Hobbyboss 1/350 Alfa class SSN |
Underwater Dragster
Alfa class SSN adalah kapal selam ekstrim yang belum ada
ekivalennya sampai saat ini. Alfa mampu menyelam diatas 40 knots, jauh lebih
cepat dari kapal selam lain. Tidak hanya cepat, Alfa termasuk kapal selam yang
lincah, didisain agar mampu menghindari torpedo lawan (pada saat itu) dengan
kecepatan dan manuver. Alfa juga mampu menyelam sangat dalam, mampu memanfaatkan
lapisan thermocline dengan lebih fleksibel untuk menghindari deteksi sonar
lawan. Rahasia desain Alfa mirip dengan resep Willy Messerschmitt sewaktu
mendisain Bf109: pasangkan mesin terkuat dengan airframe terkecil. Atau dalam
kasus kapal selam: pasangkan reaktor nuklir terkuat dengan hull terkecil.
Alfa adalah kapal selam nuklir operasional terkecil. Saking
kecilnya sampai intelejen barat pada awalnya salah mengira Alfa adalah kapal
selam diesel-elektrik. Butuh waktu cukup lama bagi CIA untuk menganalisa semua
data intelejen sampai yakin bahwa Alfa adalah kapal selam nuklir. Tidak hanya
kecil, hull alfa berbentuk teardrop, melengkung cantik dengan halus dari
halauan sampai buritan. Berbeda dengan kapal selam modern yang berbentuk
silinder dengan lengkungan di halauan dan buritan saja. Ukuran kecil dan bentuk
hidrodinamis berperan penting untuk memberikan kecepatan sangat tinggi bagi
Alfa. Konon bentuk cantik Alfa juga membuatnya cukup sulit dideteksi sonar
aktif lawan.
Kejutan lainnya adalah pemakaian bahan Titanium untuk hull.
Titanium adalah logam yang sangat kuat, memungkinkan pembuatan hull yang kecil
dan kuat menahan tekanan di kedalaman ekstrim. Pada awalnya intelejen barat
sangat sulit mempercayai penggunaan Titanium untuk hull kapal selam. Memang
benar bahwa Titanium sudah banyak dipakai di pesawat performa tinggi, contohnya
SR-71. Tapi kapal selam berukuran lebih besar, dan butuh pelat jauh lebih
tebal. Sementara Titanium adalah material yang perlu diolah dengan penanganan
khusus di lingkungan terkontrol. Pembentukan dan pengelasan pelat tebal
titanium menjadi hull kapal selam ukuran besar sangat menantang. Soviet harus
membuat lingkungan terkontrol raksasa, dan hebatnya mereka berhasil.
Masalahnya pada suhu ruangan lead-bismuth berwujud padat.
Jika suhu reaktor turun, maka lead-bismuth akan membeku, membuat reaktor mati
untuk selamanya. Pada awalnya Alfa akan disuplai udara/uap yang cukup panas
untuk menjaga lead-bismuth tetap cair saat reaktor dimatikan di pelabuhan.
Sayangnya infrastruktur pensuplai udara/uap panas tersebut ternyata tidak cukup
handal. Akhirnya diputuskan untuk menyalakan reaktor terus-menerus, bahkan
sewaktu Alfa bersandar di pelabuhan. Solusi ini memang berhasil untuk menjaga
lead-bismuth tetap cair dan reaktor tetap bisa digunakan. Tapi reaktor Alfa
class tidak didisain untuk beroperasi terus-menerus seperti ini. Dan perawatan
tingkat berat pun nyaris tidak mungkin karena reaktor tidak pernah dimatikan.
Belum lagi ternyata tipe reaktor seperti ini mempuanyai beberapa bahaya sendiri
yang membuatnya tidak praktis dipakai pada kapal selam generasi
berikutnya.
Kapal selam nuklir modern tidak lagi didisain dengan hull
kecil dan lead-bismuth cooled reactor. Kebanyakan menggunakan PWR dan hull yang
lebih besar, sehingga tidak ada lagi yang beroperasi diatas 40 knots. Tapi ada
satu warisan Alfa class yang diturunkan ke generasi berikutnya, yaitu:
otomatisasi. Ukuran lambung Alfa class sangat kecil, sehingga jumlah awak yang
dibawa juga sangat terbatas. Masalahnya walaupun beukuran lebih kecil, Alfa
tetap kapal selam nuklir dengan banyak sub sistem yang perlu dioperasikan,
diawasi, dan dirawat. Solusinya Alfa class memakai otomatisasi secara massif.
Sebagian besar operasi normal bisa dilakukan dari satu ruangan dengan awak
minimum. Selain itu alur perintah pada Alfa class juga jauh lebih cepat. Sebagian
besar perintah turun dari kapten langsung ke awak yang berada di ruangan yang
sama, dan langsung dieksekusi saat itu juga tanpa harus diteruskan ke awak yang
tersebar di ruangan lain. Alfa termasuk yang pertama menerapkan otomasi
ektensif pada kapal selam, dan pastinya ada banyak masalah yang dihadapi. Tapi
Soviet belajar banyak dari permasalahan tersebut untuk membuat sistem otomasi
yang lebih baik. Sehingga kapal selam genereasi berikutnya, Akula, bisa
dioperasikan secara efektf dengan sedikit awak.
Hobbyboss 1/350 Alfa
Hobbyboss 1/350 Alfa hul |
Hobbyboss 1/350 Alfa stern |
Hobbyboss 1/350 Alfa parts |
Hobbyboss 1/350 Alfa PE |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar