Review : Revell 1/72 F-4F Phantom

Revell 1/72 F-4F Phantom

The Heavyweight Dogfighter.

F-4 Phantom identik dengan fighter besar bersenjatakan rudal berpemandu radar untuk menghantam musuh dari jarak jauh. Namun ada satu varian Phantom yang nyeleneh, yaitu F-4F milik Luftwaffe. Berbeda dengan varian lainnya, F-4F dioptimasi untuk dogfight jarak dekat. 

The Tale of Two Leopards

Leopard 2A4 and 2A6

Kisah ini berawal dari order yang kami terima untuk membuat model Leopard 2A4 dan 2A6. Kit yang digunakan adalah Hobbyboss 1/35 Leopard 2A4 dan Hobbyboss 1/35 Leopard 2A6. Walau bukan kit terbaru, ketajaman detail plastik dan PE kedua kit ini sudah cukup bagus untuk membuat model yang realistis.

Review : Eduard 1/48 Bf-109 G6

Eduard 1/48 Bf-109 G6

Bf-109 G6

Bf-109 berasal dari filosofi disain Messerschmitt untuk mengawinkan mesin terkuat dengan airframe teringan.  Logikanya dengan tenaga maksimal dan bobot minimal pesawat akan punya performa maksimal, mampu mengambil posisi menguntungkan dengan mudah dalam dogfight.

Review : Aoshima 1/24 Nissan Skyline GTR R32

Aoshima 1/24 Nissan Skyline GT-R R32

The Godzilla

Godzilla, panggilan yang rasanya tepat bagi Nissan Skyline GT-R R32. Julukan yang didapat karena monster dari Jepang ini merajai balapan touring di awal 90an. Sebut saja 5 consecutive JTCC champion dan lebih dari 200 kemenangan di balapan lainnya di Jepang maupun internasional. Diluar balapan resmi diatas GT-R juga pernah membuktikan dirinya di salah satu sirkuit paling brutal di dunia, Nurburgring. Silahkan tonton video GT-R R32 Nurburgring dan Anda akan kaget atas apa yang bisa dilakukan sedan 4 pintu produksi massal.

Review : Eduard 1/72 MiG15 UTI

Eduard 1/72 MiG15 UTI 

The mini jet fighter

MiG-15 adalah jet fighter terbaik Soviet di era perang Korea. Fighter ini mampu menghentikan operasi bomber di siang hari dan menguasai udara di atas Korea, memaksa Amerika menurunkan fighter terbaiknya, F-86 Sabre. Ada satu kejadian mengejutkan pada proses kelahiran MiG-15. Kejadian ini sangat luar biasa bahkan sampai membuat Joseph Stalin sendiri kaget.

Review : Airfix 1/48 Sea Harrier FRS 1

Airfix 1/48 Sea Harrier

The battle proven naval fighter.

Fighter apa yang belum pernah terkalahkan dalam dogfight di pertempuran sebenarnya?

Jika Anda menjawab F-15 Eagle, anda benar. Performa tinggi, kecepatan supersonic, dan kapasitas gotong senjata yang besar membuat pesawat ini mampu merajai pertempuran udara. Akan tetapi F-15 tidak sendiri. Ada fighter lain yang juga belum pernah terkalahkan dalam dogfight di pertempuran sebenarnya. Tidak seperti F-15, performa fighter ini tidak istimewa, menembus kecepatan suara pun tidak mampu, dan hanya mampu membawa sedikit persenjataan. Walau demikian fighter tersebut tetap mampu meladeni berbagai jenis pesawat lawan mulai dari A-4 Skyhawk yang lincah sampai Mirage III yang supersonic. Fighter tersebut adalah Sea Harrier.

Review : Zvezda 1/72 T90

Zvezda 1/72 T90

The Flying Tank

T-90 adalah MBT terbaru Russia saat ini. Carilah video tentang tank ini dan Anda akan terkejut melihat tank ini melayang di udara setelah melintasi gundukan tanah. T-90 lebih ringan dan kecil dari MBT milik barat. Ringan bukan berarti ringkih, T-90 dilindungi oleh reactive armor dan sistem proteksi aktif SHTORA. Sepucuk kanon 125mm juga memberikan daya hantam yang tidak bisa diremehkan.

Review : Italeri 1/72 F-35A Lightning II

Italeri 1/72 F-35A Lightning II


The Joint Strike Fighter

Saat ini USAF telah memiliki fighter generasi kelima tercanggih, F-22 Raptor. Kemampuan stealth dan supercruise Raptor membuatnya mampu mendominasi pertempuran udara. Masalahnya harga Raptor tidaklah murah. Akan sulit membeli Raptor dalam jumlah cukup untuk semua misi air to air ataupun air to ground. USAF butuh fighter generasi kelima lain yang lebih ringan dan murah untuk mengkomplemen Raptor. Karena lebih murah, performa dibawah Raptor pun masih bisa ditoleransi selama masih layak dikategorikan sebagai fighter generasi kelima. Kemampuan multi misi, terutama air to ground juga sangat ditekankan bagi fighter ringan baru ini. Untuk menekan harga, fighter baru ini direncanakan diproduksi dalam jumlah besar. Agar bisa dijual dalam jumlah besar, fighter baru ini harus bisa memenuhi requirement USAF, US NAVY, USMC, dan pasar ekspor. Semua requirement ini dirangkum dalam project Joint Strike Fighter (JSF).

Review : Trumpeter 1/35 Strv103C

Trumpeter 1/35 Strv103C

The Turret-Less Tank

Swedia adalah negara favorit kami soal teknologi militer. Negara netral ini memiliki posisi geografis tepat diantara NATO dan Soviet. Swedia butuh kekuatan militer yang walaupun kecil harus sangat efektif. Swedia telah menelurkan berbagai keajaiban teknologi militer seperti fregat Visby class, Gripen, Viggen, dll. Dalam review ini kami akan mengulas salah satu monster darat hasil karya negara nordik ini, Strv103.

Review : Meng 1/35 T-90 Russian MBT

Meng 1/35 T-90 box

Build Review Meng T-90A bisa Anda baca disini

A Russian new Main Battle Tank

Pada awalnya Russia menggunakan dua jenis MBT, T-72 dan T-80. T-72 adalah tank yang relatif murah sehingga bisa dibeli dalam jumlah banyak. Selain murah, T-72 juga handal dan mudah dimaintain sehingga bisa dioperasikan oleh seluruh divisi tank Russia. Kekurangan T-72 adalah umurnya. Tank ini canggih pada masanya tapi kekurangan teknologi terbaru untuk dapat bersaing di era modern. Salah satu kekurangannnya adalah tidak adanya sensor dan fire control terbaru yang setara dengan milik barat.

Kekurangan T-72 tadi akan dikomplemen oleh T-80 yang lebih baru. Tank ini dilengkapi dengan sensor dan fire control yang lebih canggih. Selain itu performa T-80 pun terdongkrak dengan pemakaian mesin turbin. Masalahnya T-80 harganya mahal sehingga tidak bisa dibeli dalam jumlah besar. Selain itu pemeliharaan T-80 cukup rumit, hanya bisa dilaksanakan oleh unit elit saja.

Russia berharap akan mendapatkan armada tank kuat dengan harga ekonomis dengan kombinasi high-low ini. Sayangnya harapan Russia tidak terkabul. Performa T-80 di lapangan kurang memuaskan. Sistem fire control T-80 memang bagus, tapi mesin turbin yang digunakannya tidak memuaskan. Mesin ini boros bahan bakar dan sulit dimaintain. Perlu kapasitas logistik besar untuk mendukung operasi T-80 di lapangan, sesuatu yang cukup sulit untuk Russia yang punya wilayah sangat luas. Selain itu biaya untuk memproduksi dan mengoperasikan dua jenis tank ternyata sangat mahal.

Solusinya Russia butuh tank baru. Pertama-tama tank baru ini harus lebih ekonomis dari T-80, baik pembuatannya ataupun operasionalnya. Lalu tank ini harus punya kehandalan setara T-72, bisa dioperasikan dengan fleksibel di pedalaman Russia ataupun medan perang lain dengan dukungan logistic secukupnya. Selain itu tank ini juga harus dilengkapi sensor dan fire control secanggih atau bahkan melebihi T-80. Russia berhasil membuat tank seperti ini, yaitu T-90.

Review : Aoshima 1/12 Kawasaki GPZ900R

Aoshima 1/12 Kawasaki GPZ900R

a Movie that starts it all.

Sebagai anak laki-laki yang lahir di tahun 80an, ada satu film favorit saya, bahkan sampai saat ini, Top Gun. Film ini sangat membekas di hati. Karena film ini saya jadi menyukai dunia dirgantara, bercita-cita menjadi pilot atau engineer pesawat, dan berkenalan dengan hobby model kit.

Selain pesawat, ada adegan lain di film Top Gun yang juga sangat membekas di hati. Adegan Tom Cruise memacu motornya di sisi runway seakan akan balapan dengan F-14 Tomcat. Selain itu juga kagum dengan cara Tom Cruise memikat instruktur cantiknya dengan motor tersebut.

Review : Revell 1/72 Horten Go229

Revell 1/72 Horten Go229 


Flying Wing.

Pesawat yang sedang terbang pasti akan dihambat oleh hambatan udara atau drag. Drag ini perlu diatasi oleh dorongan mesin agar pesawat dapat mempertahankan kecepatan terbangnya. Reduksi drag adalah salah satu tujuan utama disainer pesawat. Jika drag lebih kecil, maka daya dorong mesin yang diperlukan untuk mencapai performa yang sama juga lebih kecil. Mesin dengan daya yang lebih kecil bisa dibuat lebih kecil, ringan, dan irit bahan bakar. Irit bahan bakar berarti perlu lebih sedikit bahan bakar untuk mencapai jarak yang sama. Lebih sedikit bahan bakar artinya bobot bahan bakar yang perlu dibawa lebih ringan. Bobot bahan bakar lebih ringan artinya struktur pesawat bisa dibuat lebih sederhana dan ringan. Secara keseluruhan ukuran dan berat pesawat bisa diminimalisir dengan reduksi drag. Ukuran yang kecil dan ringan ini pun mereduksi drag lebih jauh lagi. Reduksi drag ini kemudian bisa memperkecil ukuran dan berat, dan seterusnya. Iterasi ini berlanjut terus sampai tercapai parameter yang diinginkan. Jadi sedikit saja reduksi drag bisa mengingkatkan efisiensi atau performa secara signifikan.

Review : Hasegawa 1/72 F20 Tigershark

Hasegawa 1/72 F20 Tigershark

a F-5 Tiger successor

Pada tahun 60an Northrop memproduksi pesawat yang sangat cost effective, yaitu F-5 Tiger. F-5 adalah pesawat kecil, murah, dan handal, membuatnya dipakai oleh banyak negara dengan budget terbatas tapi butuh fighter dalam jumlah besar. Tidak hanya murah, performa F-5 juga membuatnya dipakai oleh negara yang paling pemilih dalam urusan senjata, yaitu Swiss. Sebagai catatan, Swiss adalah negara netral yang harus punya cukup kekuatan untuk mempertahankan diri sendiri. Jadi Swiss hanya memilih sistem senjata paling tepat untuk militernya.

Melihat kesuksesan F-5 diatas, wajar kalau Northrop ingin melahirkan generasi berikutnya dari pesawat ini. Northrop ingin mempertahankan harga rendah, kehandalan, dan kelincahan F5 Tiger. Selain itu Northrop ingin memperbaiki akselerasi dan menambahkan kemampuan BVR.

Review : Hobbyboss 1/35 Leopard 2A6

Hobbyboss 1/35 Leopard 2A6
Di dunia ini ada dua jenis tank: buatan Jerman dan tank lainnya.

Kalimat diatas mungkin bukan isapan jempol belaka. Jerman memang terkenal dengan tank yang tangguh. Pada awal WWII, negara ini mampu menguasai seluruh eropa barat dengan cepat berbekal taktik blitzkrieg. Komponen utama taktik ini adalah panzer yang memiliki mobilitas tinggi, daya tembak mumpuni, dan armor yang kokoh. Tank ini mampu berkerjasama dengan baik dengan infantry, altilleri, dan komponen udara. Kerjasama yang menghasilkan serangan dashyat yang mampu menembus pertahanan negara-negara eropa barat dengan relatif mudah dan tentunya cepat.

Review : Hasegawa 1/200 C47 Skytrain 2in1

Hasegawa 1/200 C47 2in1 box

Jika dilihat sepintas, apa sih istimewanya pesawat transport? Kecepatan biasa saja, manuverabilitas nol, tongkrongan kalem.

Tapi jangan salah, lihatlah lebih dalam lagi. Dengan pesawat transport, logistik vital bisa dikirim dengan cepat nyaris kemana saja. Pasukan kawan dimanapun bisa mendapat logistik yg cukup di waktu yg tepat, membuat mereka menjadi kekuatan tempur yg memadai. Tidak hanya logistik, penggelaran pasukan pun bisa lebih fleksibel. Pasukan para bisa diterjunkan di belakang garis lawan, mengacaukan strategi lawan dan menetralisir kekuatan massif lawan.

Review : Trumpeter 1/144 F 86F 40 Sabre JASDF 2 in 1

Trumpeter 1/144 F-86F-40 Sabre JASDF 2 in 1
The Transonic Fighter

Di akhir WWII mesin jet mulai diaplikasikan di pesawat tempur. Mesin ini bisa mendorong pesawat tempur ke kecepatan lebih tinggi, mendekati kecepatan suara/transonic. Karakter udara di kecepatan transonic berbeda dengan kecepatan rendah. Straight wing yang biasa digunakan pesawat bermesin piston tidak lagi optimum di kecepatan ini. Solusinya ada di riset orang Jerman tentang swept wing. Sayap dimiringkan ke belakang untuk memanage shock wave, mereduksi drag di kecepatan transonic secara signifikan. Selain itu elevator konvensional juga kurang efektif di kecepatan ini. Solusinya adalah all moving tail plane, elevator terbuat dari pelat utuh yang digerakkan sekaligus dari pangkalnya. Hasilnya adalah F-86 Sabre, pesawat tempur yang bisa bergerak lincah di kecepatan transonic.

Review : Tamiya 1/12 RC211V 2006 Dani Pedrosa

RC211V 2006 Dani Pedrosa

RC211V adalah motor 4 tak pertama yang di deploy HRC di ajang motoGP. Motor ini memiliki mesin 990cc V5. Tenaga motor baru ini sangat besar, sehingga menyulitkan test rider Honda untuk mengontrolnya. 

Review : Revell 1/144 TF104G Starfighter

Revell 1/144 TF104G Starfighter box
The Widow Maker

Sejarah F104 Starfighter bermula dari perang Korea. Di perang ini pilot Amerika berhapan dengan MiG 15 yang simple dan lincah. Pilot Amerika pada masa itu sudah dilengkapi pesawat yang canggih yang mampu meladeni MiG 15, F86 Sabre. Tapi untuk di masa depan mereka menginginkan pesawat baru, pesawat yang sederhana, mudah di maintain, dapat menanjak lebih tinggi dan cepat dari pesawat lainnya.  

Build Review : Dragon 1/700 HMS Liverpool Type 42 Destroyer

Dragon 1/700 HMS Liverpool

HMS Liverpool

HMS Liverpool termasuk salah satu TYPE 42 Destroyer milik Royal NAVY. Kapal ini memiliki fungsi utama untuk menangkis serangan udara. Pada saat Type 42 ini didisain, ancaman udara paling menakutkan adalah bomber nuklir Soviet. Bomber ini diprediksi akan terbang di ketinggian tinggi untuk menghindari sergapan lawan. Oleh karena itu Type 42 dipersenjatai dengan rudal Sea Dart untuk menghajar bomber di ketinggian.

Review : Revell 1/144 Eurofighter Typhoon

Revell 1/144 Typhoon Box


Kelahiran Eurofighter Typhoon

Eurofighter Typhoon lahir di Eropa pada masa perang dingin. Berbeda dengan Amerika yang berada cukup jauh, negara-negara Eropa barat hanya terpisah oleh Fulda Gap dengan Soviet. Serangan massif Soviet bisa datang dengan cepat, hampir tanpa peringatan. Oleh karena itu negara-negara Eropa barat butuh pesawat tempur yang bisa segera take off, cepat menanjak ke ketinggian operasional, menghadang elemen udara ataupun menghabisi elemen darat musuh.

Review : Trumpeter 1/144 Rafale M

Trumpeter 1/144 Rafale M box
Dassault Rafale

Pada akhir 1970an, AL dan AU Perancis menginginkan pesawat tempur baru. Kebetulan requirement mereka cukup mirip sehingga satu airframe diharapkan bisa memenuhi requirement keduanya. Negara-negara Eropa barat lainnya juga menginginkan pesawat tempur dengan requirement serupa. Sehigga mereka memutuskan untuk bekerjasama membuat satu pesawat, ECA (European Combat Aircraft).

Build Review : Dragon 1/700 HMS Liverpool water base

Dragon 1/700 HMS Liverpool water base
Saya baru saja membeli mokit kapal murah tapi super detail, Dragon 1/700 HMS Liverpool. Mokit ini termasuk premium series dari Dragon. Artinya di dalamnya sudah ada lumayan banyak PE parts. Cukup untuk membuat model yang akurat jika dirakit dengan benar.

Review: Trumpeter 1/35 SA2 Guideline on Launcher

Trumpeter 1/35 SA-2 Guideline on Launcher
SA-2 Guideline

Pada akhir WWII, pesawat bomber dan recce didisain untuk terbang sangat tinggi agar aman dari incaran fighter lawan. Fighter memang punya performa tinggi, tapi untuk mencapai ketinggian jelajah bomber dan recce bukan perkara yang mudah. Fighter tidak bisa langsung mengarahkan hidung pesawat vertikal ke atas. Kalaupun mesin fighter cukup kuat, bahan bakar bisa keburu habis duluan. Fighter perlu naik dengan sudut yang sedikit landai, memanfaatkan daya angkat sayap untuk membantu dorongan mesin. Akibatnya proses penyergapan harus direncanakan dari jarak jauh dan lebih mudah diprediksi. Sudah sampai di ketinggian pun masalah belum usai. Di ketinggian ini udara sangat tipis, sehingga performa mesin dan aerodinamika fighter merosot drastis. Kelincahan fighter pun menghilang di ketinggian ini. Bomber dan recce memang lamban, tapi fighter lebih lamban lagi. Bomber dan recce bisa dengan aman menyusupi daerah pertahanan.    

Review : Hobbyboss 1/700 USS Cole Alreigh Burke class AEGIS destroyer

Hobbyboss 1/700 USS Cole

Jika anda tertarik membuat mokit ini, silahkan kunjungi toko kami www.rumahmokit.com

Phased Array Radar

Pejamkan mata anda, dengar suara di sekeliling dan coba tebak posisi sumber suara.

Kemungkinan besar anda bisa memperkirakan posisi sumber suara hanya dengan mendengarnya saja.

Bagaimana anda bisa menebak posisi sumber suara hanya dengan mendengar saja?

Review : Pit Road 1/700 USS Hornet CV 8

Pit Road 1/700 USS Hornet box
The Man behind the gun

The most important is the man behind the gun.

War is fought by soldiers.

Kata kata diatas, dan banyak lagi hasil pemikiran orang-orang hebat menyimpulkan pentingnya manusia sebagai penentu kemenangan. Teknologi dan logistik memang penting untuk menghadirkan peralatan berkualitas dalam jumlah yang cukup di tempat dan waktu yang tepat. Tapi semua itu perlu diawaki oleh manusia. Tanpa manusia yang berkualitas, semua itu akan sia sia.

Review : Tamiya 1/72 Su34 Strike Flanker

Tamiya 1/72 Su34 Strike Flanker

Su34 Strike Flanker

Amerika telah sukses mengkonversi pesawat air superioritynya (F14 Tomcat & F15 Eagle) menjadi pesawat penyerang darat/interdiction strike (F14D Bombcat & F15E Strike Eagle). Russia pun melakukan hal yang serupa. Mereka mengambil dasar dari pesawat air superiority terhebat mereka, Su27 untuk membuat Su34. Pilihan ini masuk akal, karena seperti F14 dan F15, Su27 memiliki jangkauan jauh dan mampu membawa persenjataan berat. Kedua karakteristik ini diperlukan untuk misi interdiction strike.

Review : Tamiya 1/72 A6E Intruder

Tamiya 1/72 A6E Intruder
A6 Intruder

Bagi yang bukan maniak pesawat mungkin belum pernah mendengar nama A6 Intruder.

Tidak seperti pesawat tempur lain yang berbentuk ramping dan sexy, Intruder berbentuk gemuk dan jelek. Soal kecepatan juga tidak ada yang bisa dibanggakan. Tidak seperti pesawat tempur lain di zamannya, Intruder tidak bisa menembus kecepatan suara. Soal kelincahan juga sama, Intruder tidak bisa diharapkan untuk dogfight dengan fighter musuh.

Construction tips : Masking

Saya mendapat inspirasi untuk artikel ini saat membuat Dragon 1/700 HMS Liverpool. Paint scheme kapal sebenarnya cukup sederhana, light gray di permukaan vertical dan dark gray di permukaan horizontal. Masalahnya adalah detail yang ada di mokit kapal cukup banyak. Sehingga area yang perlu di masking cukup banyak dan berukuran kecil.

Dragon 1/700 HMS Liverpool

Construction tips : Pengukuran dimensi dengan mudah dan akurat menggunakan sigmat

Hobby model kit adalah sebuah seni untuk merakit mokit menjadi miniatur yang semirip mungkin dengan objek aslinya. Parts asli dari mokit sudah didisain seoptimal mungkin untuk membentuk model yang akurat dan detail. Akan tetapi keterbatasan teknologi mass production, limitasi harga, dan keterbatasan referensi pada saat mokit didisain oleh pabrikan membuat mokit tidak sempurna. Bisa jadi ada parts yang bentuknya kurang tepat atau ada detail yang kurang. Disini adalah seni sebenarnya hobby ini, untuk menyempurnakan parts, membuat model yang sebaik mungkin dari kit yang tersedia.

Review : Academy 1/72 P38J Lightning European Theater Operation

Academy 1/72 P38J Lightning
Lockheed P38 Lightning

Clarence “Kelly’ Johnson adalah legenda tersendiri di dunia penerbangan. Beberapa pesawat legendaris seperti F104 Starfighter, U2 dragon Lady, dan SR71 Blackbird adalah hasil kejeniusan dia dan teamnya. Pada awal karirnya, disainer jenius ini juga turut membidani lahirnya sebuah pesawat tempur legendaris: P38 Lightning.

Build Review : Tamiya 1/24 Porsche 911 GT1

Tamiya 1/24 Porsche 911 GT1


Terus terang saya bukan pecinta mobil dan saya hampir tidak tahu apa apa tentang Porsche 911 GT1. Yang saya tahu tentang 911 GT1 adalah ada turnamen antar mobil produksi standar. Turnamen ini seharusnya hanya diikuti oleh mobil produksi standar, dan bukan mobil yang khusus didisain untuk balap. Porsche mengambil celah di aturan turnamen ini. Mereka membuat 911 GT1 khusus untuk balap, dan memproduksinya dalam jumlah kecil agar 911 GT1 dapat mengikuti turnamen itu. Hasilnya adalah mobil ber performa tinggi yang khusus disisain untuk balapan. Biarpun judulnya 911 GT1, tapi mobil ini sebenarnya jauh berbeda dari Porsche 911 standar. Faktor kenyamanan untuk pemakaian harian ditinggalkan untuk mengejar performa di lintasan balap.

Build Review : Italeri 1/72 F14 Tomcat English Version

Italeri 1/72 F14 Tomcat

This is an updated English version of my Italeri 1/72 Tomcat build review. Original Indonesian version can be found here.

The Grumman F14 Tomcat
To be honest, I not used to be a big fan of Tomcat. For me it’s just a big fat expensive interceptor. Tomcats air to air combat record is not impressive. It famous after shot down Libyan Su22, just an attack aircraft, not an agile fighter.   

Then everything changes after I watched Top Gun movie almost six times in a week. I have to admit the ingenuity of this movie displaying agility of a fat Tomcat next to small A4 and F5. I’m very impressed by Tomcat’s agility. Especially when considering its original role as a high speed interceptor, designed to shoot down enemy supersonic bombers before they can launch their missiles. Yes, bombers, not bomber, because Tomcat can track and shoot multiple targets at once with their Phoenix missiles. Even though Tomcat never performs this role, its presence must be put a lot of headache in Soviet naval planners to develop a plan to sink US carriers.    

Review : Hasegawa 1/72 F14 Tomcat

Hasegawa 1/72 F14 Tomcat Box
450rb untuk mokit Hasegawa 1/72???
Jujur saja, awalnya saya kaget. Pengalaman saya sebelum ini untuk Hasegawa 1/72 hanya Harrier, Starfighter, dan Jaguar yang masih di sekitaran 100rb. Begitu buka kotaknya, baru saya sadar value sebenarnya dari kit ini.

Review : Italeri 1/35 Leopard 2A6

Italeri 1/35 Leopard 2A6

Leopard 2A6
Di dunia ini ada dua jenis tank: buatan Jerman dan tank lainnya.

Kalimat diatas mungkin bukan isapan jempol belaka. Jerman memang terkenal dengan tank yang tangguh. Pada awal WWII, negara ini mampu menguasai seluruh eropa barat dengan cepat berbekal taktik blitzkrieg. Komponen utama taktik ini adalah panzer yang memiliki mobilitas tinggi, daya tembak mumpuni, dan armor yang kokoh. Tank ini mampu berkerjasama dengan baik dengan infantry, altilleri, dan komponen udara. Kerjasama yang menghasilkan serangan dashyat yang mampu menembus pertahanan negara-negara eropa barat dengan relatif mudah.

Review : P51 B/C Mustang Mediteranean Theather Operation

Sweet 1/144 P51 Box
P51 B/C Mustang

P51 Mustang adalah contoh hasil kolaborasi yang bagus antara Inggris dan Amerika. Pesawat ini memiliki disain aerodinamis superior rancangan Amerika yang ditenagai oleh mesin kuat buatan Inggris.

Review : Sweet 1/144 Bf 109 F4 Winter War

Sweet 1/144 Bf109 box
Bf109 F4

Bf109 adalah pesawat yang menantang untuk diterbangkan, tapi di tangan ahlinya pesawat ini adalah senjata yang sangat efektif. Terbukti banyak pilot handal Jerman yang menjadi ace di fighter ini seperti Erich Hartmann, Adolf Galland, Werner Models, dll. Semuanya mencapai kill yang impresif dengan Bf109.

Sweet 1/144 WWII aircraft model kits


Sweet 1/144 Hawker Hurricane

Sweet memang bukan pabrikan mokit yg terkenal di indonesia. Sweet berasal dari Jepang, sebuah negara yang terkenal dengan miniaturisasi dan presisi. Sweet membawa kedua karakter ini dalam mokit-nya. Tidak hanya itu, mokit keluaran Sweet cukup unik dan dikemas dengan cara yang unik pula.


Review : Hobbyboss 1/700 Typhoon Russian SSBN


Typhoon adalah kapal selam terbesar yang pernah dibuat. Berat submerge nya sekitar 48000 ton, bandingkan dengan saingan terdekatnya dari Amerika SSBN Ohio yang “hanya” 19000 ton. Ukuran raksasa ini untuk menunjang misi utama Typhoon, yaitu sebagai peluncur missil balistik nuklir (SLBM – submarine launched ballistic missile). SLBM, apalagi buatan Soviet/Russia berukuran sangat besar, sehingga ukuran kapal pembawanya pun harus disesuaikan. Ukuran besar ini juga menyediakan ruang ekstra bagi kenyamanan awaknya, bahkan didalamnya ada gym dan kolam renang.

Review : Hobbyboss 1/350 Type 212 German AIP submarine



Teknologi kapal selam Jerman adalah salah satu yang terbaik di dunia. Pada perang dunia II Jerman nyaris mengalahkan Inggris dengan blockade U-Boat. Sebagai negara yang kalah dalam perang dunia II, Jerman mungkin tahu diri untuk tidak menggunakan senjata nuklir. Untuk urusan kapal selam pun seperti itu. Pada saat negara maju lain seperti Amerika, Russia, Inggris, dan Prancis menggunakan propulsi nuklir untuk kapal selamnya, Jerman memilih menggunakan propulsi konvensional.

Type 212 adalah kelas kapal selam andalan Jerman ssat ini. Type ini berpropulsi konvensional dan berukuran jauh lebih kecil dari kapal selam nuklir, tapi jangan anggap remeh, bukan Jerman namanya kalau tidak menghasilkan teknologi nomor wahid.

Review : Hobbyboss 1/35 Leopard 2A4


Di dunia ini ada dua jenis tank: buatan Jerman dan tank lainnya.

Kalimat diatas mungkin bukan isapan jempol belaka. Jerman memang terkenal dengan tank yang tangguh. Pada awal WWII, negara ini mampu menguasai seluruh eropa barat dengan cepat berbekal taktik blitzkrieg. Komponen utama taktik ini adalah panzer yang memiliki mobilitas tinggi, daya tembak mumpuni, dan armor yang kokoh. Tank ini mampu berkerjasama dengan baik dengan infantry, altilleri, dan komponen udara. Kerjasama yang menghasilkan serangan dashyat yang mampu menembus pertahanan negara-negara eropa barat dengan relatif mudah.

Build Review : Italeri 1/72 F14 Tomcat

Italeri 1/72 F14 Tomcat
Jujur saja, sebelumnya saya tidak terlalu berminat membuat model Tomcat. Mungkin karena selama ini saya melihat dari sudut yang salah. Tapi setelah nonton film TOP GUN sampai 3 kali dalam seminggu, Tony Scott memperlihatkan aura Tomcat sebenarnya di film itu.

Review : Academy 1/72 F-22 Raptor


Raptor adalah fighter terbaru, tercanggih, dan termahal yang aktif pada saat ini. Fighter ini di claim dapat melakukan first look, first shoot, first kill. Menghabisi lawan sebelum lawan sadar sedang diincar oleh raptor. Hal ini ada berkat kemampuan stealth dan supercruise yang oke.
Supercruise artinya raptor dapat melaju supersonic tanpa afterburner. Tanpa afterburner artinya pemakaian bahan bakar yang jauh lebih irit dan mampu terbang supersonic lebih lama. Hal ini akan memperlebar window peluncuran BVR missile. Kecepatan supersonic pada saat peluncuran akan menambah keunggulan kinematic pada missil. Keunggulan berupa kecepatan awal lebih tinggi ini dapat ditranslasikan menjadi jangkauan lebih jauh atau manuverabilitas extra. Saat ini Raptor mengandalkan AIM120C AMRAAM sebagai missil BVR utama. Missil ini memang sudah battle proven, tapi sayangnya kemampuannya diatas kertas masih kalah dengan R77 bawaan Flanker atau MBDA Meteor bawaan Eurofighter.

Italeri 1/72 Su32

Italeri 1/72 Su32
Su32/34

Amerika telah sukses mengkonversi pesawat air superiority nya (F14 Tomcat & F15 Eagle) menjadi pesawat penyerang darat (interdiction strike) (F14D Bombcat & F15E Strike Eagle). Russia pun melakukan hal yang sama. Mereka mengambil dasar dari Su27 Flanker family. Pilihan ini masuk akal, karena seperti F14 dan F15, Su27 memiliki jangkauan jauh dan mampu membawa persenjataan berat. Dua karakteristik ini diperlukan untuk misi interdiction strike.

Tidak hanya memodifikasi avionic untuk misi serang darat, Russia melakukan modifikasi besar pada airframe Su27. Modifikasi yang paling prominent adalah mengubah layout cockpit menjadi side by side. Layout ini sudah dipakai di pesawat interdiction strike hebat seperti A6 Intruder, F111 Aardvark dan Su24 Fencer.  Layout ini mampu mengurangi kelelahan kru untuk misi interdiksi yang panjang. Layout ini juga mempermudah kerjasama kru untuk proses penyerangan yang menuntut presisi tinggi. Hasil dari modifikasi ini adalah bentuk hidung yang seperti platypus.

Revell 1/144 Tornado Marineflieger

Revell 1/144 Tornado Marienflieger



Model kit murah meriah dari Revell. Skala memang mini, 1/144, tapi detil di mokit ini cukup oke. Panel line beraliran recessed, sehingga proses sanding & weathering lebih mudah. Panel line memang masih terlalu lebar,  belum sehalus keluaaran sweer, tapi ya dengan harga hanya 40 ribu rupiah, saya sudah sangat puas.

model kit pesawat, sebuah introduksi



Pesawat terbang adalah benda ciptaan manusia yang berbentuk sangat menarik. Bentuk ini tercipta dari pemahaman tentang aerodinamika. Dengan aerodinamika, manusia dapat mengerti sifat udara, memanfaatkannya dan menyatu dengannya. Pemahaman ilmu ini tidak hanya membuat manusia dapat terbang, tapi juga dapat terbang dengan sangat efisien seperti dengan Boeing 787 Dreamliner. Kecepatan suara pun bukan lagi hambatan. Banyak sekali pesawat yang dapat menembus mach 1, SR71 Blackbird bahkan dapat menembus mach 3. Pemahaman aliran udara pada Angle of Attack tinggi juga menghasilkan pesawat yang sangat lincah seperti keluarga Su27 Flanker. Semua ini menghasilkan pesawat pesawat yang tidak hanya fungsional, tapi juga artistic, paduan yang harmonis antara teknologi dan seni.           

Selain dari bentuknya, filosofi disain pesawat dan perannya dalam sejarah adalah sesuatu yang juga menarik. Misalnya pada perang dunia kedua trend pembuatan bomber adalah bermesin 4, senjata lengkap, ukuran besar. Bomber jenis ini memang efektif, tapi butuh resource yang banyak juga, sesuatu yang langka di Inggris pada waktu itu. Lalu deHavilland merancang Mosquito, bomber mungil, bermesin dua, dan dibuat dari material non strategis, yaitu kayu. Awalnya disain non-mainstream seperti ini mendapatkan banyak perlawanan. Tapi pada akhirnya Mosquito menjadi salah satu pesawat paling efektif di WWII. Bahan kayu yang ringan digabungkan dengan bentuk yang streamline dan mesin Merlin yang kuat menghasilkan kecepatan sangat tinggi, lebih tinggi dari fighter musuh. Hal ini membuatnya efektif dalam misi pengintaian, night fighter, ataupun precision bombing. Bahan kayu juga memberinya kelebihan lain, yaitu susah dilacak radar. Itulah deHavilland Mosquito, pesawat yang dibuat dari bahan sederhana, tapi didisain dengan dengan sangat baik, sehingga menjadi pesawat yang sangat efektif dan memiliki peran signifikan dalam sejarah.

Semua hal diatas, kadang membuat kita ingin punya pesawat beneran, tapi sepertinya itu hanya sekedar mimpi bagi orang normal. Paling tidak kita masih bisa punya model 3D nya.   
Bagaimana caranya kita bisa punya scale model yang akurat dari pesawat yang di inginkan dengan harga yang terjangkau???