The Mighty Interceptor
Zvezda 1/72 MiG-31 |
MiG-31 dikembangkan
dari MiG-25, interceptor tercepat saat itu (mach 2.8++). Ukuran MiG-25 yang
besar punya potensi untuk membawa banyak bahan bakar, sensor, dan persenjataan.
Masalahnya teknologi yang diimplementasikan di MiG-25 sudah tua dan difokuskan
untuk menyergap target di ketinggian tinggi, sesuai dengan pola ancaman saat
MiG-25 dibuat. Kemampuan radar MiG-25 belum memadai untuk mendeteksi target di
ketinggian rendah. Mesin turbojet MiG-25 hanya mampu menembus kecepatan suara
di ketinggian tinggi. MiG-25 juga overweight, airframe nya tersusun sebagian
besar dari baja untuk menahan panas di mach 2.8. Konsekuensinya konsumsi bahan
bakar cukup boros dan jangkauan relatif pendek, tidak cocok untuk patroli jauh
ke pedalaman. Para disainer MiG menyadari kekurangan dan kelebihan MiG-25 lalu
menyempurnakannya di MiG-31.
MiG-31
menggunakan sepasang mesin low bypass afterburning turbofan D-30-F6. Mesin
turbofan ini lebih irit bahan bakar dari mesin turbojet milik MiG-25. D-30-F6
mampu mempertahankan performa MiG-31 di ketingian tinggi tetap sebaik MiG-25.
Selain itu D-30-F6 mampu membawa MiG-31 menembus kecepatan suara di ketinggian
rendah, sesuatu yang tidak bisa dilakukan MiG-25.
MiG-31
menggunakan lebih banyak titanium. Walau lebih mahal dan susah diolah, titanium
sangat kuat, tahan panas, dan lebih ringan dari baja. Selain itu struktur internal
MiG-31 juga dirapikan sehingga mampu membawa lebih banyak bahan bakar dari
MiG-25. Jika masih kurang, MiG-31 bisa membawa drop tank untuk meningkatkan
endurance.
Partoli di
pedalaman tidak hanya butuh bahan bakar cukup saja. Sistem navigasi jarak jauh
yang lebih baik diintegrasikan ke MiG-31, membuatnya mampu berpatroli dengan
aman di pedalaman arktik. Landing gear MiG-31 juga diberi sentuhan khusus agar
bisa beroperasi dari landasan terpencil yang ditutupi salju atau lumpur. Main
landing gear disusun tandem secara offset agar roda belakang tidak terjebak di
jalur roda depannya.
Mendeteksi
penyusup terbang rendah bukan perkara mudah. Pantulan radar dari target akan
tercampur dengan ground scattering. Perlu radar beam yang tajam dan teknik
processing canggih untuk melakukan hal ini. Untungnya hidung MiG-31 cukup
besar, mampu membawa radar dengan antenna lebih kuat. Disainer MiG-31 melangkah
lebih jauh lagi dengan mengintegrasikan radar PESA ZASLON S800 (Passive
Electronically Scanned Array), fighter/interceptor pertama yang memakai radar
jenis ini. Pada sistem PESA antenna dipasang mati, tidak diputar seperti radar
mekanik konvensional. Antenna radar PESA adalah array dari banyak sekali elemen
antenna kecil. Setiap elemen antenna dilengkapi dengan phase shifter sehingga
fase gelombang yang diradiasikan setiap elemen bisa dikontrol secara
independen. Gelombang yang berbeda fase tadi akan bersuperposisi dengan pola
tertentu, akan kuat di satu arah dan lemah di arah lainnya tergantung beda fase
antar gelombang. Phase shifter setiap elemen antenna dikontrol secara
elektronik dengan cepat dan presisi. Sehingga radar beam ZASLON S800 bisa
diarahkan dengan cepat dan presisi secara elektronik tanpa perlu menggerakkan
fisik antenna. Dengan metode seperti ini MiG-31 bisa tracking 10 target terbang
rendah sekaligus dari jarak 200 km dan menyerang 4 diantaranya dengan rudal. Radar
ZASLON S800 sangat sensitif, tidak hanya bisa mendeteksi fighter, tapi juga
target sekecil rudal jelajah. Untuk deteksi lebih senyap, MiG-31 juga
dilengkapi dengan retractable IRST sensor. Kombinasi radar yang kuat dan IRST
membuat penyusup, bahkan yang dilengkapi teknologi stealth, harus sangat
hati-hati.
MiG-31 memang
didisain agar bisa beroperasi secara independen, tapi interceptor ini juga
dibekali kemampuan untuk bekerjasama dengan elemen lain menggunakan digital
secure data link. Data sensor bisa di share dengan elemen darat, AWACS, ataupun
fighter lain seperti MiG-29 dan Su-27. Pola kerjasama yang paling umum adalah 4
buah MiG-31 terbang parallel dengan jarak cukup jauh. Data sensor keempat
MiG-31 di share untuk menghasilkan satu gambaran besar dari area yang sangat
luas.
Senjata utama
MiG-31 adalah rudal jarak jauh R-33 Amos, atau AA-9 dalam designasi NATO. MiG-31
bisa membawa 4 rudal jenis ini secara semi recessed dibawah fuselage. Ini
adalah cara yang cerdas memanfaatkan ukuran bongsor MiG-31 untuk membawa banyak
rudal dengan drag minimum. R-33 menggunakan semiactive guidance, memanfaatkan
kemampuan luar biasa radar ZASLON S800. Varian terbaru MiG-31 juga bisa membawa
6 rudal jarak jauh R-37 berpemandu aktif secara semi recessed di bawah
fuselage. Saat ini kemampuan MiG-31 untuk meluncurkan rudal jarak jauh (R-33
dan R-37) secara optimum hanya bisa diimbangi oleh F-14 Tomcat.
Mungkin banyak
yang mempertanyakan efektifitas rudal jarak jauh, apakah rudal itu efektif
untuk menyergap fighter yang bermanuver? Apakah sistem semi-aktif R-33
membahayakan MiG-31 peluncurnya karena harus terus meng-iluminasi target?.
Salah satu jawabannya adalah segala jenis senjata akan paling efektif kalau
digunakan sesuai parameternya. Rudal jarak jauh memang punya kelemahan,
performa kinematik dan manuvernya tidak terlalu bagus saat diluncurkan dari
jarak maksimum. Target lincah seperti fighter bisa menghindari R-33/R-37 saat
sudah hampir kehabisan bahan bakar di jarak maksimum dan memanfaatkan guidance
beam untuk mengestimasi posisi MiG-31. R-33/R-37 akan sangat bermanfaat untuk
untuk menembak target non-manuvering yang perlu dihancurkan sesegera mungkin
dari jarak sejauh mungkin. Target seperti rudal jelajah, UAV, dan pesawat ISR
bisa masuk ke kategori ini. Fighter/Attack yang sedang membawa stand-off
munition juga bisa masuk ke kategori ini. Saat membawa munisi berat, kelincahan
fighter umumnya berkurang, kemungkinan R-33/R37 berhasil semakin besar. Kecepatan
dan jangkauan R-33/R-37 memungkinkannya mengenai target sebelum musuh sempat
meluncurkan munisi stand-off. Jika R-33/R-37 terdeteksi musuh, dia akan
terpaksa melakukan serangan secara prematur atau bahkan membatalkan serangan. Saat
serangan dibatalkan, misi pertahanan udara MiG-31 bisa dianggap sukses. Jika
pesawat penyerang tetap nekat meneruskan serangan dari jarak lebih dekat,
MiG-31 punya resep lain.
Pertarungan jarak
medium dan dekat memang bukan spesialisasi interceptor bongsor seperti MiG-31. Walau
demikian MiG-31 dilengkapi LERX dan auto extension leading edge maneuvering
flaps untuk mengingkatkan kelincahan di kecepatan rendah. Dengan taktik yang
tepat, pilot juga bisa memanfaatkan kecepatan superior MiG-31 untuk menghadapi
lawan yang lebih lincah, mungkin seperti P-40 melawan Zero.
Di jarak medium
MiG-31 bisa meluncurkan rudal R-77 yang sangat lethal. Saat pertempuran masuk
ke jarak lebih dekat lagi, rudal high off-boresight seperti R-73 bisa
digunakan. Musuh yang kebetulan ada di depan hidung bisa disikat dengan kanon
GSH-6-23. R-77 dan R-73 bisa digotong di 4 wing pylon. Sedangkan GSH-6-23
terpasang integral di sisi fuselage untuk akurasi optimum.
Wing pylon MiG-31
juga mampu membawa rudal lawas R-40 yang biasa dibawa MiG-25. R-40 berguna
untuk menghantam target non-maneuvering yang terbang tinggi.
Sensor dan
persenjataan MiG-31 terlalu kompleks untuk ditangani seorang pilot. Oleh karena
itu disediakan awak kedua untuk mengontrol sensor dan persenjataan tersebut.
Pilot bisa berkonsentrasi untuk terbang, baik itu di ketinggian rendah atau
digeber maksimum sampai mach 2.8 di ketinggian.
Zvezda 1/72
MiG-31
Zvezda 1/72 MiG-31 parts |
Zvezda 1/72 MiG-31 wing |
Zvezda 1/72 MiG-31 clear parts |
Zvezda
menyediakan opsi untuk membuat MiG-31 sedang terbang atau di darat. Seated
pilot figure tersedia untuk membuat MiG-31 sedang terbang. Selain itu Zvezda
juga menyediakan display stand yang cukup bagus. Landing gear kokoh MiG-31 direpresentasikan
dengan sangat baik di kit ini.
Zvezda 1/72 MiG-31 landing gear |
Zvezda
menyediakan load out legkap untuk MiG-31 di kit ini. Tersedia 4 rudal R-33,
bawaan khas MiG-31 untuk dipasang dibawah fuselage. Keempat wing pylon bisa
dijejali sepasang rudal raksasa R-40 dan drop tank. Gun muzzle yang detail juga
disediakan oleh Zvezda di kit ini.
Overall detil
internal Zvezda 1/72 MiG-31 memang tidak istimewa. Akan tetapi dengan kit ini
anda bisa membuat model interceptor yang besar, sangar, dan tentu saja armed to
the teeth.
Silahkan kunjungi toko kami, www.rumahmokit.com untuk memiliki kit ini dengan mudah, Terimakasih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar