armada F104 tetap beroperasi di Jerman Barat, menjaga kedaulatan
negara itu sampai digantikan oleh fighter generasi berikutnya yang labih baik.
Revell
1/144 TF-104G Starfighter.
1/144
bukanlah skala favorit sebagian besar modeler pesawat. Hal ini bisa dimaklumi
mengingat rendahnya kualitas mokit 1/144 pada umumnya. Biasanya di skala ini
detail tidak akurat. Panel line tidak ada atau terlalu lebar. Dimensi tidak
akurat. Sayap terlalu tebal. Kokpit seadanya atau bahkan tidak ada, ditutup
dengan canopy tebal tanpa detail. Marking fiktif dan tidak lengkap.
Kalau
anda membuat Revell 1/144 TF-104G ini, mungkin pandangan anda tentang 1/144
akan berubah.
Revell 1/144 TF104G Starfighter side view |
Revell 1/144 TF104G Starfighter top view |
Part
count mokit ini cukup sedikit karena bentuk F104 yang memang sederhana. Akan
tetapi part yang sedkit ini kaya akan detail. Ada detail yang umumnya hanya ada di skala
1/72 keatas. Di roda pendarat ada detail wheel rim yang baik. Di sisi dalam
nozzle ada detail turbin yang akan terlihat baik setelah di cat. Seluruh part
dilengkapi recessed panel line yang halus. Recessed panel line ini memang masih
terlalu tebal untuk 1/144, tapi ini sudah cukup baik untuk injection molded
styrene dan dengan finishing yang tepat akan terlihat realistis.
Revell 1/144 TF104G Starfighter Parts |
Jika
1/144 lain hanya dilengkapi kokpit seadanya, tidak dengan mokit ini. Disini
tersedia cockpit tub dan ejection seat dengan bentuk dasar baik. Area ini juga
dilengkapi detail control stick, walaupun tidak ada detail throttle. Yang
bagusnya lagi disini tersedia instrument panel dengan detail raised relief.
Dengan pengecatan dan drybrushing yang baik akan terlihat realistis. Detail ini
bisa terlihat di luar karena canopy yang tipis dan jernih. Canopy framing juga
terdefinisi dengan jelas sehingga mempermudah pengecatan.
Revell 1/144 TF104G Starfighter cockpit |
Salah
satu ciri khas F104 adalah sayap yang tajam. Revel cukup berhasil di area ini,
sayap yang tersedia sudah cukup tajam tanpa perlu diamplas lagi. Tantangannya
adalah memasang anhedral yang pas dan simetris. DI foto dibawah juga terlihat ukuran sayap F104 yang hanya sedikit lebih besar dari horizontal stabilizer.
Revell 1/144 TF104G Starfighter wings |
Tantangan
besar kedua adalah memasang horizontal stabilizer. Horizontal stabilizer ini
dipasang diatas vertical fin. Titik pengeleman cukup kecil. Sewaktu membuat
mokit ini saya tidak berhasil memasang part ini dengan benar, sedkit miring.
Next time saya akan membuat jig khusus untuk memasang part ini dengan akurat.
Di
mokit ini tidak disediakan rudal ataupun bom. Tapi disediakan empat buah drop
tank, sepasang di wing tip dan sepasang dibawah sayap. IMHO konfigurasi ini
paling cantik untuk F104.
Revell
menyediakan dua versi marking disini. Satu untuk Luftwaffe, dan satu lagi untuk
marineflieger. Bagian tengah wing tip drop tank berwarna oranye. Revell menyediakan
decal untuk area oranye ini. Masalahnya area oranye ini cukup lebar dan
bentuknya melengkung cukup tajam, membuat proses pemasangan decal di area ini
cukup tricky. Mungkin area oranye ini lebih mudah dibuat dengan pengecatan.
Revell 1/144 TF104G Starfighter decal |
Overall
ini adalah mokit yang kecil tapi kaya akan detail dari Revell. Jika sayap bisa
dipasang dengan anhedral yang tepat dan horizontal stabilizer bisa dipasang
pas, maka akan menjadi model F104 yang cukup akurat. Membuat mokit ini bisa
merubah pandangan anda tentang skala 1/144.
Jika anda berminat membuat mokit ini, silahkan kunjungi toko kami www.rumahmokit.com , Terimakasih
Jika anda berminat membuat mokit ini, silahkan kunjungi toko kami www.rumahmokit.com , Terimakasih
Revell 1/144 TF104G Starfighter |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar