|
AFV 1/350 VIIB |
Setelah kalah WWI, Jerman dilarang memiliki salah satu sistem
senjata laut paling efektif: kapal selam. Dengan lemah setelah kalah perang,
tentu saja Jerman belum bisa melawan aturan ini. Tapi mereka dengan cerdas
melanjutkan riset kapal selam di negara lain. Traktat Versailles tidak melarang
engineer Jerman membuat kapal selam di luar negri untuk negara lain. Dengan
cara ini pada awalnya AL Jerman memang tetap belum bisa memiliki kapal selam.
Tapi skill para engineer dalam membuat kapal selam tetap terjaga dan bahkan
berkembang.
Beberapa tahun setelahnya, posisi Jerman semakin kuat dan
bisa menegosiasikan kepemilikan kapal selam. Pengalaman pembuatan kapal selam
di negara lain kemudian diaplikasikan untuk kapal selam milik sendiri. Jerman
berhasil membangun berbagai tipe kapal selam. Salah satu jenis yang paling
banyak diproduksi, yang menjadi tulang punggung AL Jerman pada WWII adalah Type
VII.
Ada
beberapa varian Type VII, salah satunya adalah VIIB. VIIB adalah pengembangan
dari VIIA. Ukurannya sedikit lebih besar untuk menampung lebih banyak bahan
bakar dan mesin yang lebih kuat. Persenjataan VIIB cukup baik, tersedia empat
torpedo tube di halauan dan satu di buritan. Selain itu VIIB juga dilengkapi
deck cannon dan senapan mesin anti pesawat.
Ada satu misi khusus yang
menunjukkan keunggulan type VIIB, yaitu serangan ke Scapa
Flow. Scapa Flow adalah salah
satu pangkalan laut kebanggan Royal NAVY. Serangan ke pangkalan ini, walaupun
ringan, akan benrdampak pada moral Royal NAVY. Masalahnya pangkalan ini dijaga
ketat, serangan armada laut massif akan dibayar mahal oleh AL Jerman. Serangan
U boat terlihat lebih mungkin, tapi itu bukanlah sesuatu yang mudah. Koridor
bawah air untuk masuk ke Scapa Flow sangat
berbahaya. Jalur alami nya sempit dengan arus yang berbahaya. Royal NAVY juga
menmabahkan proteksi buatan berupa eks kapal Jerman yang ditenggelamkan dan
berbagai jebakan bawah laut lainnya. Walau menghadapi tantangan besar seperti
ini, Guenther Prien tetap percaya diri mampu menyusup ke Scapa
Flow dengan Type VIIB nya. Dan dia berhasil. Type VIIB terbukti
kapal selam dengan disain sangat baik. Kombinasi mesin, berat yang tepat,
rudder presisi, dan parameter disain lainnya membuatnya mampu melewati jalur
yang dijaga sangat ketat tadi dengan aman.
Type VIIB dan uboat Jerman lainnya nyaris mengalahkan
Inggris dengan blokade laut. Serangan segerombolan uboat yang dikendalikan dari
pusat terbukti efektif menaklukkan konvoi logistik yang dikawal. Situasi
berbalik saat Inggris berhasil memcahkan kode enkripsi untuk koordinasi kapal
selam. Sekarang Inggris bisa membaca posisi dan rencana uboat. Belum lagi
teknologi radar semakin berkembang. Pesawat bisa membawa radar untuk mendeteksi
periskop uboat dari jauh. Pemburu berubah menjadi mangsa.
AFV Club 1/350 Uboat Type VIIB
|
AFV 1/350 VIIB hull |
AFV Club 1/350 Uboat series memiliki detil luar biasa yang
jarang ada di kit kapal selam lainnya. Jumlah parts dalam kit ini terhitung
sangat banyak untuk sebuah kapal selam. Setiap parts dicetak sangat tajam, dan
setiap sprue dilindungi kantong plastik masing masing untuk menjaga parts halus
tersebut tetap utuh.
|
AFV 1/350 VIIB deck |
|
AFV 1/350 VIIB parts |
Untuk memberikan surface detail setajam mungkin, AFV
mencetak sisi kiri, kanan, dan atas hull dalam part terpisah. Ketiga part tadi
disatukan oleh satu part internal, memberikan struktur yang kokoh. Modeler bisa
memilih railing dari plastik atau PE. Biasanya railing PE lebih bagus karena
lebih tipis. Tapi AFV Club berhasil mencetak railing plastik dengan sangat
tipis, terlihat realistis pada skala 1/350. Sebagian modeler mungkin akan memilih
railing plastik karena selain tipis, bentuk 3D nya juga lebih baik.
|
AFV 1/350 VIIB PE |
AFV Club menyediakan 3 pilihan decal. Tersedia U47 milik
Guenther Prien. Selain itu juga ada U48 dan U49.
Silahkan kunjungi toko kami
www.rumahmokit.com untuk memiliki kit ini dengan mudah, Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar