Review : Tamiya 1/72 A6E Intruder

Tamiya 1/72 A6E Intruder
A6 Intruder

Bagi yang bukan maniak pesawat mungkin belum pernah mendengar nama A6 Intruder.

Tidak seperti pesawat tempur lain yang berbentuk ramping dan sexy, Intruder berbentuk gemuk dan jelek. Soal kecepatan juga tidak ada yang bisa dibanggakan. Tidak seperti pesawat tempur lain di zamannya, Intruder tidak bisa menembus kecepatan suara. Soal kelincahan juga sama, Intruder tidak bisa diharapkan untuk dogfight dengan fighter musuh.


Biarpun memiliki segudang kelemahan diatas, pesawat ini telah membuktikan kesaktiannya berlaga dari perang Vietnam sampai ke perang Teluk 1991. Kesaktian ini didapat dari disain yang difokuskan hanya untuk melaksanakan satu fungsi, menghajar target di darat atau permukaan laut. Tidak sembarang menghajar, tapi menghajar habis habisan dengan persenjataan massif yang dibawanya. Target yang bisa dihajar tidak harus berjarak dekat, yang jauh pun tidak aman dari amukan Intruder. Sesuai dengan namanya, pesawat ini juga bisa menyusup ke target yang dipertahankan dengan baik oleh musuh.

Untuk menghajar target habis habisan, Intruder perlu membawa persenjataan yang berat dan banyak. Semua persenjataan bisa dibawa secara eksternal di 5 pylon. Dua si setiap sayap dan satu di centerline. Kelima pylon ini mampu membawa beban berat. Sebagai gambaran rudal anti kapal AGM 84 Harpoon yang berukuran jumbo mampu dibawa. Hanya memiliki 5 pylon bukan berarti Intruder hanya mampu membawa 5 rudal atau bom. Setiap pylon dapat dilengkapi dengan TER (Triple Ejector Rack) atau MER (Multiple Ejector Rack). Sebagai gambaran sebuah MER dapat membawa 6 bom, sehingga Intruder dapat menggotong 30 bom berukuran kecil jika semua pylon dilengkapi MER. 

Tidak hanya berat dan banyak, varian senjata yang bisa diangkut pun cukup ekstensif. Intruder dapat mengangkut hampir semua persenjataan air to ground/surface milik US NAVY. Mulai dari bom jatuh bebas berbagai varian, LGB, Harpoon, Maverick, hingga bom nuklir. Secara teoritis Intruder juga mampu membawa rudal anti pesawat AIM 9 Sidewinder. Tapi pada prakteknya Sidewinder jarang atau tidak pernah dibawa oleh Intruder. Senjata bela diri ini tidak diperlukan karena pesawat ini punya mekanisme pertahanan diri lain yang akan saya bahas.

Intruder diluncurkan dari kapal induk. Sebagai asset strategis, kapal induk harus dijaga dari ancaman musuh. Salah satu penjagaan yang paling efektif adalah menempatkan kapal induk diluar jangkauan musuh. Sehubungan dengan ini, Intruder harus memiliki jarak terbang yang jauh agar dapat menjalankan misi penyerangan dengan efektif. Kombinasi ukuran tangki internal dan disain sayap yang optimal memberikan jangkauan yang jauh bagi Intruder. Jika jarak yang lebih jauh lagi diharapkan, kelima pylon intruder mampu dicanteli drop tank, menambah jarak secara signifikan. Mau lebih jauh lagi, Intruder juga mampu mengisi bahan bakar di udara dengan probe and drogue system.

Air refuelling memang mampu menambah jangkauan pesawat apapun secara signifikan. Akan tetapi kemampuan Intruder untuk terbang jauh tanpa tergantung pada air refuelling adalah poin plus tersendiri. Air refuelling memiliki kelemahan. Ketergantungan pada air refuelling membuat serangan lebih mudah diprediksi. Jika pesawat penyerang biasanya ber peforma tinggi, lincah dan sulit dideteksi, pesawat tanker umumnya berukuran besar, RCS besar, lamban, dan tidak lincah. Jika musuh dapat mendeteksi pesawat tanker dan memfokuskan serangan kepadanya, maka serangan dapat dipatahkan tanpa perlu menyergap pesawat penyerang.

