My Build: Hasegawa 1/72 Viggen natural metal



Like other aircraft manufacturers, SAAB does not build its fighter 100% from scratch. They made ingenious fighter design, integrating parts from their own production and other manufacturers. This way they can make highly effective fighter in efficient and timely manner. One of their fighter, Viggen, has performed an incredible feat: Lock on a Mach 3 SR-71.

Viggen is clearly not capable of reaching Mach 3, so tail pursuit is not an option. Instead Sweden successfully integrate Viggen into their air defense network. An effective air defense system that can detect, track, and predict Mach 3 SR-71 flight path. Viggen launched at a specific timing, perform precise climbing to intercept SR-71 head on. SR-71 travelling at Mach 3 and Viggen at about Mach 2, so their relative speed was about Mach 5. At this speed, there are very thin margin for error. Interception must be done in precise timing and positioning. And yet Viggen (integrated to advanced air defense network) succeeded.

This incredible background made me eager to build Viggen kit. The problem is Viggen kit quite rare. I have seen good Academy 1/144 Viggen, but that amazing little kit is not available here again. Other alternative was Tarangus 1/48 with superb detail, available, but unfortunately too expensive for me. And suddenly a friend sent me Hasegawa 1/72 Viggen, a rare kit, thank you very much. And the best way to thank him is by building this Hasegawa 1/72 Viggen as best as I could.

Review Aoshima 1/700 JMSDF Murasame

Aoshima 1/700 JMSDF Murasame

JMSDF Murasame adalah destroyer anti kapal permukaan dan selam. Lambung dan superstructure dipasang pada sudut miring untuk mereduksi RCS.  Murasame tidak dilengkapi radar P/AESA besar yang menempel di superstructure seperti Kongo class. Tapi kapal ini dilengkapi satu radar AESA di main mast. 

Review Airfix 1/72 Sea Harrier vs Skyhawk

Airfix 1/72 Sea Harrier vs Skyhawk

Pada perang Falklands terjadi pertempuran sesama sistem senjata blok barat. Sebelum perang Argentina banyak disuplai oleh Perancis dan Amerika. Arsenal canggih dari kedua negara ini harus dihadapi Inggris dari gugus kapal perang tanpa pangkalan darat. Gugus kapal perang tersebut dilindungi oleh Sea Harrier Royal NAVY dari serangan gencar pesawat AU Argentina seperti Skyhawk.

Review Academy 1/72 F/A-18A+ Hornet

Academy 1/72 F/A-18A+ Hornet
Reliability, ergonomy, and a little bit of awesome close range agility.

Setiap fighter didisain dengan kelebihan masing-masing, dan Hornet dirancang dengan tiga kelebihan diatas. Yang pertama adalah reliability, atau kehandalan. Disain Hornet cukup sederhana. Tidak ada mekanisme swing wing yang kompleks dan berat. Bahkan air intake nya pun tidak dilengkapi variable ramp atau mekanisme lain untuk meregulasi udara supersonic seperti fighter sebelumnya. Konsekuensinya Hornet tidak memiliki kemampuan Mach 2. Sebuah kelemahan yang diakui sangat membatasi kemampuan untuk mempertahankan gugus kapal induk dari serbuan massif bomber bersenjata rudal anti kapal supersonic. Tapi kesederhanaan ini menghasilkan kehandalan. Hornet lebih mudah dirawat sehingga tingkat kesiapan tempurnya cukup tinggi. Kesiapan tempur tinggi berarti lebih banyak Hornet bisa dikerahkan dalam satu misi. Mengoptimalkan jumlah pesawat yang tersedia di kapal induk. Kesederhanaan ini juga berarti biaya operasional lebih rendah, sesuatu yang sangat berarti di masa pengetatan anggaran setelah Soviet runtuh.

Review: Fujimi 1/24 Yaris

Fujimi 1/24 Yaris/Vitz
Vitz adalah nama yang digunakan Toyota untuk Yaris di Jepang. Atau mungkin lebih tepat Yaris adalah nama yang digunakan untuk Vitz yang dipasarkan di luar Jepang. Yang manapun yang lebih tepat, mokit keluaran Fujimi ini kabar baik bagi pemilik atau pecinta Yaris lama. Mokit sangat mudah di custom. Yang paling sederhana, bisa di cat sesuai Yaris asli yang diinginkan. Dengan kesabaran dan skill, bahan styrene mokit juga bisa di modif agar lebih mirip dengan Yaris aslinya.

Review: Tamiya 1/700 IJN Transport set


Tamiya 1/700 IJN Transport set
Kit ini terdiri dari dua kapal: transport dan pendarat milik IJN di WWII. Kapal transport membawa beberapa perahu pendarat dan ada opsi untuk membawa sepasang mini sub. Kapal pendarat membawa beberapa tank amfibi. Pintu depan kapal bisa dibuka, memungkinkan pembuatan diorama tank sedang turun dari kapal.

Review Revell 1/320 DC-10

Revell 1/320 DC10
Pada awalnya airliner besar seperti Boeing 707 butuh 4 mesin untuk memberikan cukup dorongan dan keamanan. Dan saat ini 2 mesin sudah cukup kuat dan handal untuk mendorong Airliner besar seperti Boeing 777, 787, dan A350. Dan diantaranya ada masa dimana 3 mesin sudah cukup untuk airliner besar. Salah satunya adalah DC-10 dengan dua mesin di pylon sayap dan satu di pangkal ekor tegak.

Review AFV Club 1/350 Uboat Type VIIB


AFV 1/350 VIIB
Setelah kalah WWI, Jerman dilarang memiliki salah satu sistem senjata laut paling efektif: kapal selam. Dengan lemah setelah kalah perang, tentu saja Jerman belum bisa melawan aturan ini. Tapi mereka dengan cerdas melanjutkan riset kapal selam di negara lain. Traktat Versailles tidak melarang engineer Jerman membuat kapal selam di luar negri untuk negara lain. Dengan cara ini pada awalnya AL Jerman memang tetap belum bisa memiliki kapal selam. Tapi skill para engineer dalam membuat kapal selam tetap terjaga dan bahkan berkembang.

Review Hobbyboss 1/350 Yasen

Hobbyboss 1/350 Yasen

Yasen adalah SSN terbaru Russia, dilengkapi teknologi reduksi suara, sensor, dan persenjataan yang luas dan canggih. Diproyeksikan untuk melanjutkan fungsi Akula SSN dan Oscar II SSGN sekaligus.

Lensa Fresnel


Lensa Fresnel bisa menghasilkan magnifikasi cukup besar dan minim distorsi dengan ukuran super tipis. Kurang lebih hanya sebesar credit card, praktis dibawa dan mudah dipakai.

Bahan plastik sangat ringan, mudah dibuat stand DIY agar lebih mudah dipakai saat merakit mokit.

www.rumahmokit.com

Hasegawa Trytool



Satu set tools PE berisi scribing tool dan saw. Berguna untuk memotong resin part dari molding block. Mata gergaji tipis untuk membuat potongan panjang dan rapi. 

Dilengkapi juga dengan beberapa scribing tools. Cocok untuk recover detail yang hilang saat sanding, dan bahkan full re-scribe kit raised panel line.

Silahkan kunjungi toko kami www.rumahmokit.com untuk memiliki tools ini dengan mudah, terimakasih.

Review Hobbyboss 1/350 Alfa class SSN

Hobbyboss 1/350 Alfa class SSN

Underwater Dragster

Alfa class SSN adalah kapal selam ekstrim yang belum ada ekivalennya sampai saat ini. Alfa mampu menyelam diatas 40 knots, jauh lebih cepat dari kapal selam lain. Tidak hanya cepat, Alfa termasuk kapal selam yang lincah, didisain agar mampu menghindari torpedo lawan (pada saat itu) dengan kecepatan dan manuver. Alfa juga mampu menyelam sangat dalam, mampu memanfaatkan lapisan thermocline dengan lebih fleksibel untuk menghindari deteksi sonar lawan. Rahasia desain Alfa mirip dengan resep Willy Messerschmitt sewaktu mendisain Bf109: pasangkan mesin terkuat dengan airframe terkecil. Atau dalam kasus kapal selam: pasangkan reaktor nuklir terkuat dengan hull terkecil. 

Review Aoshima 1/24 Corolla E70 GT/DX 79

Aoshima 1/24 Corolla GT/DX 79

Walau tidak dilengkapi full engine, detail eksterior dan interior kabin kit ini sangat memuaskan. Sisi bawah chassis dicetak tajam dan rapi. Aoshima melengkapi area ini dengan sisi bawah mesin, kaki-kaki, dan sistem knalpot yang terlihat realistis.
Aoshima 1/24 Corolla body 1

Aoshima 1/24 Corolla body 2

Review Hobbyboss 1/350 K-141 Kursk

Hobbyboss 1/350 Kursk


Armada kapal induk nuklir US NAVY punya kekuatan massif. Puluhan pesawat kombatan tersedia untuk melakukan beragam misi seperti air superiority, interdiction strike, reconnaissance, dll. Kapal induk nuklir bisa memproyeksikan kekuatan tidak hanya di laut, tapi jauh ke daratan, jauh kedalam territorial sebuah negara. Namun Amerika harus membayar sangat mahal untuk kemampuan ini. Harga kapal induk nuklir sangat mahal, biaya operasional selangit, dan perlu diawaki ribuan orang. Belum lagi asset strategis tersebut harus dikawal oleh armada cruiser, destroyer, dan kapal selam. 

Review Tamiya 1/72 F/A-18 C/D Hornet

Tamiya 1/72 F/A-18 C/D Hornet

Secara subjektif menurut kami agak sulit mencari foto yang lebih bagus dari Hornet Swiss terbang rendah di Alpen. Terlepas dari beberapa kekurangannya, menurut kami Hornet adalah pesawat yang cantik. Hornet Swiss biasa terbang dengan konfigurasi air-to-air minimalis menunjukkan bentuk elegan fighter ini dengan sangat baik. Warna Hornet Swiss juga sepertinya sedikit berbeda dengan milik US NAVY, berpadu harmonis dengan kontur dan pencahayaan Alpen.

Review Tamita 1/72 F-117 Nighthawk

Tamiya 1/72 F-117
F-117 adalah pesawat yang luar biasa efektif pada Dessert Storm 1991. Iraq yang disuplai persenjataan habis-habisan oleh Soviet/Russia terlihat tidak berkutik menghadapi serangan pesawat stealth generasi awal tersebut. Padahal kalau dilihat saat ini F-117 sebenarnya punya banyak kelemahan. Dan terbukti beberapa tahun setelahnya Serbia yang juga disuplai Russia mampu menembak jatuh pesawat siluman yang tadinya tidak tersentuh ini. Bagaimana F-117 bisa sangat efektif di Dessert Storm 1991? Bisa jadi ada banyak faktor, tapi ada satu faktor yang menurut kami sangat menonjol, yaitu deception. Keberadaan F-117 berhasil disembunyikan dengan rapi ditengah segudang informasi penyesatan. Hasilnya bisa dibilang Amerika mendominasi teknologi stealth sampai akhir-akhir ini mulai dikejar oleh Russia dan China.

Review Hasegawa 1/200 Boeing 777-300 JAL

Hasegawa 1/200 777-300 JAL

Bicara Boeing 777 langsung teringat kenangan manis event aviasi terbesar yang pernah ada di Indonesia, IAS 96. Event langka ini tentu saja disambut dengan antusias, dan dari kejauhan terlihat sebuah twin engine airliner raksasa di barisan paling depan pameran statik, Boeing 777. Ukuran 777 terlihat sangat besar, hampir sebesar 747. Tidak hanya besar, para engineer Boeing juga dengan cerdas meramu bentuk yang terlihat cantik dan aerodinamis.

Review Hasegawa 1/72 Eurofighter Typhoon

Hasegawa 1/72 Eurofighter

Eurofighter Typhoon belakangan cukup terkenal karena pernah mengalahkan F-22 Raptor dalam latihan Red Flag Juni 2012. Informasi detail skenario latihan tersebut cukup sulit dicari. Tapi kemungkinan besar dilakukan pada pertempuran jarak dekat, area yang memang sangat dikuasai Typhoon.

Review Aoshima 1/700 Kiev

Aoshima 1/700 Kiev


Cruiser or carrier? why not both.

Amerika dan Soviet punya strategi dan penekanan teknologi pertempuran laut yang berbeda. Amerika bisa dibilang rajanya naval aviation mulai dari WWII sampai sekarang. Mereka memiliki berbagai jenis naval aircraft untuk melaksanakan spektrum misi yang luas, sehingga wajar kalau mereka berinvestasi sangat besar pada kapal induk super bertenaga nuklir. Di sisi lain Soviet menguasai teknologi rudal yang bagus. Mereka memiliki berbagai jenis rudal besar, beberapa diantaranya bahkan berkemampuan supersonic. Satu saja hantaman telak rudal raksasa tersebut konon bisa melumpuhkan kapal induk lawan. Mereka juga memiliki sistem targeting jarak jauh untuk mengoptimalkan jangkauan rudal dengan varian intai maritim Tu-95 dan bahkan menempatkan radar di orbit dalam bentuk satelit RORSAT. Dalam kondisi ini sangat wajar mereka mempunyai armada kapal raksasa peluncur rudal seperti cruiser Kirov dan kapal selam kelas Oscar II. Bahkan kapal sekelas destroyer pun dilengkapi tabung peluncur rudal raksasa yang terlihat jelas.

Review Hasegawa 1/72 Sea Harrier

Hasegawa 1/72 Sea Harrier

Know your self,
Know your enemy,
A Thousand battles,
A Thousand victory.
Sun Tzu.

Perang Falklands menjadi ajang pertarungan Sea Harrier versus Mirage III dan A-4 Skyhawk. Mirage III adalah supersonic fighter yang sudah terbukti kesaktiannya di tangan israel sewaktu melawan negara-negara Arab. Sementara Skyhawk sejatimya pesawat serang darat. Tapi pesawat luar biasa rancangan Ed Heinemann ini sangat lincah sehingga dipilih menjadi tunggangan para instruktur Top Gun untuk melatih pilot Tomcat sampai ke batas maksimum. Kedua fighter kelas wahid ini akan berhadapan dengan sedikit Sea Harrier yang dibawa oleh 2 kapal induk kecil Royal Navy plus sebuah kapal kontainer yang dimodifikasi. Sea Harrier sendiri adalah fighter dengan kemampuan lepas landas vertikal. Kemampuan VTOL tentu saja harus dibayar dengan reduksi performa, seperti kecepatan subsonic dan kemampuan gotong senjata terbatas. Diatas kertas prospeknya terlihat suram bagi Inggris. Diprediksi akan banyak Sea Harrier yang tertembak jatuh. Tapi sejarah membuktikan sebaliknya. Tidak hanya berhasil menembak jatuh beberapa fighter Argentina, tidak ada satupun Sea Harrier tertembak jatuh dalam dogfight. Iya tidak salah, beberapa Sea Harrier jatuh karena kecelakaan atau tembakan dari darat, tapi tidak satupun Sea Harrier ditembak jatuh pesawat Argentina. Apa sebenarnya kunci kesuksesan Sea Harrier Inggris di Falkland?

Review Fujimi 1/24 Lamborghini Countach

Fujimi 1/24 Lamborghini Countach
Kit keluaran Fujimi ini adalah alternatif yang bagus untuk membuat model Lamborghini Countach. Body dicetak rapi dengan beberapa sprue penguat untuk menjamin window frame tipis sampai utuh ke modeler. Pintu dicetak terpisah dari body, dan didisain agar bisa dibuka-tutup dengan engsel logam. Pintu yang terbuka juga mempermudah modeler menunjukkan detail interior yang disediakan cukup lengkap oleh Fujimi.
Fujimi 1/24 Countach clear parts

Fujimi 1/24 Countach parts 1

Fujimi 1/24 Countach parts 2

Review Academy 1/72 AH-64D Apache

Academy 1/72 AH-64D Apache

Salah satu misi legendaris Apache adalah serangan pembukaan Dessert Storm 1991. Pada masa itu sistem pertahanan udara terpadu Iraq sangat kuat. Pesawat yang nekat menyusup akan terdeteksi oleh satu atau beberapa radar. Informasi ini kemudian digunakan untuk mengarahkan sejumlah besar SAM dan arhanud dengan akurat. Dari hasil analisis selama Dessert Shield diketahui ada dua radar site yang harus dilumpuhkan sekaligus untuk membuka lubang bagi serangan massif pesawat koalisi. Menyerang kedua radar site ini dengan pesawat biasa sama saja bunuh diri. Rudal jelajah bisa ditembakkan dari jarak aman, tapi tidak ada cara untuk memastikan radar site sasaran sudah lumpuh dari jauh. Alternatif lainnya adalah pasukan khusus yang disusupkan lewat darat. Namun banyak variabel dalam operasi darat, dan akan sulit memastikan serangan dilakukan tepat waktu. Akan ada banyak korban di pihak koalisi kalau ternyata radar masih aktif saat gelombang serangan utama masuk.