Review : Hobbyboss 1/350 Type 212 German AIP submarine



Teknologi kapal selam Jerman adalah salah satu yang terbaik di dunia. Pada perang dunia II Jerman nyaris mengalahkan Inggris dengan blockade U-Boat. Sebagai negara yang kalah dalam perang dunia II, Jerman mungkin tahu diri untuk tidak menggunakan senjata nuklir. Untuk urusan kapal selam pun seperti itu. Pada saat negara maju lain seperti Amerika, Russia, Inggris, dan Prancis menggunakan propulsi nuklir untuk kapal selamnya, Jerman memilih menggunakan propulsi konvensional.

Type 212 adalah kelas kapal selam andalan Jerman ssat ini. Type ini berpropulsi konvensional dan berukuran jauh lebih kecil dari kapal selam nuklir, tapi jangan anggap remeh, bukan Jerman namanya kalau tidak menghasilkan teknologi nomor wahid.


Propulsi nuklir pada kapal selam mampu menghasilkan jarak jangkau yang praktis tak hingga. Kapal selam dapat berada di bawah air hingga tahunan lamanya. Bahkan bisa dipacu dibawah air dengan kecepatan maksimal terus menerus tanpa kawatir kehabisan bahan bakar. Batasnya hanya suplai untuk awaknya saja. Hal ini sangat menguntungkan karena kapal selam rawan dideteksi dan dihancurkan saat berlayar di permukaan. Kapal jenis ini ideal untuk merajai samudra yang luas dan dalam.

Propulsi nuklir ini mempunyai beberapa kelemahan. Yang pertama adalah implikasi politik dari penggunaan tenaga nuklir. Negara seperti Amerika tentu saja tidak akan senang propulsi nuklir dipakai oleh negara lain, sehingga berbagai cara pun dilakukan untuk mencegahnya. Pada akhirnya sangat sulit untuk memiliki kapal selam bertenaga nuklir. Kalaupun bisa membeli/membuatnya, teknologi propulsi nuklir sangat mahal. Hanya negara dengan anggaran persenjataan fantastis yang mampu memilikinya. Yang terakhir adalah masalah ukuran. Reaktor nuklir dan sistem pendinginnya berukuran cukup besar, sehingga kapal selam pembawanya pun harus berukuran besar. Dilihat dari satu sisi, ini adalah hal yang positif. Ukuran besar berarti suplai, sensor, dan persenjataan yang dibawa pun bisa lebih banyak. Tapi di sisi lain ukuran besar ini bisa membatasi maneuver di perairan dangkal dan sempit. Permasalahan ini menjadi lebih signifikan karena pola pertempuran laut modern yang bergeser dari blue water ke brown water.     

Berbeda dengan kapal selam nuklir, implikasi politik dari kapal selam konvensional tidak terlalu besar (tetap ada, karena kapal selam adalah senjata yang sangat efektif). Selain itu harganya juga lebih murah dari kapal selam nuklir. Kapal selam konvensional, terutama Type 212 juga berukuran jauh lebih kecil dari kapal selam nuklir. Hal ini akan meningkatkan efektifitasnya di perairan dangkal dan sempit. 

Kapal selam konvensional umumnya memilki kombinasi propulsi diesel-elektrik. Tenaga baterai digunakan untuk menggerakkan motor listrik saat menyelam. Moving part di mode ini sangat minimum. Sehingga emisi suara yang dihasilkan sangat minim, bahkan lebih kecil dari kapal selam nuklir. Sayangnya baterai hanya mampu bertahan beberapa hari saja. Jika baterai menipis, kapal selam harus berlayar di permukaan/periscope depth dengan tenaga diesel sambil mengisi baterai. Pada mode ini kapal selam berada di titik rawan. Mesin diesel bersuara cukup keras, rawan dideteksi sonar pasif musuh. Kapal selam pun rawan dideteksi secara visual atau lewat radar permukaan. Dalam kondisi damai pun hal ini bisa menjadi masalah. Di permukaan, kapal selam terpengaruh oleh gelombang laut, menjadikan perjalanan di kapal tidak nyaman.

