Hasegawa 1/72 MiG-25 |
Jika saja Viktor Belenko tidak membawa
kabur MiG-25 ke Hakodate ,
Jepang pada 6 September 1976 mungkin saat ini standar kecepatan pesawat tempur
adalah mach 3.
Sejak awal kemunculannya, MiG-25 adalah
pesawat yang misterius dan mengintimidasi. MiG-25 milik Soviet/Mesir bisa
menghindari sergapan Phantom dengan mudah menggunakan kecepatan luar biasa,
mungkin menembus Mach 3. Pada waktu itu pihak barat mengira MiG-25 dilengkapi
mesin turbofan canggih yang cukup kuat untuk menembus Mach 3 dan irit bahan
bakar. Ditambah lagi dengan ukuran yang besar membuat pihak barat menyangka
jangkauan MiG-25 sangat jauh. Sayap yang besar memberi kesan wing loading
rendah yang berujung kepada manuverabilitas tinggi.
Jika saja Viktor Belenko tidak membawa
MiG-25 utuh ke Jepang, mungkin pihak barat akan terus mempercayai asumsi
diatas. Fokus disain pesawat tempur akan diarahkan ke Mach 3. Tidak sekedar
menembus Mach 3 saja, tapi bisa bertahan cukup lama, bisa bermanuver, dan punya
sistem senjata yang efektif pada kecepatan setinggi itu. Tantangan teknis dan
finansial mungkin membuat hal ini terlihat mustahil. Namun begitu juga dengan
stealth yang terlihat mustahil secara teknis dan finansial. Faktanya sekarang
stealth sudah menjadi kemampuan standar fighter generasi ke 5. Saat termotivasi
dengan benar, manusia bisa melakukan hal yang terlihat mustahil.
Namun sejarah berkata lain, MiG-25 utuh
tersedia untuk dianalisa pihak barat di Jepang. Beberapa fakta mengejutkan
ditemukan dari analisa tersebut. Mesin MiG-25 memang sangat kuat namun bertipe
turbojet bukan turbofan yang irit, sehingga jarak terbang MiG-25 tidak sejauh
asumsi awal. Terbang di Mach 3 memberi tekanan dan suhu sangat tinggi. MiG-25
tidak dilengkapi airframe dari composite atau titanium yang ringan untuk
mengatasi masalah ini, mereka memakai nickel steel alloy yang kuat tapi berat. Hasilnya
sayap besar MiG-25 ternyata berguna untuk mengangkat airframe berat ini. Wing
loading MiG-25 jauh lebih besar dari asumsi awal, pesawat ini bukanlah fighter
lincah seperti dugaan awal. Radar raksasa MiG-25 memang sangat kuat, mampu
menembus jamming dan memberikan kuncian stabil bagi rudal jarak jauh. Namun
untuk mencapai hal ini, sebagian besar komponen radar menggunakan vacuum tube. Vacuum
tube bisa menghasilkan daya sangat kuat, tapi tidak punya processing power
sebaik solid state device radar milik barat. Hasilnya MiG-25 mampu mengunci
bomber di ketinggian tinggi walau dilindungi ECM namun akan kesulitan
mendeteksi target yang terbang rendah. Kesimpulannya MiG-25 adalah interceptor
yang sangat impresif, tapi bukan multi role fighter sebagaimana ditakutkan
analis barat.
Walau tanpa uji terbang, pihak barat
mempelajari habis-habisan MiG-25 Belenko. Informasi tambahan yang sangat
berharga juga digali dari pilotnya. Dari sini sepertinya mereka menemukan cara
untuk menghadapi pesawat Mach 3 tanpa harus menggunakan pesawat Mach 3 juga. Design
requirement untuk fighter Amerika selanjutnya seperti F-14, F-15, F-16, F-18,
dan bahkan sampai F-22 juga tidak mensyaratkan Mach 3. Dan mereka benar.
Setelah Dessert Storm F-16D milik USAF berhasil menembak jatuh MiG-25 Iraq
dengan AIM-120 AMRAAM. Padahal kecepatan maksimum F-16 sangat jauh dibawah Mach
3.
Apakah kemampuan MiG-25 hanya sampai disitu
saja? MiG-25 adalah pesawat spesialis yang didisain dengan keterbatasan
teknologi saat itu. Russia
menghidupkan kembali disain dasar MiG-25 dengan MiG-31. Jika dilihat sepintas
keduanya sangat mirip. Namun MiG-31 dilengkapi airframe lebih ringan, mesin
lebih irit, radar lebih cerdas, dan rudal baru yang jauh lebih canggih. MiG-31
menunjukkan apa yang sebenarnya bisa dilakukan oleh disain MiG-25 saat
dilengkapi teknologi yang sesuai.
Hasegawa 1/72 MiG-25
MiG-25 skala 1/72 ini adalah salah satu kit
Hasegawa keluaran lama. Kit ini mungkin termasuk bagus pada saat di release, tapi
tentunya detail tidak selengkap kit modern. Panel line masih beraliran raised
dan detail terlihat sederhana.
Hasegawa 1/72 MiG-25 parts 2 |
Namun sisi positifnya beberapa modeler
menyatakan bahwa bentuk dan dimensi kit ini cukup akurat. Modeler senior bisa
menambahkan detail sendiri berbekal referensi modern. Raised panel line bisa
diamplas habis dan di scribing ulang untuk menghasilkan recessed panel line
yang lebih akurat. Scribing panel line perlu dilakukan karena dempul masih
diperlukan untuk beberapa sambungan, akan sulit mempertahankan semua raised
line. Hasegawa juga menyediakan canopy yang cukup jernih disertai dengan
framing tajam.
Kabar baik berikutnya adalah Hasegawa tidak
pelit senjata pada kit ini. Tersedia 4 rudal raksasa R-40 yang merupakan bawaan
khas MiG-25. Fin setiap rudal dicetak dengan tipis untuk menghasilkan bentuk
yang cukup meyakinkan di skala 1/72.
Silahkan kunjungi toko kami www.rumahmokit.com untuk memiliki kit ini dengan mudah, Terimakasih,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar