Trumpeter 1/144 F-86F-40 Sabre JASDF 2 in 1 |
The Transonic Fighter
Di akhir WWII mesin jet mulai diaplikasikan di pesawat
tempur. Mesin ini bisa mendorong pesawat tempur ke kecepatan lebih tinggi,
mendekati kecepatan suara/transonic. Karakter udara di kecepatan transonic
berbeda dengan kecepatan rendah. Straight wing yang biasa digunakan pesawat
bermesin piston tidak lagi optimum di kecepatan ini. Solusinya ada di riset
orang Jerman tentang swept wing. Sayap dimiringkan ke belakang untuk memanage
shock wave, mereduksi drag di kecepatan transonic secara signifikan. Selain itu
elevator konvensional juga kurang efektif di kecepatan ini. Solusinya adalah
all moving tail plane, elevator terbuat dari pelat utuh yang digerakkan
sekaligus dari pangkalnya. Hasilnya adalah F-86 Sabre, pesawat tempur yang bisa
bergerak lincah di kecepatan transonic.