Diatas disebutkan bahwa Intruder mampu menyusup ke target yang dipertahankan dengan baik. Selain itu Intruder juga memiliki mekanisme pertahanan tersendiri sehingga pesawat ini tidak perlu dilengkapi air to air missile. Intruder dapat bertahan dari sergapan fighter lawan ataupun SAM dengan menghindari deteksi. Bukan dengan mereduksi RCS seperti pesawat stealth modern. Tapi dengan bersembuyi memanfaatkan alam. Intruder mempu terbang sangat rendah, dibawah deteksi radar lawan. Radar pesawat penyergap lawan pada zaman itu pun kesulitan untuk membedakan Intruder dengan ground clutter. Selain itu versi mutakhir Intruder, yaitu A6E dilengkapi dengan TRAM. TRAM ini berbentuk turret kecil dibawah hidung pesawat yang berisi sensor IR dan laser designator. Penggunaan sensor TRAM yang bersifat pasif mereduksi ketergantungan terhadap sensor aktif seperti Radar. Sensor aktif mengeluarkan emisi yang dapat dideteksi lawan, sensor pasif tidak. Dengan TRAM, Intruder mampu melakukan pemboman presisi siang – malam di segala cuaca. Selain itu komputer di Intruder mampu menghitung impact point dengan cepat dan akurat, membuat trayektori bombing run menjadi lebih fleksibel. Hal ini membuat Intruder menjadi lebih sulit ditembak jatuh pada saat melakukan bombing run. Laser designator pada TRAM sensor juga handal. Pada perang Teluk 1991, Intruder mamapu menyediakan lasing akurat bagi LGB (Laser Guided Bomb) sendiri ataupun yang dijatuhkan pesawat lain.

Perang Teluk 1991 adalah laga terakhir Intruder. Pesawat ini digantikan oleh pesawat multirole F/A18 Hornet yang katanya lebih murah dioperasikan. Apakah sang pengganti lebih efektif dan efisien dari Intruder? Belum ada jawaban definitif dari pertanyaan ini. Penerusnya mungkin punya kesaktian tersendiri, tapi jangkauan dan kemampuan angkut senjata Intruder masih sulit disaingi.

Tamiya 1/72 A6E Intruder

Tamiya adalah salah satu pabrikan mokit terbaik. Mereka memproduksi mokit yang akurat, presisi, dan detail. Untuk urusan pesawat tempur 1/72, pabrikan ini jarang memproduksi sendiri. Tamiya memilih untuk rebox mokit keluaran Italeri. 1/72 A6E Intruder juga termasuk kategori ini. Parts mokit ini sama persis dengan Italeri 1/72 A6E Intruder. Untungnya akurasi, presisi, dan detail mokit ini masih sesuai dengan apa yang diharapkan dari Tamiya. Sebagai catatan, saya belum pernah membuat A6E, tapi saya pernah membuat versi tankernya, KA6D keluaran Italeri, foto nya ada dibawah ini.

Italeri 1/72 KA6D Tanker Intruder

Soal parts plastik memang sama persis, tapi rebox bukan berarti Tamiya mengambil apa adanya milik Italeri. Sentuhan Tamiya bisa dilihat mulai dari kotaknya. Italeri menggunakan box art berbentuk lukisan, sementara Tamiya lebih percaya diri memajang foto model jadi out of the box. Di box ini Tamiya juga menyediakan informasi cat yang dibutuhkan, baik warna utama yang harus ada, ataupun warna detail yang optional. Ini adalah sentuhan bagus, cukup membantu modeler pemula yang belum punya stok cat lengkap.

Side box
Sentuhan lain Tamiya ada di instruction sheet. Mokit ini asliya ditujukan untuk pasar domestik Jepang. Jadi semua keterangan ada dalam bahasa Jepang. Untungnya Ilustrasi pemasangan parts di instruction sheet ini sangat jelas.

Mokit ini sudah menganut aliran recessed panel line. Panel line di mokit ini sudah cukup halus, walaupun belum sehalus keluaran Hasegawa. Selain itu tersedia detail rivet di sisi panel line. Rivet ini akan terlihat bagus setelah weathering. Kualitas plastik juga baik, cukup mudah diolah dengan amplas dan dempul.

Tamiya 1/72 A6E Intruder parts

Tamiya 1/72 A6E Intruder parts 2

Tamiya 1/72 A6E Intruder landing gear bay

Canopy Intruder berukuran besar. Untungnya plastic parts di mokit ini cukup jernih dan tipis. Cukup memuaskan untuk display canopy terbuka atau tertutup.

Canopy yang besar berarti detail cockpit juga cukup terlihat dari luar. Italeri menyediakan detail intrument panel dan side panel dalam bentuk raised relief. Saya tidak bisa berkomentar tentang akurasi raised relief ini. Tapi disain seperti ini akan terlihat cukup bagus setelah pengecatan dan drybrushing.

Intruder bukan pesawat kecil. Selain itu Intruder juga dioptimalkan untuk misi jarak jauh, sehingga wing span pesawat ini lumayan lebar. Ini akan jadi masalah bagi US NAVY dan modeller seperti saya. US NAVY memiliki ruang cukup sempit di kapal induk, dan saya hanya punya lemari kecil untuk memajang model. Solusi Grumman untuk masalah ini adalah membuat wing fold bagi Intruder. Sayap panjang pesawat ini bisa dilipat, sehingga lebih banyak Intruder bisa dibawa di kapal induk. Fitur Grumman ini juga direplikasi pleh Italeri/Tamiya di mokit ini. Tamiya/Italeri menyediakan opsi wing fold dengan detail interior yang cukup baik. Fitur ini juga membantu menyelesaikan masalah kecilnya lemari mokit saya. Selain lebih irit tempat, opsi wing fold ini juga menghasilkan siluet unik tersendiri, membuat koleksi mokit lebih bervariasi.    

Tamiya 1/72 A6E Intruder wing 

Tamiya 1/72 A6E Intruder internal wing fold detail

Intruder versi awal dilengkai dengan perforated airbrake di sisi fuselage. Akan tetapi penggunaan fuselage air brake ini cukup mengganggu handling pesawat. Sehingga para pilot lebih senang memakai wing tip air brake. Di Intruder terbaru fuselage airbrake ini ditiadakan, diganti jadi pelat biasa. Molding fuselage A6E ini sama dengan KA6D, sehingga masih ada fuselage airbrake bay. Tapi Italeri/Tamiya menyediakan part untuk menutup bay ini, sama seperti pesawat aslinya.

Di ujung sirip tegak ada salah satu fitur prominent intruder, yaitu pitot tube. Modeler yang punya akses ke afermarket parts mungkin ingin mengganti pitot tube ini dengan bahan metal. Bagi yang tidak punya akses ke aftermarket parts juga jangan kawatir. Italeri/Tamiya sudah membuat parts ini dengan cukup baik. Ukurannya cukup tipis, sehingga terlihat cukup oke di 1/72. Selain itu kontruksinya cukup rigid. Saya pernah berhasil membuat mokit ini tanpa mematahkan pitot tube nya.

Salah satu keunggulan Intruder versi E di bandingkan pendahulunya adalah sensor TRAM. Sensor ini membuat bombing run lebih efektif di segala cuaca. Italeri/Tamiya menyediakan bentuk dasar yang cukup baik untuk TRAM ini. Modeler yang lebih berpengalaman mungkin bisa menambahkan lensa sensor untuk meningkatkan detail dan akurasi sensor penting ini.

Italeri/Tamiya bukan pabrikan yang pelit senjata. Italeri/Tamiya menyediakan cukup load out untuk memenuhi ke 5 pylon Intruder. Centerline pylon bisa dicanteli drop tank. Pylon sayap sisi dalam dilengkapi dengan MER untuk membawa masing masing 4 bom cluster (total pesawat ini membawa 8 bom cluster). Pylon sayap sisi luar bisa dicanteli dengan rudal HARM. Outline rudal HARM sudah cukup oke, apalagi kalau fin nya sedikit ditipiskan.

Tamiya 1/72 A6E Intruder AGM 88 HARM

Tamiya 1/72 A6E Intruder cluster bombs

Overall dengan mokit ini anda bisa memiliki model akurat dan detail dari A6E Intruder di skala 1/72. Part fitting mungkin tidak sempurna, perlu sentuhan dempul dan amplas, tapi ya itu adalah seninya hobby ini. Ukuran yang besar dan persenjataan yang lengkap akan menjadikan mokit ini bertampang sangar. Opsi wing fold akan menjadi dasar yang cocok untuk diorama di carrier deck.


Jika anda tertarik membuat model pesawat ini, silahkan kunjungi toko kami di www.rumahmokit.com , terimakasih :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar