Airfix 1/350 Type 45 Destroyer |
a Pure Air Defense Destroyer
Perang laut terjadi di jarak jauh dan medan terbuka, sehingga
radar masih merupakan sensor favorit di palagan ini. Pemilihan radio band
sangat menentukan kinerja radar. S band (2-4 GHz) hanya butuh antenna kecil
untuk membentuk radar beam tajam sehingga presisinya tinggi. L band (1-2 GHz)
memiliki atenuasi lebih rendah sehingga jangkauannya jauh. Amerika dan beberapa
negara lain memilih radar S-band raksasa yang ditempel di superstructure kapal.
Sementara Inggris dengan kebutuhan dan budget yang berbeda memilih solusi yang
juga berbeda. Negara ini mengkombinasikan radar S band dan L band pada air
defense destroyer terbaru, Type 45.
Sampson adalah sistem radar S band yang
digunakan oleh destroyer Type 45. Antenna Sampson berupa dua panel AESA yang
saling membelakangi, dipasang didalam spherical radome di puncak tiang besar
diatas bridge. Walau sudah bersistem AESA, 2 panel tidak cukup untuk meng-cover
360 derajat (sebagai perbandingan AEGIS butuh 4 panel), sehingga antenna radar
perlu diputar. Walau terlihat kuno, Sampson berbeda dengan radar klasik. Untuk
mendeteksi target di arah 030, antenna radar tidak harus diarahkan ke 030.
Komputer bisa mengatur fase dan amplitude setiap elemen antenna dalam panel
AESA untuk membentuk beam tajam ke arah yang diinginkan dengan cepat. Rotasi
antenna hanya diperlukan untuk menutup gap coverage akibat penggunaan 2 panel. Sistem
mekanis untuk memutar antenna memang memerlukan perawatan tambahan dibandingkan
dengan antenna statis pada sistem AEGIS. Namun ukuran antenna bisa dibuat lebih
kecil, bisa dipasang di puncak tiang yang tinggi. Posisi antenna tinggi
memperluas radar horizon dan membantu pendeteksian sea skimming target lebih
dini. Radar beam S band cukup tajam untuk menghasilkan informasi targeting
presisi bagi SAM. Selain itu AESA bisa mengarahkan radar beam dengan lincah,
memungkinkan Sampson untuk men-tracking beberapa target sekaligus, sangat
berguna dalam menghadapi serangan saturasi rudal lawan.
Sampson bukanlah radar jarak pendek,
beberapa sumber menyebutkan jangkauannya sampai 400 Km. Sampson juga mampu
melakukan volume search pada jarak maksimum. Namun saat melakukan hal ini
kemampuannya untuk melakukan tracking pada target lincah, cepat, dan RCS rendah
di jarak dekat akan berkurang. Solusinya adalah radar kedua S1850M pada
frekuensi L band. Atenuasi atmosfer yang lebih rendah membuat L band lebih
efisien untuk jarak jauh dibandingkan dengan S band. S1850M mampu mencari target di jarak maksimum,
memilih beberapa target yang paling valid sehingga Sampson bisa fokus
menghadapi ancaman paling berbahaya. Jarak jauh tidak hanya berarti jarak
horizontal, tapi juga vertikal. Memungkinkan S1850M melakukan deteksi dan
tracking rudal balistik.
Penggunaan 2 band yang berbeda (S dan L)
juga memperkuat posisi Type 45 dalam peperangan elektronik. ECM perlu diarahkan
ke frekuensi spesifik, chaff perlu dipotong sesuai panjang gelombang radar, dan
bentuk stealth hanya efektif mereduksi RCS pada rentang frekuensi tertentu saja.
ECM, chaff, dan bentuk stealth yang efektif mengelabui radar S band belum tentu
efektif menghadapi L band, begitu juga sebaliknya. Musuh akan lebih repot untuk
bersembunyi dari kombinasi radar S dan L band milik Type 45.
Bisa “melihat” dengan jelas bukanlah satu-satunya
keunggulan Type 45, destroyer ini juga sulit “dilihat”. Tiang radar Sampson
tidak berbentuk kerangka terbuka seperti pada kapal generasi sebelumnya, namun
dibungkus rapi dengan panel. Peralatan pendukung lain seperti sekoci juga
tersimpan rapi didalam superstructure. Tidak hanya rapi, sudut dinding kapal
juga diatur sedemikian rupa untuk memantulkan sinyal radar musuh ke arah lain. Konon
di layar radar, Type 45 akan berukuran seperti kapal kecil, bukan destroyer
raksasa.
Walau punya radar bagus dan RCS rendah, jumlah
persenjataan Type 45 mungkin masih dibawah destroyer lain yang se-generasi. Buritan
destroyer ini sudah terisi penuh hangar heli dan radar S1850M. Tinggal tersisa
ruang di halauan untuk array VLS 48 cell. Kalah jauh dibandingkan Burke class
yang dilengkapi array VLS di halauan dan buritan. Setiap cell hanya bisa memuat
satu rudal anti pesawat Aster 15 atau Aster 30. 48 rudal memang bukan jumlah
yang banyak, tapi Aster adalah rudal yang akurat. Selain itu panduan rudal
Aster berasal langsung dari Sampson AESA, bukan fire director terpisah.
Hasilnya lebih banyak rudal Aster bisa dipandu secara simultan untuk
menetralisir serangan saturasi ASM.
Type 45 adalah air defense destroyer murni
dengan kemampuan untuk menghadapi kapal permukaan, kapal selam, dan target di
darat sangat terbatas. Di depan array VLS terdapat sepucuk kanon 114 mm.
Teknologi kanon maritim terbaru memungkinkan penembakan sejumlah besar
proyektil dengan akurasi luar biasa. Namun hanya itu saja kemampuan Type 45
untuk menyerang target darat, tidak ada rudal jelajah seperti saingannya. Untuk
menghadapi kapal lain, beberapa Type 45 dilengkapi dengan peluncur rudal
Harpoon. Namun peluncur Harpoon ini akan segera dipensiunkan, tinggal tersisa
kanon 114 mm saja. Type 45 dilengkapi dengan bow sonar, tapi tidak dilengkapi
towed array yang lebih presisi ataupun tabung torpedo. Untungnya hangar Type 45
cukup besar untuk menampung satu heli Merlin atau sepasang Lynx. Helikopter ini
dibekali beragam sensor untuk deteksi bawah air yang akurat dan torpedo untuk
menetralisir kapal selam. Tidak melupakan pengalaman pahit di Falkland ,
Type 45 dibekali sepasang Phalanx CIWS sebagai pertahanan terakhir.
Sensor dan persenjataan mutakhir adalah
faktor yang krusial untuk memenangkan pertempuran, namun faktor terpenting
adalah man behind the gun. Kesegaran awak berperan sangat penting bagi performa
kapal. Akomodasi Type 45 terhitung mewah untuk sebuah destroyer. Tempat tidur
dan mandi awak kapal dibuat relatif lebih nyaman dari destroyer lainnya. Semua
ini dimungkinkan karena banyaknya teknologi otomasi pada kapal ini, sehingga
jumlah awak yang diperlukan relatif sedikit dan ruang yang tersedia untuk
akomodasi per orang lebih luas. Namun hal ini juga membawa tantangan tersendiri
berupa damage control yang biasanya butuh banyak orang.
Type 45 mungkin bukan destroyer terbaik
saat ini. Pemotongan budget sangat membatasi sistem senjata yang dibawa untuk
melawan kapal lain atau target darat. Kemampuan anti kapal selam masih terbantu
dengan hangar besar yang bisa memuat heli sekelas Merlin. Namun sebenarnya
masih ada ruang untuk menambahkan kemampuan anti kapal/serang darat jika budget
tersedia. Seperti pensenjataan tercanggih manapun, rudal Aster juga mengalami
banyak masalah saat pengujian. Namun kombinasi Sampson/S1850/Aster punya potensi
besar untuk menghadapi ancaman udara manapun, mulai dari serangan saturasi ASM
sampai ke rudal balistik. Awak Type 45 juga selalu terjaga kesegarannya berkat
akomodasi yang sangat baik, punya kesiapan tinggi untuk mengoperasikan sistem
senjata dengan performa maksimum. Semua ini menjadikan Type 45 air defence
destroyer dengan potensi sangat baik.
Airfix 1/350 Type 45 Destroyer
Ukuran box: 50x32x7cm
Satu hal yang menarik dari kit ini adalah
kotak yang sangat besar untuk destroyer 1/350. Ternyata di dalamnya memang
dipenuhi parts untuk membuat model detail Type 45 dengan beberapa opsi detail
internal.
Airfix 1/350 Type 45 hull |
Bentuk Type 45 didisain untuk mereduksi
tangkapan radar. Salah satu cirinya adalah transisi mulus dari hull ke
superstructure. Breakdown kit ini sepintas terlihat rumit yaitu deck+basic
superstructure dijepit part besar untuk sisi kapal dari waterline sampai ke
atas dan ditutup lower hull dibawah. Namun dengan cara ini tidak ada seam
antara hull dengan superstructure dan lebih banyak detail yang bisa dicetak.
Breakdown seperti ini juga mempermudah modeler memilih konfigurasi waterline
display atau full hull. Cukup dengan memasang atau melepas lower hull tanpa
perlu memotong plastik sendiri.
Airfix 1/350 Type 45 parts |
Airfix menyediakan beberapa opsi menarik
pada kit ini. Untuk mereduksi RCS, sebagian besar sistem tersimpan rapi di
dalam superstructure, termasuk perahu RHIB. Airfix menyediakan opsi untuk
membuka pintu ruangan RHIB, lengkap dengan crane dan detail interior lainnya. Boarding
ladder juga bisa dipasang dalam posisi terbuka, membuka kemungkinan diorama
Type 45 sedang bersandar di pelabuhan. Airfix juga menyediakan opsi Harpoon
launcher dan CIWS Phalanx dengan detail memuaskan.
Tersedia dua jenis heli, Lynx dan Merlin.
Keduanya bisa dirakit dengan rotor terbuka atau terlipat. Ekor Merlin juga bisa
dipasang dalam posisi terlipat.
Airfix menyediakan decal sheet besar untuk
pilihan marking 6 kapal, HMS Dragon, Daring, Dauntless, Diamond, Defender, dan
Duncan. HMS Dragon mungkin pilihan yang paling menarik karena ada decal naga
besar di halauan.
Overall detail yang ditangkap Airfix pada
kit ini terlihat cukup memuaskan walau hanya mengandalkan styrene. Modeler bisa
menggunakan aftermarket PE set (tidak termasuk di kit ini) untuk menyempurnakan
model Type 45, terutama untuk railing. Opsi boarding ladder terbuka juga cukup
unik, membuka peluang diorama bersandar di dermaga dengan mudah.
Silahkan kunjungi toko kami www.rumahmokit.com untuk memiliki kit ini dengan mudah, terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar