Tamiya 1/72 de Havilland Mosquito B MkIV / PR MkIV |
Tahukah anda kalau de Havilland Mosquito ikut
berperan dalam perkembangan teori quantum?
Niels Bohr adalah fisikawan dari Denmark ,
salah satu peletak dasar teori quantum. Salah satu penemuannya adalah elektron
beredar dalam orbit diskrit, bisa berpindah orbit dengan menyerap atau melepas
paket energi. Bohr juga merupakan salah satu fisikawan yang menyadari dualisme
partikel dan gelombang pada level sub-atomik, resep dasar konversi materi
menjadi energi atau tenaga nuklir.
Saat WWII pecah, Jerman mulai menginvasi
negara tetangganya, termasuk Denmark .
Secara ideologi, Bohr bertentangan dengan NAZI, sehingga dia memutuskan untuk
pindah ke Swedia sebelum ditangkap. Walau tidak diduduki Jerman, Swedia juga
bukan tempat yang aman bagi Bohr. Kemungkinan besar Jerman juga mengetahui
potensi fisikawan jenius ini, dan mereka akan berusaha keras untuk memastikan
Bohr tidak jatuh ke sekutu.
Tempat yang lebih aman bagi Bohr adalah
Inggris. Masalahnya penerbangan ke Inggris harus melewati Denmark dan Norway yang diduduki Jerman, dan
kemungkinan besar dijaga ketat fighter Luftwaffe. Mengirim armada pesawat
(fighter dan transport) untuk menembus blokade akan memakan korban, kemungkinan
berhasil rendah, dan kalaupun berhasil akan ada harga yang harus dibayar Swedia
karena terang-terangan berkolaborasi dengan sekutu.
de Havilland Mosquito adalah solusi yang
tepat untuk masalah pelik ini. Bomber ringan ini berbentuk sangat aerodinamis
dan ditenagai sepasang mesin Merlin yang handal. Sebuah Mosquito bisa terbang
bolak-balik Scotland-Stockholm dengan kecepatan dan ketinggian yang sulit
diimbangi fighter Luftwaffe. Mosquito adalah bomber yang sangat ringkas,
sehingga Niels Bohr harus dibawa di dalam bomb bay. Misi tersebut berhasil.
Niels Bohr berhasil diboyong dengan selamat ke Inggris tanpa kontak senjata,
sehingga posisi Swedia sebagai negara netral tetap aman.
Pada WWII, senapan mesin adalah sistem
pertahanan yang umum digunakan oleh bomber, dan memang terbukti cukup efektif.
Masalahnya butuh banyak turret untuk mengatasi serangan yang bisa datang dari
semua arah. Turret juga perlu dibuat menonjol jauh keluar untuk memberikan
ruang gerak bagi senapan mesin. Banyak turret yang menonjol keluar menghasikan
drag signifikan. Senapan mesin juga perlu diawaki. Awak tambahan butuh ruang
gerak dan perangkat life support yang lumayan berat. Semua ini menambah ukuran,
berat, dan drag bomber secara signifikan.
Mosquito didisain tanpa satupun senapan
mesin pertahanan. Bomber ini cukup dioperasikan oleh 2 awak. Tidak perlu
menyediakan ruang dan struktur berat untuk menampung turret, senapan mesin,
amunisi, dan awak ekstra beserta life support equipment mereka. Hasilnya adalah
pesawat yang ringkas dan mulus dengan berat dan drag minimal.
Langkah berikutnya adalah optimasi bentuk
pesawat agar se-aerodinamis mungkin dengan kulit semulus mungkin. Uniknya de Havilland
memilih kayu untuk mencapai kedua tujuan ini. Pabrikan ini sudah menguasai
teknik untuk membuat bentuk ringan dan aerodinamis dari kayu. Perakitan
dilakukan dengan lem khusus yang diaplikasikan dengan cara tertentu untuk
menghasilkan sambungan yang kuat, bahkan lebih kuat dari kayu-nya sendiri.
Kulit pesawat dari kayu juga diberi treatment khusus agar sangat mulus.
Pemilihan bahan dasar kayu punya manfaat
lain. Pada masa perang logam adalah material strategis yang harus dihemat,
sementara kayu tersedia dalam jumlah cukup. Di Inggris juga tersedia banyak
pengrajin kayu berpengalaman, pembuat furniture mewah dan piano. Mereka punya
skill dan presisi yang cukup untuk membuat sub-assembly airframe kayu Mosquito
berkualitas tinggi. Hasilnya Inggris bisa memproduksi banyak Mosquito walau
dalam kondisi perang.
Pada awalnya banyak yang meragukan kekuatan
struktur kayu Mosquito. Namun hal ini terjawab saat Mosquito bisa membawa
muatan sesuai disain. Bahkan ground crew pernah salah memasukkan ballast dalam
sebuah pengujian. Mereka memasukkan ballast yang jauh lebih berat dari
seharusnya. Dalam kondisi inipun Mosquito masih bisa terbang normal. Airframe
Mosquito juga mampu menahan recoil besar dari meriam artilleri 57mm pada salah
satu variannya.
Resep ketiga adalah pemakaian sepasang
mesin RR Merlin. Sebagai catatan P-51 Mustang baru bisa mencapai performa
optimalnya saat dikawinkan dengan mesin legendaris ini. Sepasang Merlin mampu
memberikan dorongan yang cukup besar untuk memacu Mosquito jauh lebih cepat
dari bomber lain, dan bahkan mengimbangi fighter. Kecepatan yang relatif
seimbang mempersempit opsi fighter musuh untuk menyergap Mosquito.
Mosquito didisain sebagai pesawat yang
cepat, sehingga power to weight ratio dan wing loading nya sama-sama tinggi.
Sayangnya kombinasi ini membuat Mosquito sangat menantang untuk diterbangkan. Dua
mesin tidak selalu berarti keamanan ekstra. Saat satu mesin mati, pilot harus
mempertahankan kecepatan cukup tinggi agar rudder bisa efektif mengimbangi asymmetric
thrust. Cukup menantang saat take off apalagi landing. Namun saat pilot sudah
menguasai, pesawat ini bisa melakukan banyak misi luar biasa. Manuver di
ketinggian sangat rendah untuk pemboman presisi sudah menjadi pekerjaan standar
pesawat ini. Sebuah Mosquito bahkan sukses didaratkan di kapal induk.
Selain sebagai bomber, kecepatan dan
ketinggian Mosquito cocok untuk melakukan misi photo reconnaissance (PR). Pada
misi ini Mosquito dilengkapi berbagai kamera. Mampu terbang jauh menembus garis
pertahanan musuh, aman dari sergapan fighter berkat kecepatan tinggi.
Pesawat bermesin dua seperti Mosquito
memang tidak bisa bermanuver selincah fighter bermesin satu. Tapi tersedia
ruang yang cukup untuk membawa airborne radar, membuat Mosquito bisa melakukan
penyergapan malam. Di hidung juga tersedia ruang unutk membawa senapan mesin
dan kanon. Tembakan terkonsentrasi dari deretan arsenal ini punya daya hantam
luar biasa.
Mosquito juga cukup handal dalam misi anti
shipping/submarine. Mosquito bisa dilengkapi sepucuk kanon 57mm. Beberapa
U-boat sempat mencicipi peluru berat ini dengan konsekuensi fatal. Sederet
rocket projectile juga bisa dipasang di sayap, menyediakan daya hantam berat.
Salah satu keraguan terhadap disain
Mosquito adalah pertahanan yang hanya mengandalkan kecepatan. Bagaimana kalau
musuh mendisain fighter yang lebih cepat? Bukanlah itu akan menegasikan
satu-satunya pertahanan Mosquito? Ternyata teknologi pesawat mesin piston sudah
mencapai titik jenuh. Mesin piston yang lebih kuat memang masih bisa dibuat.
Tapi dengan pengorbanan berupa kompleksitas, berat, dan harga yang jauh lebih
tinggi untuk sedikit peningkatan performa. Propeller raksasa yang bisa
mengoptimalkan tenaga besar dari mesin baru pun semakin sulit dipasang di
pesawat sekelas fighter. Belum lagi masalah kompresibilitas yang mengganggu
kontrol pesawat saat mendekati kecepatan suara. Hasilnya Mosquito masih bisa
diklasifikasikan sebagai pesawat cepat sampai akhir WWII, masih aman dari
sergapan sebagian besar fighter Luftwaffe. Ancaman terbesar yang menghantui
Mosquito adalah Me-262 bermesin jet. Untungnya Hitler memerintahkan sebagian
besar Me-262 untuk dikonversi menjadi fighter bomber, hanya sedikit Me-262
fighter yang tersedia untuk menyergap Mosquito.
Setelah WWII, tidak ada lagi bomber
berbahan dasar kayu yang dibuat. Namun kesuksesan Mosquito telah merubah konsep
disain bomber. Tidak ada lagi turret yang bertebaran di sekujur tubuh bomber
modern. Kalaupun ada senapan mesin pertahanan, hanya ada di ekor. Bomber
menjadi lebih streamline dengan kecepatan yang sekelas dengan fighter.
Tamiya 1/72 de Havilland Mosquito
Tamiya 1/72 Mosquito parts |
Tamiya 1/72 Mosquito engine nacelle panel line |
Tamiya 1/72 Mosquito clear parts |
Dengan kit ini anda bisa membuat Mosquito
mk IV versi bomber atau Photo Reconnaissance. Kedua versi ini dilengkapi glass
nose. Tamiya menyediakan glass nose dan canopy yang jernih, memperlihatkan
interior dengan jelas. Tamiya menyediakan detail interior kokpit yang cukup
tajam. Instrument panel dilengkapi raised relief di kedua sisi, memperlihatkan
detail yang bagus dari sisi canopy dan glass nose.
Tamiya 1/72 Mosquito landing gear |
Landing gear Mosquito berbentuk cukup
kompleks, dan ditangkap dengan sangat baik oleh Tamiya.
Pada kit ini tidak disediakan opsi untuk
membuka bomb bay. Anehnya Tamiya menyediakan sebuah bom dengan detail sangat
baik. Walau tidak
digunakan pada varian ini, Tamiya juga menyediakan rocket projectile beserta peluncurnya dengan
detail sangat bagus.
Overall mokit cetakan asli Tamiya memang
sangat baik, bahkan hampir semua adalah yang terbaik dikelasnya. Walau tidak
dilengkapi Photo Etched, plastic part pada kit ini dicetak dengan rapi dan
tajam. Fitting Tamiya juga terkenal baik. Cocok untuk modeler di semua level
yang ingin membuat pesawat legendaris ini.
Silahkan kunjungi toko kami www.rumahmokit.com untuk memiliki kit ini dengan mudah, terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar