Hasegawa 1/72 Eurofighter |
Eurofighter Typhoon belakangan cukup terkenal karena pernah
mengalahkan F-22 Raptor dalam latihan Red Flag Juni 2012. Informasi detail
skenario latihan tersebut cukup sulit dicari. Tapi kemungkinan besar dilakukan
pada pertempuran jarak dekat, area yang memang sangat dikuasai Typhoon.
Typhoon memang tidak memiliki fitur eksotik seperti thrust
vector control milik F-22 atau varian terbaru Flanker. Sehingga performa
Typhoon di AoA tinggi tidak istimewa. Namun Typhoon adalah energy fighter yang sangat
baik. Kombinasi mesin kuat dan airframe ringan menghasilkan Thrust to Weight
Ratio tinggi. Sayap delta memiliki lift besar untuk bobot relatif kecil.
Konfigurasi delta-canard dengan bantuan fly by wire menghasilkan kelincaham
ekstrim. Dengan penanganan tepat, Typhoon mampu melakukan serangkaian manuver
ketat tanpa kehilangan banyak energi. Itu baru disain dasar Typhoon. Sementara
setiap negara pemakainya punya pilihan untuk menambahkan sistem tambahan yang
membuat fighter ini semakin sakti seperti PIRATE IRST dan HMS.
Sistem sensor jarak dekat Typhoon sangat kapabel: PIRATE
IRST. Sensor ini dipasang di depan kokpit, terintegrasi dengan airframe.
Sehingga seharusnya bobot dan drag ekstra dari PIRATE lebih optimum
dibandingkan fighter lain yang memakai IRST dalam pod eksternal. Jangkauan
sensor infra merah memang tidak sejauh radar. Tapi pesawat stealth secanggih
F-22 pun masih punya IR signature cukup besar untuk dideteksi PIRATE di jarak
medium-dekat. Kelebihan lainnya IRST bersifat pasif, lawan tidak akan sadar
sedang dikunci oleh sensor ini.
Typhoon membawa rudal secara eksternal. Metode old school ini
memang membuat RCS Typhoon membengkak, bisa terdeteksi oleh stealth fighter seperti
Raptor dari jarak jauh. Namun dengan metode ini kemampuan high off-boresight
rudal jarak dekat modern bisa dimaksimalkan. Pilot Typhoon bisa dibekali helm
yang mampu mengunci sasaran cukup dengan melihat kearahnya, HMS. Rudal jarak
dekat bisa mengunci sasaran yang jauh disamping dan langsung melesat tanpa
terlalu terhalang fuselage. Typhoon konon mampu membawa beragam rudal jarak
dekat mulai dari rudal klasik Sidewinder, spesialis jarak dekat IRIS-T, dan
spesialis jarak dekat-medium ASRAAM. Musuh yang masuk ke jarak lebih dekat lagi
akan disambut semburan peluru berat kaliber 27mm dari kanon Mauser BK27. Lagi-lagi
pemasangan BK27 masih memakai teknologi lama, tanpa pintu penutup yang bisa
mereduksi RCS. Tapi dengan cara ini kanon bisa segera ditembakkan pada
sepersekian detik kritis pertama. Memaksimalkan kemungkinan perkenaan peluru
pada target lincah seperti fighter.
Typhoon juga punya kemampuan peperangan BVR cukup bagus.
Efektif menghadapi sesama fighter generasi keempat dan sebaiknya diwaspadai
fighter generasi kelima. Typhoon versi awal dilengkapi radar mechanical scanning,
dan di upgrade ke electronic scanning yang lebih canggih. Parameter peluncuran
rudal BVR bisa dioptimasi dengan kemampuan supercruise. Typhoon mampu terbang
supersonic tanpa menyalakan afterburner yang boros bahan bakar, memberikan
dorongan tambahan untuk menambah jarak atau end game maneuvering rudal BVR. Empat
rudal BVR seukuran AMRAAM bisa dibawa di semi recessed fuselage station dengan
drag minim. Selain AMRAAM. Typhoon juga mampu membawa Meteor yang punya
jangkauan ekstrim. Walau memiliki RCS relatif besar dibandingkan stealth
fighter, Typhoon bukan sasaran empuk dalam pertempuran BVR. Di wingtip terdapat
pod sistem pertahanan diri berupa ECM dan towed decoy untuk mempersulit
targeting rudal BVR lawan.
Walau memiliki fungsi utama sebagai fighter, Typhoon juga
mampu melakukan misi air-to-ground. Sayap delta menyediakan tempat yang luas
untuk memasang banyak weapons pylon. Typhoon bisa membawa beragam laser guided
bomb dan brimstone untuk serangan presisi jarak dekat. RCS Typhoon yang tinggi
memang membuatnya sulit untuk menembus area yang dilindungi sistem pertahanan
udara terintegrasi (IADS) modern. Tapi Typhoon tidak harus masuk ke jangkauan
rudal SAM lawan untuk menetralisir target strategis. Cukup dengan meluncurkan
rudal stand-off seperti Storm Shadow dan Taurus KEPD 350 dari jarak aman.
Hasegawa 1/72 Eurofighter Typhoon
Hasegawa 1/72 Eurofighter parts 1 |
Kit ini masih mewarisi panel line khas Hasegawa. Terlihat
polos dari jauh, tapi jika dilihat lebih teliti akan ada panel line super halus
yang akan terlihat realistis pada hasil akhir nanti. Kit ini tidak dilengkapi
resin ataupun PE, tapi kualitas pencetakan styrene Hasegawa sudah cukup
memuaskan untuk menghasilkan detail realistis. Modeler dipermudah untuk merakit
sejumlah besar part pada kit ini berkat instruction sheet yang jelas. Beberapa
detail seperti posisi lubang yang perlu dibor untuk konfigurasi spesifik
ditunjukkan dengan jelas. Sudut pemasangan landing gear door dan landing gear kompleks
Typhoon juga digambarkan jelas. Kokpit direpresentasikan dengan raised detail
yang dibantu decal untuk menggambarkan glass cockpit dengan baik. Hasegawa juga
menyediakan pilot figure pada kit ini.
Hasegawa 1/72 Eurofighter parts 2 |
Hasegawa menyediakan tiga pilihan marking pada kit ini. Dua
pilihan untuk Typhoon milik RAF: 3(F) dan 17(R) Squadron. Pilihan ketiga
sedikit spesial, yaitu Typhoon milik Luftwaffe yang berpartisipasi dalam Red
Flag Juni 2012, kemungkinan yang berhasil mengalahkan Raptor,
Hasegawa 1/72 Eurofighter display stand |
Silahkan kunjungi toko kami www.rumahmokit.com untuk memiliki kit ini dengan mudah, terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar