Review : Trumpeter 1/144 F 86F 40 Sabre JASDF 2 in 1

Trumpeter 1/144 F-86F-40 Sabre JASDF 2 in 1
The Transonic Fighter

Di akhir WWII mesin jet mulai diaplikasikan di pesawat tempur. Mesin ini bisa mendorong pesawat tempur ke kecepatan lebih tinggi, mendekati kecepatan suara/transonic. Karakter udara di kecepatan transonic berbeda dengan kecepatan rendah. Straight wing yang biasa digunakan pesawat bermesin piston tidak lagi optimum di kecepatan ini. Solusinya ada di riset orang Jerman tentang swept wing. Sayap dimiringkan ke belakang untuk memanage shock wave, mereduksi drag di kecepatan transonic secara signifikan. Selain itu elevator konvensional juga kurang efektif di kecepatan ini. Solusinya adalah all moving tail plane, elevator terbuat dari pelat utuh yang digerakkan sekaligus dari pangkalnya. Hasilnya adalah F-86 Sabre, pesawat tempur yang bisa bergerak lincah di kecepatan transonic.

Review : Tamiya 1/12 RC211V 2006 Dani Pedrosa

RC211V 2006 Dani Pedrosa

RC211V adalah motor 4 tak pertama yang di deploy HRC di ajang motoGP. Motor ini memiliki mesin 990cc V5. Tenaga motor baru ini sangat besar, sehingga menyulitkan test rider Honda untuk mengontrolnya. 

Review : Revell 1/144 TF104G Starfighter

Revell 1/144 TF104G Starfighter box
The Widow Maker

Sejarah F104 Starfighter bermula dari perang Korea. Di perang ini pilot Amerika berhapan dengan MiG 15 yang simple dan lincah. Pilot Amerika pada masa itu sudah dilengkapi pesawat yang canggih yang mampu meladeni MiG 15, F86 Sabre. Tapi untuk di masa depan mereka menginginkan pesawat baru, pesawat yang sederhana, mudah di maintain, dapat menanjak lebih tinggi dan cepat dari pesawat lainnya.