Type 212 mengatasi kelemahan ini dengan tipe propulsi ketiga, yaitu AIP (Air Independent Propulsion).  AIP mereaksikan Hydrogen dan Oxygen dalam membrane untuk menghasilkan listrik. Listrik kemudian digunakan untuk mendrive permasyn electric motor. Tidak ada moving parts dalam reaksi Hydrogen dan Oxygen sehingga emisi suara minimum. Proses reaksi menghasilkan sedkit panas, ehingga tidak perlu sistem pendingin besar seperti di kapal selam nuklir. Sistem propulsi ini mampu membuat Type 212 menyelam selama tiga minggu, cukup untuk perjalanan trans atlantik. Sangat mengurangi waktu kapal selam harus menggunakan mesin diesel. Mengurangi kerawanan kapal selam secara signifikan.    

Otomatisasi di kapal ini juga sangat baik, sehingga hanya butuh sedikit awak. Awak yang sedikit dan interior layout yang baik menghasilkan akomodasi awak yang baik. Setiap awak punya tempat tidur sendiri. Tidak ada lagi hot bunk di Type 212. Hal ini mengurangi kelelahan awak dan meningkatkan efektifitasnya. Awak yang ekektif menghasilkan kapal selam yang efektif.

Type 212 mampu membawa berbagai jenis torpedo dan ranjau laut. Selain itu pasukan khusus dapat di deploy via torpedo tube.

Ancaman terbesar bagi kapal selam adalah helicopter ASW. Type 212 mengatasi ancaman ini dengan rudal IDAS (Interactive Defence and Attack System for Submarines). Rudal ini dikembangkan dari IRIS-T. Rudal ini bisa diluncurkan dari tabung torpedo, lalu pada jarak yang aman menyalakan roketnya untuk terbang ke sasaran. Hal ini meminimalisasi kemungkinan posisi kapal selam terbaca pada saat meluncurkan IDAS. Rudal ini dikontrol via kabel fiber optic. Selain sinyal kontrol, kabel ini juga mentrasnmisikan image infra red dari sensor rudal. Awak Type 212 bisa mengontrol dengan presisi arah rudal berdasarkan image ini. Sistem ini sangat presisi, sehingga IDAS hanya dilengkapi hulu ledak kecil. Cukup untuk menghancurkan heli ASW tanpa collateral damage berlebihan. 

Model kit kapal selam ini tersedia di skala 1/350 oleh Hobby boss. Sebagaimana kapal aslinya, model kit ini juga berukuran sangat kecil. Kotaknya bahkan berukuran lebih kecil dari Typhoon skala 1/700.

Hull terdiri dari dua parts, atas dan bawah. Pembagian parts seperti ini bermanfaat kalau anda ingin membuat waterline diorama. Surface detail juga tidak berlebihan dan cukup realistis.

Hull


Type 212 memiliki beberapa mast. Setiap mast direpresentasikan dengan part terpisah. Mast ini dapat diposisikan stowed atau deployed. Sehingga anda dapat membuat model Type 212 sedang menyelam atau di permukaan.
Parts

Kapal selam modern berbentuk sederhana. Part count di mokit ini juga minimum. Detail part disini cukup tajam untuk skala 1/350.

Type 212 memiliki 2 jenis propeller, 6 atau 7 blade. Keduanya disediakan oleh Hobby boss dalam bentuk plastic dan photo etched. Part plastic memiliki bentuk 3D yang baik, dan part PE sangat tipis.
Plastic Propeller


PE parts juga tersedia untuk kabel pelindung propeller. Selain itu juga ada splash guard di conning tower dari PE.
PE Fret

Overall Mokit Type 212 ini bukanlah mokit rumit dengan part count tinggi. Tantangan yang disedikan disini adalah part cleanup untuk plastic parts yang halus. Selain itu pemasangan PE parts yang berukuran mungil juga cukup menantang. Jika dibuat dengan benar dan diberi weathering yang tepat, anda bisa mendapatkan replica akurat dari salah satu kapal selam konvensional (non nuklir) terbaik di zaman ini. Ukuran yang kecil juga point plus tersendiri, cocok bagi yang memiliki lemari display kecil (seperti saya hehehe). Atau bisa dipajang di meja kerja anda, ukuran kecil tidak mengganggu, sementara detail maksimal menjadi pemandangan yang enak dilihat di meja anda.  

Tersedia di Rumah Mokit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar