Tamiya 1/48 P-51D Mustang |
North American menggunakan metode tersendiri untuk
meningkatkan jarak P-51 Mustang, yaitu dengan mereduksi drag. Mustang cukup
didorong satu mesin dan didisain dengan ukuran fuselage yang relatif kecil dan
ringan. Fighter ringan ini butuh lebih sedikit tenaga mesin untuk mempertahankan
kecepatan yang sama. Hasilnya tidak perlu banyak bahan bakar untuk terbang
jauh.
Selain itu metode reduksi drag yang membuat Mustang unik
adalah laminar flow airfoil. Saat sebuah objek bergerak didalam fluida,
katakanlah pesawat terbang di udara, akan ada interaksi antara objek dengan
fluida. Jika objek didisain dengan bentuk yang tepat, fluida akan mengalir
mulus disekelilingnya. Jika dilihat lebih detail, fluida akan mengalir mulus
dalam beberapa lapisan tipis atau boundary layer. Lapisan fluida yang menyentuh
objek akan bergerak bersama objek. Kecepatan setiap lapisan berangsur berubah
sampai ke lapisan terluar yang bergerak dengan kecepatan free stream atau
kecepatan asli fluida tanpa objek. Kondisi ini disebut laminar flow,
menghasilkan resistansi atau drag minimum. Pada sayap situasinya lebih rumit.
Sayap harus memanipulasi aliran udara sehingga kecepatan dan tekanan udara
berbeda di sisi atas dan bawah untuk menghasilkan daya angkat. Proses ini menghasilkan
pressure gradient dan efek lain yang bisa mengganggu aliran udara laminar.
Penampang airfoil sayap Mustang didisain dengan bentuk sedikit berbeda dari
pesawat lainnya, dioptimasi untuk menghasilkan lift sambil tetap mempertahankan
laminar flow yang memiliki drag minimum.
Semua trik untuk meningkatkan jarak pada Mustang juga ada
harganya. Liquid cooled engine punya penampang ramping, bisa dipasang mulus
didalam fuselage untuk drag minimum. Tapi silinder mesin dibungkus dengan water
jacket tipis, bukan sirip pendingin tebal dari logam seperti pada air cooled
engine. Tembakan akurat ke mesin bisa merusak sistem pendinginan dan membuat
mesin overheat dengan cepat. Lift yang dihasilkan sayap Mustang tidak sebesar
fighter lain dikelasnya seperti Spitfire. Hasilnya kemampuan manuver seperti
turn radius Mustang tidak sebaik Spitfire.
Walau dengan segala kekurangan tersebut, konsep long range
singe engine fighter yang diterapkan pada P-51 Mustang bisa dianggap berhasil.
Mustang mampu mengawal bomber sampai ke sasaranya jauh di dalam territorial
Jerman. Luftwaffe perlu mengerahkan fighter bersenjata berat untuk menembak
jatuh bomber besar yang dilindungi armor. Masalahnya persenjataan berat
mengurangi kelincahan fighter Luftwaffe. Mustang bisa jadi tidak selincah
Spitfire, tapi masih cukup lincah untuk menghadapi fighter Luftwaffe yang
terpaksa membawa persenjataan berat. Mustang mampu memberikan pengawalan
efektif sehingga bomber USAAF bisa menyerang di siang hari dengan relatif aman.
Di akhir WWII nama Mustang sedikit meredup. Hal ini
ironisnya disebabkan karena keberhasilan Mustang sendiri. Dikombinasikan dengan
banyak faktor lain, pada akhir WWII Luftwaffe hanya punya sedikit sekali
fighter. Kondisi ini menyebabkan Mustang dan fighter sekutu lainnya harus
beralih profesi, melakukan misi serangan darat. 6 senapan mesin 12.7mm Mustang
sebenarnya sudah cukup memadai untuk strafing. Bom dan roket juga bisa dibawa
di sayap. Masalahnya target darat umumnya dipertahankan oleh beberapa titik
anti aircraft artillery. Belum lagi pasukan infantry pun dibekali senapan mesin
berat. Kemungkinan pesawat penyerang darat terkena beberapa peluru cukup besar.
Cukup beberapa peluru akurat untuk merusak sistem liquid cooling mesin Mustang.
P-47 bernasib lebih baik dalam misi penyerangan darat karena sirip-sirip logam
pendingin mesin bisa ikut membantu menahan peluru.
Setelah WWII, Mustang masih banyak dipakai di pertempuran.
Jangkauan Mustang berguna untuk menyerang target darat di perang Korea karena
jangkauan jet fighter saat itu cukup pendek. Selain itu banyak Mustang,
terutama varian P-51D yang digunakan oleh negara-negara yang baru memperoleh
kemerdekaan setelah WWII, termasuk Indonesia dengan sepak terjang yang
tidak kalah heroik
Tamiya 1/48 P-51D Mustang
Tamiya 1/48 P-51D Mustang fuselage |
Tamiya 1/48 P-51D Mustang pilot figure |
Tamiya 1/48 P-51D Mustang canopy |
Tamiya 1/48 P-51D Mustang wing |
Kit ini bisa dibuat menjadi model out of the box yang sangat
detail, tapi masih ada beberapa ruang bagi modeler untuk meningkatkannya. Salah
satunya adalah exhaust yang dicetak solid. Modeler bisa menggunakan bor, hobby
knife, dan sedikit teknik untuk melubangi exhaust tersebut, memberikan detail
halus tambahan. Selain itu Tamiya menyediakan recessed panel line di sayap.
Beberapa modeler mungkin memilih untuk mengamplas halus detail ini agar lebih
mendekati beberapa Mustang yang punya sayap mulus tanpa panel terlihat.
Tamiya menyediakan opsi untuk membuat Mustang pada fungsi
aslinya, yaitu fighter. Tersedia sepasang drop tank untuk dipasang dibawah
sayap. Ada 4
opsi marking pada kit ini, salah satunya dilengkapi invasion stripes.
Overall Tamiya 1/48 P-51D Mustang memang terlihat sederhana
di dalam kotak. Hal ini disebabkan karena Tamiya menggunakan teknologi
injection molding superior untuk mencetak sebanyak mungkin molded on detail
tajam, mengurangi jumlah detail part yang dibutuhkan. Selain itu Tamiya hanya
menyediakan detail tajam dan lengkap untuk area yang bisa terlihat setelah
model jadi. Ditambah dengan fitting yang terkenal presisi, kit punya potensi
besar untuk dirakit menjadi model Mustang berkualitas tinggi dengan relatif
mudah.
Silahkan kunjungi toko kami www.rumahmokit.com untuk memiliki kitini dengan mudah, Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar